Klasifikasi Tanah Gambut Yang Harus Petani Ketahui

Jenis tanah gambut merupakan tanah yang dihasilkan oleh pelapukan tanaman. tanah jenis ini paling banyak di indonesia khususnya di didaerah timur indonesia di pulau kalimantan. Tanah gambut di kalimantan sangat luas dan banyak yang dimanfaatkan untuk lahan perkebunan kelapa sawit. Akan tetapi didaerah-daerah lain lahan gambut banyak di cetak menjadi lahan persawahan untuk di tanami padi. Secara umum yang dikemukakan oleh Menurut Agus & Subiksa (2008) Tanah gambut dikenal sebagai Organosol atau Histosols yaitu tanah yang memiliki lapisan bahan organik dengan berat jenis (BD) di keadaan lembab <0,1 g/cm dengan tebal > 60 cm atau lapisan organik dengan BD > 0,1 g cm-3 dengan tebal >40 cm.
Klasifikasi Tanah Gambut Yang Harus Petani Ketahui

Tanah gambut diklasifikasikan lagi menjadi 4 bagian berdasarkan sudut pandang yang berbeda yaitu: 
  1. Dari tingkat kematangan,
  2. Kedalaman tanahnya,
  3. Tingkat kesuburan 
  4. posisi pembentukan tanah gambut.   


Dari keempat klasifikasi ini akan di bahas satu persatu agar para pembaca lebih memahami jenis jenis tanah gambut yang tersebar di indonesia terutama di daerah kalimantan. Berdasarkan tingkat kematangannya, gambut dibedakan menjadi:
  1. Gambut saprik (matang) merupakan tanah gambut yang sudah melapuk sangat lama dan bahan asalnya tidak dikenali. Jenis tanah gambut ini berwarna coklat tua sampai hitam, dan bila diremas kandungan seratnya < 15%.
  2. Gambut hemik (setengah matang) adalah gambut setengah lapuk, sebagian bahan asalnya tanah gambut jenis ini masih bisa dikenali. tanah gambut ini memiliki ciri berwarma coklat, dan bila diremas bahan seratnya 15 – 75%.
  3. Gambut fibrik (mentah) adalah gambut yang belum melapuk, bahan masih dengan mudah dideteksi. jenis tanah gambut ini memiliki ciri-ciri berwarna coklat, dan bila diremas  >75% seratnya masih tersisa.

Berdasarkan tingkat kesuburannya, tanah gambut dapat dibedakan menjadi3, yaitu:
  1. Gambut eutrofik adalah gambut yang subur, kaya akan bahan mineral dan basa-basa serta unsur hara lainnya. Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut.
  2. Mesotrofik  adalah  tanah gambut  yang  agak  subur  dikarena  tanah ini hanya memiliki  kandungan mineral dan basa-basa sedang.
  3. Gambut oligotrofik adalah Tanah gambut yang miskin mineral dan basa-basa. Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik.

Berdasarkan kedalamannya tanah gambut dibedakan menjadi:
    1. gambut dangkal (50 – 100 cm),
    2. gambut sedang (100 – 200 cm),
    3. gambut dalam (200 – 300 cm), dan
    4. gambut sangat dalam (> 300 cm).

Berdasarkan proses dan lokasi pembentukannya, Tanah gambut dibagi menjadi:
  1. Tanah gambut pantai merupakan tanah gambut yang terbentuk di dekat pantai laut dan kaya mineral yang diperoleh dari air laut.
  2. Tanah gambut pedalaman merupakan pembentukan tanah gambut yang hanya di pengaruhioleh air hujan dan tidak dipengaruhi oleh air laut. biasanya gambut ini berada di pedalaman.
  3. Tanah gambut transisi adalah tanah gambut yang terbentuk oleh kedua wilayah, yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh air pasang laut.

Berikut merupakan penjelasan singkat tentang jenis tanah gambut yang ada di indonesai. semoga dapat bermanfaat oleh para petetani yang membaca di artikel ini. memang tanah gambut sangat susah di tanami apalagi padi karena tanah gambut memiliki kandungan asam yang sangat tinggi. oleh karena itu kita wajib mengetahui jenis tanah gambut yang akan kita manfaatkan gunak untuk mencegah kerugian finansial pada saat melakukan budidaya tanaman di lahan gambut.