CIRI-CIRI TANAMAN KEKURANGAN MAGNESIUM (Mg)


Magnesium merupakan unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. oleh karena itu magnesium harus diberikan dalam jumlah cukup. Selain dengan uji laboratotium kita bisa menentukan apakah tanaman ini kekurangan magnesium atau tidak. Di artikel ini kita akan bahas satu-persatu tentang Peranan Magnesium, Gejala Kekurangan Mg (Orange Frond), Penyebab Kekurangan Magnesium, Pencegahan Kekurangan Magnesium dan Perlakuan Pada Tanaman Kekurangan Mg. 

A. Peranan Magnesium
Magnesium (Mg) diserap dalam bentuk Mg 2+. Peranan Mg adalah membantu pembentukan klorofil daun dan senyawa lain seperti karbohidrat, lemak dan minyak, berperan penting dalam regulator (pengaturan) dalam penyerapan unsur Fosfat dan Kalium pada tanaman dan aktivator berbagai jenis enzim tanaman.


B. Gejala Kekurangan Mg (Orange Frond)


  1. Umumnya Orange Frond dijumpai pada daun-daun pelepah tua karena Mg dapat bergerak dari daun tua ke daun muda. Gejala awal adalah timbulnya warna hijau kekuningan yang berubah menjadi warna pucat kekuningan dibagian ujung lembaran daun yang berumur lebih tua, terutama yang langsung terkena cahaya matahari. Pada kondisi yang semakin berat, warna daun berubah menjadi coklat kekuningan sampai kuning cerah dan akhirnya mengering.
  2. Bagian-bagian daun yang menunjukkan gejala klorosis pada tahap berikutnya mungkin akan diinvasi oleh jamur sekunder (misalnya Pestalotiopsis gracillis) yang menimbulkan warna ungu pada pinggiran dan ujung lembaran daun.
  3. Sifat yang khas dari kekurangan Mg adalah adanya pengaruh dari perlindungan. Anak daun yang terlindung dari sinar matahari warnanya tetap hijau walaupun kekurangan Mg. Faktor curah hujan berpengaruh pada munculnya gejala kekurangan Mg.
  4. Pada tahun dengan curah hujan relatif rendah gejala defisiensi Mg kurang tampak dan pada tahun dengan curah hujan tinggi gejala kekurangan Mg terlihat jelas.


C. Penyebab Kekurangan Magnesium

  • Kadar Mg tertukarkan (exchangeable) dalam tanah sangat rendah (< 0,2 cmol/kg)
  • Sifat antagonisme diantara unsur hara dimana ketersediaan unsur hara Magnesium dengan Kalium.
  • Pemberian unsur hara lain yang terlalu berat, terutama Nitrogen dan Kalium.
  • Minimalnya tindakan pengawetan tanah mengingat unsur hara Mg mudah tercuci.
  • Tanaman kelapa sawit ditanam pada tanah bertekstur ringan (pasir) dan bersifat masam yang lapisan tanah atasnya sudah tererosi. Pada tanah yang berat (liat) umumnya kandungan Magnesium cukup tinggi.
  • Pemupukan Mg tidak mencukupi untuk mendukung produktivitas tanaman yang tinggi atau tanaman yang tumbuh pada tanah dengan kandungan Mg yang sangat rendah.
  • Bahan induk tanah, dengan bahan induk granit dan kwarsa mengandung unsur Magnesium yang rendah.


D. Pencegahan Kekurangan Magnesium

Mengatur keseimbangan antara Mg dan K. Ketidakseimbangan tersebut terjadi pada tanaman kelapa sawit yang tumbuh di tanah yang berkadar Ca tinggi (misal tanah-tanah vulkanis). 

E. Perlakuan Pada Tanaman Kekurangan Mg

Pada tanah-tanah bereaksi masam, Dolomit dapat digunakan untuk keperluan pupuk Mg secara rutin. Akan tetapi jika defisiensi Mg dijumpai sangat nyata maka pemupukan dengan dosis 2-3 kg Kieserit/pokok/tahun mungkin diperlukan. Respon tanaman terhadap pupuk Mg dapat ditingkatkan jika kepada tanamannya juga diberikan janjang kosong terutama jika tanah lapisan atas sudah tererosi.