CARA MENANAM UBI JALAR

Di sejumlah daerah  tertentu,  ubi  jalar  merupakan  salah  satu  komoditi  bahan makanan pokok pengganti beras. Ubi jalar atau ketela rambat dan dalam basa jawa disebut muntol dalam bahas lain “sweet potato”. Perkiraan Ahli botani dan pertanian daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika tengah. Ubi jalar mulai menyebar di negara beriklim tropika pada abad ke-16 ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia. 

Tahun 1960-an pembudidayaan ubi jalar sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Pada tahun 1968 Indonesia urutan nomor empat di dunia penghasil umbi jalar. Sentra penghasil ubi jalar di Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya, dan Sumatra Utara.

Jenis-jenis Varietas Ubi Jalar 

Jumlah varietas atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah Indonesia, antara lain:

1.   Lampeneng,
2.   Sawo,
3.   Cilembu,
4.   Rambo,
5.   SQ-27,
6.   Jahe,
7.   Kleneng,
8.   Gedang,
9.   Tumpuk,
10. Georgia,
11.  Layang-layang,
12.  Karya,
13.  Daya,
14.  Borobudur,
15.  Prambanan,
16.  Mendut, dan
17.  Kalasan.


persyaratan Golongan varietas unggul ubi jalar harus memenuhi:
  1. Berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar.
  2. Berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan.
  3. Rasa ubi enak dan manis.
  4. Tahan  terhadap  hama  penggerek  ubi  (Cylas  sp.)Dan  penyakit  kudis  oleh cendawan Elsinoe sp.
  5. Kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram. F)  Keadaan serat ubi relatif rendah.


 Akan tetapi Varietas unggul yang dianjurkan adalah :

a).  Daya
1. Varietas ini persilangan antara ubi putri selatan dengan ubi jonggol.
2. Produksi per hektar antara 25-35 ton.
3. Umur panen 110 hari dari awal tanam tanam.
4. Kulit dan daging ubi berwarna jingga muda.
5. Rasa ubi manis dan agak berair.
6. Varietas tahan terhadap penyakit kudis atau scab. 

b).  Prambanan
1. Varietas ini merupakan hasil persilangan antara varietas daya dengan centenial II.
2. Potensi hasil antara 25-35 ton per hektar.
3. Umur panen 135 hari setelah tanam.
4. Kulit dan daging ubi berwarna jingga.
5. Rasa ubi enak dan manis.
6. Varietas tahan terhadap penyakit kudis atau scab. 

c).  Borobudur
1. Varietas ini hasil persilangan antara varietas daya dengan philippina.
2. Potensi hasil antara 25-35 ton per ha.
3. Kulit dan daging ubi berwarna jingga.
4. Umur panen 120 hari setelah tanam.
5. Ubi berasa manis.
6. Varietas tahan terhadap penyakit kudis atau scab. 

d).  Mendut
1. Varietas ini dari klon jenis MLG 12653 introduksi asal IITA, 
2. Potensi hasil antara 25-50 ton per ha.
3. Umur panen 125 hari ssetelah tanam.
4. Rasa ubi manis.
5. Varietas tahan terhadap penyakit kudis atau scab. 

e).  Kalasan
1. Varietas diintroduksi dari Taiwan.
2. Potensi hasil rata-rata 40 ton/ha.
3. Umur panen 95-100 hari setelah tanam.
4. Kulit ubi berwarna cokelat muda, daging ubi berwarna jingga  muda (kuning).
5. Rasa agak manis, tekstur sedang, dan agak berair.
6. Agak tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.).
7. Varietas ini cocok di daerah kering, basah lahan jenis marjinal. 


MANFAAT UBI JALAR 

Ubi  jalar  bisa  diolah  menjadi  berbagai  produk makan  olahan. Beberapa jenis pemanfaatan ubi jalar yaitu:
a) Daun: sayuran, pakan ternak
b) Batang: bahan tanam,ppakan ternak
c) Kulit ubi: pakan ternak
d) Ubi segar: bahan makanan
e) Tepung: makanan
f)  Pati: fermentasi, pakan ternak, asam sitrat


SYARAT PERTUMBUHAN UBI JALAR

Ada sayrat yang yang harus kita penuhi yang untuk membudidayakan tanaman ubi jalar. mari kita simah satu persatu:


1. Iklim

Berikut merupakan iklim yang di kehendaki oleh umbi jalar. Yaitu:
A) Umbi jalar cocok pada tanah pasir berlempung, gembur, mengandung bahan organic yang cukup, aerasi dan drainase baik. Penanaman ubi jalar pada tanah kering dan pecah-pecah mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.). Bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau berdrainase yang jelek maka ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol.
  1. suhu 21-27 derajat C.
  2. udara yang panas dan lembab
  3. sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah yang disukai. 
  4. Tanaman  ubi  jalar  dapat  ditanam  di  daerah  dengan  curah  hujan  500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun.
  5. ph tanah antara 5,5 - 7,5.  

Di negara Indonesia yang beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m sampai ketinggian 1.000 m dpl. Diatas 1000 m dpl ubi jalar masih dapat tumbuh dengan baik, akan tetapi umur panen jadi lenih panjang dan hasilnya kurang memuaskan.

Ubi  jalar paling baik produksinyai pada musim kemarau. Pada lahan kering (bukan sawah) waktu tanam yang baik pada waktu musim hujan. Sedang di lahan sawah waktu tanam yang baik yaitu setelah tanaman padi dipanen.


PEDOMAN BUDIDAYA UBI JALAR YANG BENAR

A.  Pembibitan

Tanaman ubi jalar dapat dikembangbiakan secara generatif maupun secara secara vegetatif  (stek batang atau stek pucuk).Pengembangbiakan ubi jalar secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk menghasilkan varietas baru.

1) Persyaratan Bibit ubi jalar

Teknik perbanyakan ubi jalar yang sering digunakan oleh masyarakat adalah dengan stek batang.sedikit yang menggunakan stek pucuk. Bibit berasal dari perbanyakan berupa stek pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
A) Bibit berasal dari varietas unggul.
B) bibit tua atau berumur 2 bulan atau lebih.
C) Calon bibit yang diambil steknya dalam keadaan sehat, normal, tidak terlalu subur.
D) Panjang stek antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar.
E) Simpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari.

Pnyetekan batang atau pucuk terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada generasi berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5 kali penyetekan, tanaman harus diperbaharui dengan cara membuat indukan baru untuk bahan perbanyakan.

2) Penyiapan Bibit

Tata cara penyiapan bibit ubi jalar dari tanaman produksi adalah sebagai berikut:
A) Pilih tanaman yang sudah berumur 2 bulan atau lebih, sehat dan normal.
B) Potong stek sepanjang 20-25 cm dan dilakukan pada pagi hari.
C) Buang sebagian daunnya agar penguapan tidak berlebihan.
D) Ikat bibit 100 stek/ikatan 
E) simpan di tempat yang teduh selama 1-7 hari jangan di tumpuk bertumpuk.


B. Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan Lahan

Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada saat tanah lembab agar strukturnya tidak rusak, lengket, atau keras. Penyiapan lahan bududaya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
A) Tanah digemburkan, kemudian dibiarkan selama 1 minggu.
B) Tanah dibentuk guludan-guludan. Pada kegiatan ini langsung diberi pupuk dasar.


2) Pembentukan Bedengan

Ukuran guludan disesuaikan dengan keadaan lahan. Pada tanah berupa pasir mengandung liat, ukuran guludan  60 cm, dengan tinggi 30-40 cm. Pada tanah pasir, lebar guludan 40 cm, dengan tinggi 25-30 cm,. Sebaiknya guludan memanjang arah utara-selatan, dan ukuran panjang guludan disesuaikan dengan keadaan lahan.

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan guludan yaitu tinggi tidak melebihi 40 cm. Guludan yang terlalu tinggi bisa menyebabkan terbentuknya ubi berukuran panjang akan tetapi kurang besar dan dalam sehinggga menyulitkan pada saat proses panen. Akan tetapi guludan yang terlalu dangkal dapat menyebabkan pertumbuhan atau perkembangan ubi terganggu, dan hama boleng atau lanas oleh Cylas sp mudah menyerang.


C.  Teknik Penanaman

1) Penentuan Pola Tanam ubi jalar

Sistem peneneman ubi jalar dapat dilakukan dengan  cara tunggal (monokultur) dan tumpang sari dengan kacang tanah.

A) Sistem Monokultur ubi jalar
  1. Cangkul sedalam 10 cm, atau buat lubang dengan tugal, jarak antar lubang 25-30 cm diatas permukaan guludan atau bedengan
  2. Buat lubang tanam sejauh 7-10 cm di kiri dan kanan untuk tempat pupuk.
  3. Tanamkan bibit dengan cara benam ke dalam tanah 1/2-2/3 bagian, kemudian padatkan tanah dekat pangkal setek (bibit).
  4. Berikan pupuk dasar berupa urea 45-90 kg N/ha, TSP 25 kg P2O5/ha (50 kg TSP/ha) dan kcl 50 kg K2O/ha (100 kg kcl/ha).

B) Sistem Tumpang Sari

Tujuan dari sistem tumpang sari antara lain untuk meningkatkan hasil produksi dan pendapatan  per satuan  luas  lahan budidaya.  Jenis  tanaman  yang  cocok untuk dilakukan tumpang sari dengan ubi jalar yaitu kacang tanah.  pada dasarnya  Cara penanaman menggnakan tumpang hampir sari sama  dengan  sistem  monokultur.  yang biasa digunakan untuk tanaman tumpang sari yaitu kacarng tanah. Kacang tanah ditaman di antar barisan dengan jarak tanam kacang tanah 30 x 10 cm.

2) Cara Penanaman

Cara peneneman yang dilakukan di lahan ada du acara yaitu menggunakan bedengan dan menggunakan guludan. Hal ini dapat diaplikasikan sesua jenis lahan yang ada.

Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan ketika melakukan penanaman uji jalar:
1. Bibit diletakan di atas bedengan.
2. Benamkan bibit kira-kira 2/3 bagian.
3. Pucuk diarahkan ke satu arah 
4. Batang yang memiliki daun ditampakkan.
5. Setiap bedengan ditanam 2 larik dengan jarak kira-kira 30 cm.

Untuk 1 ha lahan dibutuhkan ±36.000 bibit. Penanaman pada lahan kering biasanya dilakukan di awal musim hujan (Oktober). Jika cuaca normal penanaman dilakunan awal musim kemarau (Maret). Waktu tanam yang paling tepat dilahan sawah adalah segera setelah padi rendengan atau padi gadu.

D.  Pemeliharaan Tanaman

1) Penjarangan dan Penyulaman
Setelah ditanam selama 3 (tiga) minggu, penanaman harus diamati secara kontinu. Bibit yang mati dicabut/dibuang kemudian segera disulam dengan bibit baru. Kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas.

2) Penyiangan dan Pembubunan
Penyiangan paling evektif aitu bersama-sama dengan kegiatan pembumbunan. Selain itu juga memilki kelebihan untuk tidak mengerjakan penggemburan pada guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.

Kegiatan penyiangan dan pembubunan biasanya dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam, selanjutnya pada saat tanaman berumur 2 bulan. Cara penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
  1. Bersihkan gulma menggunakan wakil (koret) atau cangkul dengan hati-hati supaya tidak merusak akar tanaman.
  2. Gemburkan tanah disekitar guludan dengan.
  3. kemudian tanahnya di tarik turunkan ke saluran di antar guludan.
  4. Kembalikan tanah ke guludan semula untuk menimbun.
  5. kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.


3) Pemupukan

Pemukukan merupakan kegiatan terpenting menurut saya. Karena kegiatan ini merupakan penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan tanaman itu sendiri mulai dari tumbuh, berkembang dan berbuah. Berikut yang harus deperhatikan ketika akan memberi pupuk pad ubi jalar.

Kebutuhan pupuk
Dosis pemupukan yang tepat harus didasari oleh hasil analisis tanah atau tanaman di daerah budidaya. Secara umum dosis pupuk yang dianjurkan   adalah
1. 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha)
2. 25 kg P2O5/ha (50 kg TSP/ha)
3. 50 kg K2O/ha (100 kg kcl/ha).

Ada du acara system pemupukan pada kegiatan budidaya ubi jalar, yaitu:
1. Pemupukan sistem larikan (alur)
2. Pemupukan sistem sistem tugal.

5) Pengairan dan Penyiraman

Fase awal pertumbuhan ubi jalar juga memerlukan ketersediaan air tanah yang mencukupi meskipun tanaman ubi jalar tergolong tahan terhadap kekeringan.
Berikut merupakan memberian air yang diperlukan pada saat budidaya ubi jalar:
  1. Guludan Tanah pada ubi jalar harus diairi, selama 15-30 menit atau hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan.
  2. Pemberian air selanjutnya secara kontinu sampai tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada periode
  3. Pembentukan maupun perkembangan ubi pada umur 2-3 minggu sebelum dipanen. 
  4. pengairan dikurangi atau dihentikan.


Hal Yang harus diperhatikan pada kegiatan pengairan adalah hindari tanah tanah tergenang.


HAMA DAN PENYAKIT UBI JALAR

A.  HAMA UBI JALAR

1). Penggerek Batang Ubi Jalar
Penyakit ini disebabkan oleh larva (ulat). Ciri-cirinya adalah membuat lubang kecil pada batang hingga ke bagian ubi.
Gejala yang terjadi dicirikan oleh:
1. Pembengkakan batang,
2. Beberapa bagian batang mudah patah,
3. Daun-daun  menjadi  layu, 
Cara Pengendalian:
1. Memutus daur atau siklus hama dengan rotasi tanaman.
2. Pemusnahan bagian tanaman yang terserang berat;
3. Pengaplikasian insektisida (seperti Curacron 500 EC atau Matador 25).
Bila serangan <5% masih dalam batas toleransi. Tapi apabila serangan hama >5 %, perlu dilakukan pengendalian.

2) Hama Boleng atau Lanas
Serangga dewasa hama ini disebabkan oleh Cylas formicarius Fabr.
Gejala yang terjadi adlah:
Terdapat lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat.
Pengendalian:
1. Pergiliran tanaman tidak sefamili dengan ubi jalar misalnya padi-ubi jalar-padi.
2. Menutup ubi yang terbuka dengan pembumbunan atau penimbunan guludan.
3. Pemusnahan ubi yang terserang hama cukup berat.
4. Pengamatan hama pada tanaman secara periodik.
5. Penyemprotan insektisida Decis 2,5 EC atau Monitor 200 LC
6. Pemilihan jenis ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah banyak.
7. Panen terlambat untuk mengurangi tingkat kerusakan yang lebih berat.

3) Tikus (Rattus rattus sp)
Hama ini biasanya menyerang tanaman yang berumur tua .
Pengendalian:
1. Memburu tikus dan langsung dibunuh.
2. Penyiangan dilakukan sebaik mungkin.
3. Pemberian umpan beracun seperti Ramortal atau Klerat.


B.  PENYAKIT UBI JALAR

1) Kudis atau Scab
Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan Elsinoe batatas. 
Gejala yang terlihat yaitu:
1. Adanya benjolan pada tangkai sereta urat daun
2. Daun-daun berkerut seperti kerupuk.
Pengendalian yang dilakukan adalah:
1. Untuk memutus siklus hidup penyakit diberlakukan rotasi tanaman.
2. Penanaman varietas tahan penyakit kudis (daya dan gedang)
3. Kultur teknik budidaya secara intensif.
4.  Penggunaan bibit yang sehat.

2) Layu fusarium
Penyebab dari penyakit ini dalah jamur Fusarium oxysporum f. Batatas.
Gejala yang ditimbulkan yaitu:
1. Tanaman tampak lemas
2. Urat daun menguning
3. Layu
Pengendalian yang bisa dilakukan adalah:
1. Penggunaan bibit yang sehat (bebas penyakit
2. Rotasi tanaman yang sesuai dengan tanaman yang bukan family
3. Penanaman varietas yang tahan terhadap penyakit Fusarium.

3) Virus
Jenis-jenis virus yang menyerang ubi jalar adalah
1. Internal Cork.
2. Chlorotic Leaf Spot.
3. Yellow Dwarf. 
Gejala yang ditimbulkan yaitu:
1. Batang tumbuhnya dan daun tidak normal.
2. Tanaman kerdil dengan daun keriting.
3. Warna daun klorosis atau hijau kekuning-kuningan.
4. Pada serangan yang berat, tanaman tidak menghasilkan. 
Pengendalian yang bisa dilakukan yaitu:
1. Penggunaan bibit yang sehat.
2. Rotasi tanaman
3. Pemusnahan tanaman yang terserang Virus.

Penyakit-penyakit yang menyerang lainnya adalah,
1. Bercak daun cercospora oleh jamur Cercospora batatas Zimmermann.
2. Busuk basah akar dan ubi yang disebabkan oleh jamur Rhizopus nigricans Ehrenberg.
3. Klorosis daun oleh jamur Albugo ipomeae pandurata Schweinitz
Pengendalian: dilakukan secara terpadu, meliputi:
1. Perbaikan kultur teknik budi daya.
2. Penggunaan bibit yang sehat
3. Sortasi dan seleksi ubi di gudang.
4.  Penggunaan pestisida selektif.