Klasifikasi Dan Morfologi Bekicot
Klasifikasi Dan Morfologi Bekicot – Bekicot dalam bahasa latin Achatina fulica
adalah jenis siput yang hidup di darat dan tergolong dalam suku Achatinidae.
Bekicot ini berasal dari Afrika Timur dan menyebar ke hampir semua penjuru
dunia akibat terbawa dalam perdagangan. Bekicot sekarang ini merupakan Hewan
moluska menjadi salah satu spesies invasif terburuk di bumi, beberapa negara
melarang memelihara sebagai hewan kesayangan/timangan termasuk Amerika Serikat.
Hewan ini dipelihara dan di beberapa tempat bahkan dikonsumsi, termasuk di Indonesia. Meskipun berpotensi membawa parasit, bekicot yang dipelihara biasanya bebas dari parasit. Selain itu juga bekicot memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Sntuk bisa mengenal lebih lanjut mari kita simak klasifikasi dan morfologi bekicot yang memiliki banyak manfaat ini.
Klasifikasi Bekicot (Achatina fulica)
Berikut merupakan klasifikasi yang dimiliki
oleh siput yang habitatnya berada
didarat atau yang di sebut juga bekicot.
Divisi :Mollusca
Kelas :Gastropoda
Ordo :Pulmonata
Famili :Achatinidae
Genus :Achatina
Species :Achatina fulica
Morfologi Bekicot (Achantina fulica)
Bekicot merupakan hewan invertebrata dengan
tubuh lunak dari kelas Gastropoda. Bekicot mempunyai cangkang yang besar
runcing berwarna coklat dan mempunyai pola garis, padat berbentuk pyramid
(seperti kerucut) dengan 6 pola spiral (lilitan seperti sekrup) dan dasar
cangkang yang membulat, (seperti pada gambar 2.1) (Thiengo, 2010).
Cangkang
bekicot dewasa mempunyai panjang sekitar 10 cm sampai 12 cm, lebar 4-5 cm dan
berat 100-120 gr. Fungsi cangkang selain sebagai rumah juga untuk mempertahankan diri dari musuh dan
untuk memperkecil penguapan tubuhnya (Hironymus, 2011).
Bekicot menggunakan bagian bawah tubuhnya
(perut) untuk berjalan, menggunakan paru-paru untuk bernafas (seperti tampak
pada gambar 2.2), sehingga dimasukkan ke dalam ordo Pulmonata. Bekicot dapat hidup
di air laut, air tawar dan di darat, umur bekicot dapat mencapai 10 tahun,
dengan rata-rata usia hidup 5-7 tahun (Venette, 2013).
Seperti tampak pada gambar, bagian tubuh
bekicot terdiri dari mulut, lidah, lambung, hati, anus, kaki, penutup cangkang,
alat peraba dan paru-paru. Kepala bekicot terdapat di bagian depan tubuh, pada
bagian kepala ada sebuah mulut yang dilengkapi dengan gigi parur (radula).
Bekicot mempunyai sepasang tentakel sebagai
indera peraba dan perasa yang bergerak dengan perut, tentakel berguna untuk
merasakan perubahan suhu tubuhnya, sebagai petunjuk jalan dan sebagai petunjuk
adanya makanan. dua tanduk yang lain mempunyai dua bintik hitam yang berfungsi
sebagai mata untuk membedakan keadaan gelap terang (Hironymus, 2011).
Bekicot bergerak menggunakan bagian bawah perut
yang berfungsi sebagai kaki yang melebar yang terdapat dibawah badan berupa
gerak kontraksi berurutan. Pada tubuh bekicot memiliki kelenjar mucus yang
berfungsi mengeluarkan lendir saat berjalan bekicot yang disekresikan oleh
granula-granula yang terdapat dalam tubuh bekicot dan terletak di permukaan
luar (Venette, 2013).