Car Mengendalikan Hama Jagung Manis
Car Pengendalian Hama Jagung Manis – Cara pengendalian hama jagung manis
tidaklah muda. Ada banyak hama yang bersiap untuk menyerang tanaman jagung manis ini. pengendalian hama jagung ini harus di lakukkan sejak dini sebelum penyerangan menyebar luas ke lahan. apa lagi berdampak ke kerusakan secara ekonomi. maka harus di kendalikan dengan cepat atau jika perlu di musnahkan.
1. Belalang (Oxya chinensis dan Locusta sp.)
Belalang merupakan jenis hama yang
banyak ditemukan di dataran rendah, seperti padang rumput yang luas dan daerah
persawahan.
Ada dua jenis belalang yang sering
menyerang tanaman jagung, Oxya chinensis dan Locusta sp. Hama belalang
ini menyerang tanaman jagung yang masih muda mulai dari daun hingga tulang daun
yang tidak keras.
Hama jenis belalang bisa kendaliakan dengan tiga cara yaitu:
1. Pengandalian secara kimiawi bisa menggunakan pestisida regent,
curacron, prevathon atau lannet.
2. Pengendalian dilakukan menggunakan aplikasi
biopestisida berbahan aktif Metarhizium anisopliae. Dengan menggunakan
Biopestisida
ini mampu mengendalikan hama belalang hingga 70 hingga 90%.
3. Pengendalian dengan musuh alami,
yakni burung, laba-laba dan Systoecus sp.
2. Kutu Daun (Myzus persicae) dan Ulat Daun (prodenia litura)
Kutu daun dalam bahasa latin disebut dengan Myzus persicae merupakan vektor utama yang
menularkan penyakit virus mozaik. Cara penyerangan
kutu daun yaitu dengan menghisap cairan pada bagian daun yang masih muda. Serangan
ini menyebabkan daun akan menguning menggulung dan bisa juga menimbulkan
cendawan jalaga.
Hama ulat daun biasanya menyerang
bagian daun yang masih muda dan pada umumnya
yang terserang adalah tanaman jagung yang berumur sekitar ±1 bulan. Akibatnya daun tanaman
jagung yang sudah besar menjadi rusak.
Cara pengendaliannya untuk penyerangan ini dapat
dilakukan dengan cara kimiawi yaitu penyemprotan insektisida yang tepat
seperti folidol atau lainnya dengan dosis yang sesuai.
3. Lalat bibit(Atherigona exigua)
Yang di serang lalat bibit adalah tunas muda
pada jagung yang baru tumbuh. Hama lalat bibit bisa merusak
tanaman jagung sampai 80%. Lalat ini hanya terdapat di pulau Jawa
dan Sumatera saja. Hama ini merupakan larva dari
serangga yang baru menetas. Cara penyerangannya dengan melubangi pada bagian batang memakannya
hingga ke dasar batang.
Tanaman yang terserang menjadi kuning, kerdil, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati.
Pengendalian hama jenis ini bisa
dilakukan dengan melakukan penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis yang
dianjurkan.
4. Ulat Tanah
Ulat tanah ini biasanya menyerang
bagian batang dan daun tanam yang masih muda hingga tanaman mati.
Penyerangan oleh ulat tanah
dilancarkan pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat tanah ini akan sembunyi
didalam tanah.
Penegndalian hama ini bisa dilakukan
bengan banyak cara yaitu dengan:
1. Pergiliran tanaman,
2. menjaga
kebersihan lahan dan
3. dengan
menggunakan bahan kimi
Penyemprotan bahan kimia dilakukan
pada malam hari menggunakan insektisida curacron, lannet atau prevathon.
5. Kumbang Bubuk
Banyak sekali
hasil pertanian yang di serang oeh hama ini seperti padi, kacang tanah, kedelai, kacang
hijau dan sebagainya. Jenis Kumbang bubuk akan menyerang
tonggkol jagung mulai dari lahan hingga ketempat gudang penyimpanan.
Kumbang ini menyerang biji jagung yang menyebabkan turunnya
kualitas dengan ciri biji berlubang dan rusak.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:
1.
pergiliran tanaman,
2.
menggunakan varietas tahan, dan
3.
panen tepat waktu.
Pencegahan yang evektif dilakukan dengan menjaga
agar tongkol tetap tertutup oleh kelobot hingga masa panen. Pemberian nutrisi dan air yang
cukup agar tongkol tidak mudah rusak atau busuk. Tongkol yang rusak atau busuk mudah terserang oleh kumbang.
6. Ulat Grayak atau Ulat Agrotis
Ulat grayak pada umumnya menyerang secara
berkelompok, dan bersembunyi di bawah daun. Serangga ini biasanya
menyerang daun yang menyebabkan daun menjadi transparan, berlubang
bahkan hanya tersisa tulang dan daunnya saja.
Ada 3 jenis ulat
grayak/agrotis yaitu:
1. Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini
sering ditemukan di daerah dataran tinggi.
2. Agrotis ipsilon : memiliki warna hitam kecoklatan dan
ulat ini sering di temukan di daerah dataran tinggi dan rendah.
3. Agrotis interjection : memiliki warna hitam dan banyak di
temukan di pulau jawa.
Pengendalian bisa dilakukan dengan
penyemprotan insektisida lannet, santoat, regent, prevathon atau curacron. sesuai dan menggunakan dosis sesuai anjuran.
7. Penggerek daun dan penggerek batang
Ada dua jenis ulat
penggerek batang dan daun yaitu Ulat
sesamia inferens dan pyrasauta nubilasis. Ulat ini
menyerang bagian ruas batang sebelah bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman
jagung. Hama batang biasanya menyerang pada seluruh fase
pertumbuhan tanaman jagung. Haman penggerek batang merupakan larva menetas.
Telur-telur tersebut biasanya diletakkan dipermukaan daun
bagian bawah. Kemudian menetas dan menyerang pada seluruh bagian tanaman, mulai
dari alur bunga jantan, daun, batang, pangkal tongkol dan pada tassel. Serangan
menyebabkan kerusakan pada bunga jantan, daun berlubang, batang berlubang,
serta merusak tasel dan mengakibatkan tasel mudah patah.
Pengendalian hama ini bisa dilakukan
dengan pemanfaatan musuh alami seperti:
1.
Trichoderma sp.,
2.
Predator euborellia annulata dan
3.
Bacillus thuringiensis.
Pengandalian secara kimiawi dilakukan dengan cara
penyemprotan insektisida berbahan aktif:
1.
Karbofuran,
2.
Monokrotofos,
3.
Triazofos,
4.
Diklhrofos.
Akan tetapi bahan
kimia ini harus du=igunakan sesuai
dengan dosis yang di anjuran
8. Ulat Penggerek Tongkol (Heliothis armigera)
Penggerek tongkol merupakan larva dari lalat heliotis.
Lalat ini meletakkan telur-telurnya melalui rambut jagung setelah
menetas kemudian masuk dan memakan biji yang masih dalam perkembangan. Pada umumnya Ulat Penggerek Tongkol ini menyerang
tangkai bunga terlebih dahulu, kemudian masuk kedalam tongkol.
Tanaman jagung yang
terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada biji dan adanya terowongan
dalam tongkol jagung kemudian Terdapat kotoran-kotorang yang menumpuk jika tanaman
ini terserang hama ini.
Pengendalian bisa dilakukan
dengan pagendslisn secara hayati seperti:
1.
trichoderma sp. Yang berperan sebagai parasit telur
2.
eriborus argentiopilosa sebagai parasit
larva.
Atau bisa juga
menggunakan bahan kimia dengan
penyemprotan Furadan 3G atau insektisida lain yang
sesuai dan dengan dosis sesuai anjuran.