Cara Membuat Naungan Pembibitan Yang Baik Dan benar
cara membuat naungan Pembibitan tanaman -- Dalam penanaman pada pembibitan utama (pre
nursery), bibit menerlukan naugan secara individual untuk selama satu bulan. Biasanya
bahan yang digunakan untuk Naungan individual tersebut yaitu pelepah batang
daun pisang, pelepah daun kelapa, daun-daunan yang dapat menutupi bibit, atau
sejenis. Bahan naungan yang lain harus memenuhi persyaratan secara teknisi yang mampu
menutupi dan melindungi bibit tanaman yang masih muda dari sinar cahaya
matahari langsung yang sangat berlebihan atau yang tidak diinginkan oleh bibit
tersebut (Setyamidjaja, 2006).
Fungsi naungan pada bibit yang masih kecil adalah untuk membatasi cahaya
sinar matahari yang masuk ke pembibitan. Sinar mata hari yang di izinkan masuk
ke lahan pembibitan yang masih mada hanya berkisar antara 30-60% saja. Naungan juga berfungsi
1. Menciptakan
Iklim Mikro Yang Ideal Atau Baik Bagi Pertumbuhan Awal Bibit.
2. Menghindarkan
Bibit Dari Sengatan Matahari Langsung Yang Dapat Membakar Daun-Daun Yang Masih
Muda.
3. Menurunkan
Suhu Tanah Pada Disiang Hari,
4. Memelihara
Kelembaban Tanah,
5. Mengurangi
Derasnya Curahan Air Hujan Dan Hemat Penyiraman Air
Dilihat dari fungsinya maka naungan sangat
bermanfaat untuk pembibitan yang masa muda tanaman sangat rentan terhadap sinar
matahari langsung dan kekurangan air. Pendapat ini dikemukakan oleh Nugrojo,
Dkk., 2006.
Baca Juga:
Naungan merupakan media yang digunakan sebagai
suatu atap peneduh bagi benih/ kecambah yang disemai. Kecambah atau bibit yang
masih muda yang belum mampu ditempatkan pada kondisi lingkungan di dilahan
memerlukan naungan. Naungan yang digunakan
sebagai atap peneduh berfungsi sebagai berikut:
1. Sebagai
pelingdung tanaman muda terhadap pancaran sinat matahari langsung dan jatuhnya
air hujan deras.
2. Untuk membuat
intensitas sinar matahari yang cocok untuk tanaman muda.
3. Mencegah
penguapan pada lahan yang terlalu besar dan juga pada tanaman muda.
Dalam praktiknya dilapangan naungan sangat
beragam. Semua ini tergantung pada pada kondisi lahan dan iklim dan juga
tanaman yang dinaungi. Dilihat dari bentuknya, naungan memiliki beberapa bentuk
diantaranya:
·
Bentuk atap horizontal atau datar
·
Naungan Bentuk miring
·
Naungan Bentuk Sungkup
Naungan yang digunakan sebagai pelindung
tanaman muda dapat dibuat dengan berbagai bahan seperti:
1. plastik
transparan,
2. paranet,
3. daun
kelapa,
4. alang-alang
dan lain-lain.
Cara Kerja untuk membuat naungan adalah sebagai berikut:
1. Sediakan
alat dan bahan yang digunakan untuk membuat naungan.
2. Bersihkan
dan ratakan calon lahan yang akan digunakan.
3. Potonglah
bambu yang panjangnya 1,50 mater, 1,0 mater, 3,0 mater, dan 2,0 meter. Pemotongan
menggunakan gergaji.
4. Ukur lahan
yang akan dibuat naungan 3 mater x 2 maret ( panjang 3 mater dan lebar 2
meter).
5. Tegakkan
bamboo pada setiap sudut. Bambu yang panjangnya 1,50 mater berada didapan (timur
bedengan) dan 1,0 mater dibelakang (sebelah barat bedengan).
6. Letakkan
bambu yang panjangnya 3,0 mater didepan dan belakang sedangkan bambu yang
panjangannya 2,0 mater berada disamping kiri dan kanan.
7. Ikatlah
masing-masing bambu dengan menggunakan tali plastik.
8. Kemudian
tutuplah bagian atas naungan dengan menggunakan daun-daun yang ada
disekitarnya.
Ukuran naungan tidak ditentukan secara
sepesifik. Lebar dan panjangnya naungan disesuaikan dengan ukuran panjang dan lebar bedengan yang akan diberi
naungan. Pada Umumnya naungan sering dibuat menghadap ke arah Timur – Barat. Tujuan
dari arah naungan tersebut agar tanaman muda mendapatkan lebih banyak mendapat sinar
matahari pagi dibandingkan dengan sinar mata haari sore hari. Sedangkan untuk tinggi
naungan sendiri disesuaikan dengan mempertimbangkan jenis/bentuk naungan.
Sebagai contoh:
· Naungan
dibentuk miring menghadap Timur – barat. Naungan dibuat dengan ukuran sebelah
timur dengan tinggi antara 120 sampai 180 cm, sedang sebelah untuk sebelah
barat tingginya antara 90 sampai 120 cm.
· Bentuk
sungkup tinggi antara 50 – 75 cm
Pada dasarnya untuk menentukan tinggi naungan yang
harus diperhatikan adalah dengan mempertimbangkan ketinggian tanaman muda maksimal
di tempat lahan/bedengan pembibitan. Pertimabangan ini dilakukan dimana pada ujung
pucuk tanaman muda harus memiliki jarak dengan atap naungan. Untuk lebarnya naungan
dapat disesuaikan dengan sirkulasi udara, suhu dan kelembaban lingkungan lahan.