PERAWATAN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN (TM)



Pemeliharaan tanaman pada komoditas perkebunan yang bersifat tahunan, biasanya dikelompokkan ke dalam tanaman belum menghasilkan(TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Disini yang akan kita bahas adala tanaman menghasilkan (TM). Tanaman menghasilkan yaitu tanaman yang sudah menghasilkan atau tanaman yang berumuur 3 tahun lebuh sampai tanaman dibongkar atau tanaman tidak berproduksi secara maksimal.
Tujuan pemeliharaan TM adalah untuk mendapatkan produksi yang optimal dengan cara perawatan, seperti pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta lainnya. Manfaat pemeliharaan TM adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan generatif tanaman kelapa sawit supaya bisa berproduksi dengan maksimal.
kegiatan perawatan dalam pembudidayaan kelapasawit meliputi pemeliharaan piringan, pemeliharaan jalan rintis, pemeliharaan gawangan,

A.  Pemeliharaan Piringan
Piringan berfungsi sebagai tempat untuk menyebarkan pupuk. Selain itu, piringan juga merupakan daerah jatuhnya buah kelapa sawit.  Karena itu, kondisi piringan senantiasa bersih dari gangguan gulma. Pemeliharaan piringan dan gawangan bertujuan antara lain untuk:
Mengurangi kompetisi gulma terhadap tanaman dalam penyerapan unsur hara, air.
Mempermudah pekerja untuk melakukan pemupukan dan dan kutip brondolan.
Untuk menjaga kemungkinan pupuktidak tersangkut diatas rumput ketikan dilakukan pemupukan.
Piringan bebas dari gulma  sampai radius 30 cm di luar tajuk daun atau maksimal 180 cm dari pohon.

B.  Pemeliharaan jalan rintis
Jalan rintis merupakan sebuah jalan yang digunakan untuk mempermudah pengangkutan tandan buah segak (TBS) dari bawah pohon/pokok yang baru dipotong ke tempat prmungutan hasil (TPH). Dengan adanya jalan ini maka pemanen kelapa sawit dapat dengan cepat kelapa sawit sampai di pinggiran BLOK Pembuatan jalan rintis dilakukan pada umur tanaman 1-12 bulan dengan perbandingan 1:8, dan waktu tanaman berumur lebih dari 12 bulan. Jalan rintis dibuat dengan perbandingan 1:2  dengan lebar 1,2 m. Perawatan jalan rintis/tengah dilakukan bersamaan dengan perawatan piringan.

CPemeliharaan gawangan
Gawangan merupakan lorong diantara dua tanaman. Pemeliharaan gawangan ini juga memiliki tujuan yang sama dengan perawatan diatas. Akan tetapi gulma yang berada di gawangan tidak boleh dimatikan seluruhnya, hal ini bertujuan untuk melindungi tanah dari erosi kan untuk menjaga kelambaban tanah.
Pemeliharaan piringan dan jalan rintis bebas dari gulma dapat dilakukan secara manual atau secara kimia. Pemeliharaan piringan dan jalan rintis secara manual yaitu tenaga manusia dengan menggunakan cangkul sedangkan penyiangan secara kimia menggunakan herbisida. Penyiangan manual dilakukan dengan cara menggaruk tumbuhan dalam diameter piringan dengan cangkul. Dampak yang perlu diperhatikan apabila menggunakan pemeliharaan secra manual adalah terjadinya cekungan yang dapat menampung air dan berakibat rusaknya tanaman. Untuk menghindari hal itu, penggarukan dilakukan dari arah luar lingkaran ke dalam (tanaman). Penyiangan kimia dapat dilakukan pada TBM III dengan rotasi 6 kali setahun dengan jenis herbisida sesuai dengan tumbuhan yang akan diberantas. Pemeliharaan dengan sstem kimia dapat berdampak buruk bagi mikro organism tanah dan akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Akibatnya pertumbuhan tanaman terganggu.

D. Pruning (TM)
Pruning adalah proses pengurangan pelepah tanaman kelapa sawit. Pruning dilakukan pada TM berguna untuk menjaga kelembaban serta alokasi fotosintat bisa fokus untuk organ generatif (produksi tinggi) dan juga untuk mempermudah pemanenan berikutnya.  Pruning dilakukan dengan membuang pelepah yang sudah tua atau in aktif, atau biasa disebut dengan songgoh dua yang artinya dua pelepah dibawah buah terakhir atau songgoh tiga yang artinya tiga pelepah dibawah buah terakhir. Adapun beberapa perusahaan menetapkan sistem songgoh satu, dua maupun tiga.

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA ARTIKEL INI
SEMOGA BERMANFAAT