Varietas Kelapa Sawit Unggul

Pembahasan kali ini pustaka petani akan membahas jentang jenis kelapa sawit atau varietas kelapa sawit yang berada di PPKS di indonesia. Ada beberapa jenis atau varietas sawit unggul berdasarkan warna buah, varietas sawit unggul berdasarkan sifat unggul, dan berdasarkan ketebalan daging buahnya. Varietas yang paling terkenal di PPKS yaitu varietas varietas kelapa sawit socfindo varietas kelapa sawit lonsum, kelapa sawit simalungun, kelapa sawit yangambi, varietas kelapa sawit topaz. Jenis-jenis varietas sawit ini yang banyak ditanam di Indonesia.
Hingga saat ini, hasil dari perkebunan kelapa sawit masih menjadi andalan negara Indonesia. Hasil dari perkebunan yang berupa CPO lah salah satu penopang perekonomian nasional. Walaupun negara pengimpor minyak kelapa sawit yang berasal dari Indonesia yang disebabkan oleh  harga CPO secara gelobal mengalami kemerosotan pada tahun 2016, akan tetapi permintaan pasar masih terus mengalami grafik peningkatan yang nyata. Peningkatan ini didasari oleh 3 faktor, diantaranya adalah:
1.    Peningkatan populasi penduduk dunia. Dengan ini maka kebutuhan lemak nabati juga ikut meningkat. Contohnya yaitu:
a.    Minya goreng
b.    Margarin
2.    Kesadaran masyarakat akan penggunaan energy yang aman yaitu bio energi
3.    Harga yang relative murah, enak dan mudah didapat.

CPO dan PKO hasil perkebunan indonesa menyumbang persentase di dunia paling besar mengalahkan negara-negara penghasi prodak CPO dan PKO. Untuk mempertahankan keunggulan prodak ini perlu perlakuan-perlakuan yang nyata diantaranya:
·           pemilihan bibt kelepa swit yang unggul,
·           broses budidaya yang bagus,
·           panen dan pascapanen sesuai setandar,
·           dan pengolahan sesuai setandar internasional.

B.    Jenis Kelapa Sawit berdasarkan warna kulit buah
Warna kulit buah juga dijadikan pedoman untuk menentukan varietas kelapa sawit. Varietas kelapa sawit atau jenis kelapa sawit berdasarkan jenis warna kulitnya dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1.  Nigrescens
Warna kulis buah jenis kelapa sawit ini pada saat muda yaitu berwarna ungu kehitaman, akan berubah menjadi jingga kehitaman ketika buah masak sempurna, atau ketika buah sudah layak panen.
2.  Virescens
Tanaman kelapa sawit jenis ini ketika masih muda kulis buahnya berwarna hijau. Akan berubah jingga kemerahan ketiak sudah masak dan ujung buah berwarna hijau
3.  Abescens
Kelapa sawit jenis abescens ini ketika masih muda kulitnya akan berwarna keputihan. Ketika sudah tua dan layak panen maka akan berwarna kekuningan dan ujung buah merwana ungu kehitaman.

Jenis Kelapa Sawit Berdasarkan Ketebalan Daging

Varietas kelapa sawit yang indikatornya adalah ketebalan daging buahnya memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah:

        1. Varietas Dura
Jenis kelapa sawit dura memiliki ketebalan tempurung yang dibilang luar biasa.
Ketebalan tempurung ini menyebabkan daging buah yang tipis. Unutuk ketebalan tempurung yaitu sekitar 2-8 mm sedangkan hanya sekitar 35-50% saja dari ketebalan tempurung tersebut. Kandungan minya yang terkandung di dalam karnel sangat sedikit jika dibandingkan dengan besarnya biji kelapa sawit (karnel).  Apabila dilihat dengan teliti bagian duar tempurung/batok kelapa sawit jenis dura ini tidak memiliki lingkaran serabut. Verietas dura ini biasanya dijadika induk betina ketika akan dilakukan persilangan.

2.            Psifera
Varietas kelapa sawit pesifera ini memiliki lapisan tempurung kelapa sawit yang sangat tipis jika dibandingkan dengan jenis / varietas tanaman kelapa sawit lainnya. Untuk daging buah pada verietas kelapa sawit jenis ini sangat tebal. Akan tetapi rendemen kelapa sawit ini tergolong kategori yang rendah. Dan juga variaetas pesifera tidak bias dikembang biakan secara generative (alami). Kelapa sawit jenis ini hanya bias dikembangkan menggunakan perkawianan silang. Jenis kelapa sawit ini bisanya digunakan untuk pejantan jika dilakukan persilangan untuk menghasilkan jenis bibit yang baru.

3.            Tenera
Hasil dri persilangan dura dan psifera yaitu menghasilkan varietas jenis tenera. Jika dilihar dari asalnya sudah dipastikan kelapa sawit ini merupakan jenis yang paling unggul jika dilihat dari ketebalan daging buahnya. Ketebalan tempurung/batok kelapanya antara 0,5 – 4 mm dan daging buah bias mencapai antara 60% – 96%. Lingkaran serabut yang berada disekeliling batok / tempurung kelapa sawit ini menjadi ciri khas jenis kelapa sawot tenera ini. Berat tandan buah tersebut kira-kira 22% sampai 24%. Sedangkan berat tangkai kosong antara 22% - 24% dari tandan buah segar (TBS)

C.   Jenis Kelapa Sawit berdasarkan keunggulan sifat tanaman
varietas kelapa sawit yang unggul dihasilkan dari persilangan indukan yang memiliki sifat unggul bibit terdahulu. Yang sering dilakukan dan menghasilkan varietas yang lebih baik diantara yang baik yaitu tenera. Tenera dihasilkan dari persilangan varietas dura sebagai idukan betina dan psifera dijadikan sebagai indukan jantan. Hasil persilangan antara kedua indukan menghasikan varietas sebagai berikut:
1.     Varietas Dura Deli Marihat, Dura Dumpy Pabalu, Dura Deli D Sinumbah, dan Dura Deli G Bayu
2.     Varietas Pisifera D Sinumbah, Pisifera La Me, Pisifera SP 540 T, Pisifera Marihat, dan Pisifera Yangabi
3.     Varietas DxP PPKS 540, DxP PPKS 239, DxP PPKS 718, DxP Simalungun, , DxP Avros, DxP Langkat, DX La Me dan DxP Yangambi. Varietas ini lah yang tersedia merupakan varietas kelapasawit unggul yang ada di PPKS.

Dari masing-masing jenis varietas kelapa sawit ini memiliki ciri-ciri dan keunggulan masing-masing. Jenis kelapa sawit atau varietas kelapasawit unggul yang ada sekarang di perkebunankelapa sawit diataranya:

1. D x P PPKS 540 (High mesocarp)
Rerata produksi                    : 28,1 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak              : 27,4%
Produksi CPO                       : 8,1 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah                     : 5,3 %
Pertumbuhan meninggi      : 72 cm/tahun
Harga                                     : Rp. 7.500,-

2. D x P PPKS 718 (Big bunch)
Rerata produksi                    : 26,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak              : 23,9%
Produksi CPO                       : 6,9 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah                     : 8,7 %
Pertumbuhan meninggi      : 75 cm/tahun

3. D x P PPKS 239 (kualitas CPO & PKO tinggi)
Rerata produksi                    : 32 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak              : 25,8%
Produksi CPO                       : 8,4 ton/ha/tahun
Produksi PKO                       : 1,3 ton/ha
Rasio inti/buah                     : 8,9 %
Pertumbuhan meninggi      : 62,5 cm/tahun

4. D x P Simalungun
Rerata produksi                    : 28,4 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak              : 26,5%
Produksi CPO                       : 7,53 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah                     : 9,2 %
Pertumbuhan meninggi      : 75-80 cm/tahun

5. D x P Langkat
Rerata produksi                    : 27,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak              : 26,3%
Produksi CPO                       : 7,23 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah                     : 9,3 %
Pertumbuhan meninggi      : 60-70 cm/tahun

6. D x P LaMe
Rerata produksi                    : 26-27ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak              : 23-26%
Produksi CPO                       : 5,9-7 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah                     : 6,9 %
Pertumbuhan meninggi      : 50-70 cm/tahun

7. D x P Avros
Rerata produksi                    : 24-27 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak             : 23-26%
Produksi CPO                    : 5,5-7 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah                   : 6,6 %
Pertumbuhan meninggi      : 60-80 cm/tahun

8. D x P Yangambi
Rerata produksi                 : 25-28 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak             : 23-26%
Produksi CPO                    : 5,8-7,3 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah                   : 7,2 %
Pertumbuhan meninggi      : 60-70 cm/tahun


terima kasih. semoga artikel ini bermanfaat untuk yang baca dan yang membuat. dan blog ini jaya selalu. aamain