Waktu Dan Cara Pemasangan Mulsa Yang Baik Dan Benar

Pada artikel ini kamu akan membahas tentang waktu pemasangan mulsa dan cara pemasangan mulsa. semoga bermanfaat untuk pembacadan bermanfaat untuk kami.

Pada kegiatan budidaya intensif, pemasangan mulsa sangat diperlukan. Mulsa yang sangat sering digunakan untuk menutup tanah yaitu plastik hitam perak (PHP). Manfaat mulsa Plastik hitam perak PHP ini juga untuk menciptakan lingkungan tumbuh tanaman yang ideal seperti menjaga tanah tetap gembur, menjaga kestabilan suhu, dan kelembapan tanah. Dengan pemasangan mulsa plastik ini maka dapat menekan penyerangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman yang kita budidayakan, seperti apids, thrips, dan tungau, serta meningkatkan kualitas buah. Kebuhan mulsa dalam setiap hektarnya yaitu sebanya 12 rol.
Pemasangan mulsa plastik hitam perak yang baik dilakukan setelah pemberian pupuk dasar pada media tanam atau lahan. Pemasangan mulsa pada lahan budidaya harus dengan baik dan benar. dengan cara pemasangn mulsa yang baik dan benar maka manfaat yang di hasilkan akan lebih maksimal. Cara pemasangan mulsa plastik hitam perak (MPHP) adalah sebagai berikut:

Dengan pemasangan mulsa plastik maka buah akan bersih karena tanah tidak akan terpercik keatas akibat jatuhnya air hujan. Pemantulan sinar matahari juga dapat memaksimalkan tanaman fotosintesis pada daun akibat pantulan sinar mata hari dari bawah akibat warna perak pada mulsa. Penggunaan mulsa plastik hitam perak juga dapat mengurangi biaya perawatan, mencegah pemampatan tanah yang diakibatkan curah hujan, dapat mengurangi penguapan air tanah, dan mencegah pencucian pupuk karena air.

Cara Pemasangan Mulsa Plastik

Pemasangan mulsa pada lahan budidaya harus dengan baik dan benar. dengan cara pemasangn mulsa yang baik dan benar maka manfaat yang di hasilkan akan lebih maksimal. langkah-langkah yang harus dilakukan saat pemasangan mulsa plastik hitam perak (MPHP) yaitu:
  1. Siapkan mulsa plastik hitam perak. 
  2. Siapkan penjepit bambu berbentuk U dengan ukuran panjang 20-25 cm. Penjepit ini terbuat dari bambu segar yang dipukul bagian tengahnya. Siapkan juga bilah bambu dengan ukuran 1-1,2 m untuk digunakan di bagian ujung (depan dan belakang).
  3. Lakukan pemasangan mulsa pukul 11.00-14.00 agar diperoleh hasil yang baik dan mulsa tidak kendor. Pemasangan minimal dilakukan oleh 2 orang. Pemasangan mulsa dilakukan setelah pemberian pupuk dasar anorganik. Namun, terlebih dahulu tanah halus di atas bedengan diratakan. Selain itu, usahakan tidak ada kerikil atau benda kasar di atas bedengan karena dapat merobek mulsa. Letakkan mulsa di atas bedengan. Permukaan plastik yang berwarna hitam menghadap ke bawah, sedangkan permukaan plastik bagian perak menghadap ke atas.
  4. Tarik kedua ujung MPHP ke ujung bedengan dengan arah memanjang. Kuatkan dengan pasak bilah bambu berbentuk U yang ditancapkan di setiap sisi ujung bedengan. Tarik lembar MPHP ke bagian sisi kiri dan kanan bedengan hingga tampak rata menutup permukaan bedengan. Gunakan penjepit bambu berbentuk U yang ditancapkan di pinggir mulsa tiap jarak 50 cm sebagai penahan mulsa agar tidak mudah lepas ditiup angin.
  5. Biarkan bedengan yang telah ditutup MPHP selama 5 hari agar pupuk tidak membahayakan bibit cabai. Penyebabnya adalah adanya peningkatan kelembapan dan suhu tanah setelah pemasangan mulsa. Pupuk pun akan cepat terurai dan suhu tanah akan semakin tinggi.

Waktu Pemasangan Mulsa

Pemasangan mulsa plastik hitam perak yang baik dilakukan setelah pemberian pupuk dasar pada media tanam atau lahan. Kegiatan selanjutnya penghomogenan pupuk dasar dengan tanah dengan cara di siram. Ketika tanah dengan pupuk sudah homogen barula pemasangan pupuk baru dilakukan. Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan pada cuaca yang panas antara pukul 9 sampai pukul 14. Pada waktu tersebut plastik mulsa akan mudah mengembang sehingga mudah ditarik.