URUTAN PROSES PENGOLAHAN KARET RSS (RIBBED SMOKED SHEETS)


URUTAN PROSES PENGOLAHAN KARET RSS (RIBBED SMOKED SHEETS) – perkebunan karet yang ada di Indonesia sangat lahan banyak. Perkebunan karet ini ada yang memiliki pabrik sendiri dan ada yang tidak memiliki pabrik sendiri. Pabrik karet terdiri dari dua jenis hasil olahan yaitu SIR dan RSS. Proses yang akan dibahas di sini adalah Urutan proses pengolahan karet RSS.  Proses pengolahan karet menjadi RSS yaitu diawali dengan pengolahan lateks, penggilingan koagulum, pengeringan, proses sortasi dan  pengepakan.  langkah-langkah urutan pengolahan dapat di lihat pada diagram alir dibawah ini.



a.  Pengolahan Latek
Pengolahan ini diawali dengan penimbangan lateks yang datang dari kebun, kemudian dibawa ke loading ramp untuk dilakukan pengecekan kualitas latek dan kadar karet kering.  Kualitas latek dapat diketahui dengan cara mengambil sempel 500 cc dari tengki lateks, kemudian kaca bening dicelupkan ke dalam latek 500 cc tersebut.  Apabila dalam satu inci persegi terdapat kurang dari tiga gumpalan atau gelembung maka latek layak diolah untuk menjadi RSS.

Proses selanjutnya yaitu penentuan kadar karet kering.  Nilai kadar karet kering digunakan untuk menentukan penambahan air pada proses pengenceran koagulum yang terjadi di dalam bak koagulasi.  Setelah kedua proses ini telah dilakukan maka lateks dialirkan dari tangki ke bulking tank dengan talang dan disaring menggunakan saringan 20 mesh, kemudian dilanjutkan proses pembekuan koagulum yang dicampur dengan air sesuai dengan pesrentasi kadar karet kering.  Ukuran koagulum yaitu lebar 28 cm dan panjang 92 cm dan tebal 3-4 cm.  Pengenceran latek yang dikehendaki dalam proses pengolahan koagulum yaitu memiliki kandungan latek antara 11% – 14%.  Busa yang berada pada proses pencetakan dibersihkan supaya tidak ada gelembung udara pada RSS yang telah matang.  Pencampuran asam semut untuk menggumpalkan  latek yaitu 7 kg asam semut untuk menggumpalkan satu ton latek atau sampai pH antara 4,5 – 5.  Setelah semua proses selesai didiamkan sekitar 2 jam. 

 Proses penentuan Kadar Karet Kering


b.  Penggilingan
latek yang sudah diolah dan menjadi koagulum kemudian dilakukan proses penggilingan untuk dijadikan sheet dengan ketebalan 3 – 4 mm.  Prosess penggilingan bertujuan untuk memberikan batik pada lembaran sheet dan mengeluarkan air dari dalam koagulum dengan cara dipress.  


Proses pengeringan sheet

c.  Proses Pengeringan
Pengeringan merupakan sutau proses untuk menghilangkan kadar air yang berada dalam bahan.  Sheet yang akan dikeringkan diletakan di lori pengeringan.  Kapasitas lori pengering kurang lebih 500 kg/lori.  proses pengeringan sheet mengunakan pengeringan sistem pengasapan selama lima hari.  Tiga hari pertama proses pengeringan dilakukan di dalam kamar basah dengan suhu 50 oC.  Dalam pengeringan kamar basah terdapat limbah cair yang keluar dari parit-parit kamar akan tetapi tidak banyak.  Dua hari selanjutnya, proses pengeringan dilakukan pada kamar kering dengan suhu 60 oc.  Bahan bakar yang digunakan yaitu kayu karet yang masih basah.  Limbah abu dapur dibuang di sekitar area pabrik digunakan sebagai pupuk tanaman dan untuk urukan tanah.  

Baca juga:

d.  Sortasi dan Pengepakan
Sortasi merupakan proses pemisahan atau pengelompokan bahan yang sejenis.  Sheet yang dihasilkan dipisahkan menjadi empat kelas yaitu RSS 1, RSS 2, RSS3, dan Cutt A.  RSS 1 yaitu tidak terkontaminasi karat, cendawan kering, kotoran kayu kecil dalam bendela maupun gelembung/garis-garis kecil.  RSS 2 bila terdapat kontaminasi karat, cendawan kering, kotoran kayu kecil dalam bendela maupun gelembung/garis-garis yang cukup berarti dibawah 5%.  RSS 3 bila terdapat kontaminasi karat, cendawan kering, kotoran kayu kecil dalam bendela maupun gelembung/garis-garis kecil yang cukup berarti dibawah 10%, dan Cutt A merupakan potongan RSS 1, RSS 2, dan RSS 3.  Contoh RSS 1, RSS 2, RSS 3 dan Cutt A dapat dilihat pada lampiran.

Proses sortasi dan pengemasan sheet

Pengepakan yang dilakukan dalam bentuk balle.  Dalam satu balle memiliki berat 113 kg membentuk kubus dengan panjang sisi 50 cm.  Pelaburan dilakukan untuk mencegah melekatnya antar balle dan mencegah terkontaminasinya jamur.  Bahan baku labur yang digunakana yaitu 7 liter minyak tanah, 3 kg talk powder dan 0,25 kg Cutt A.  Campuran tersebut digunakan untuk melabur setiap satu ton RSS.