Pengertian dan Proses Pembentukan Biogas Secara Kimia


Pengertian  dan Proses Pembentukan Biogas Secara Kimia - Biogas berada pada campuran gas-gas dari biomassa (bahan-bahan organik) termasuk diantaranya kotoran manusia dan hewan, limbah organik (limbah rumah tangga), sampah biodegradable yang dihasilkan dengan menggunakan bakteri melalui proses fermentasi bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen.


Biogas dapat dibakar seperti elpiji dan dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Biogas dapat dikategorikan sebagai solusi perencanaan energi terbarukan yang cukup baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pengertian Biogas
Menurut Siallagan (2010), biogas adalah gas produk akhir pecernaan atau degradasi anaerobik dari bahan-bahan organik oleh bakteri anaerobik dalam lingkungan bebas oksigen atau udara. Komponen terbesar biogas adalah Methana (CH4,54 - 70%-vol) dan karbondioksida (CO2, 20 - 45%-vol) serta sejumlah kecil H2, N2 dan H2S. Pada literatur lain komposisi biogas secara umum ditampilkan dalam Tabel  berikut.

        Tabel.  Komponen Penyusun Biogas 
         Jenis Gas                                  Jumla 
(%) Metana (CH4)                                           50 – 70
Nitrogen (N2)                                                 0 – 0,3
Karbondioksida (CO2)                                     25 – 45
Hidrogen (H2)                                                  1 – 5
Oksigen (O2)                                                 0,1 – 0,5
Hidrogen Sulfida (H2S)                                    0 – 3
Sumber: Juanga, 2007


Proses Pembentukan Biogas

Proses pembentukan biogas dilakukan secara anaerob. Bahan-bahan organik  menjadi  biogas  dan  pupuk  organic ini merupakan campur tangan dari bakteri.  dalam  proses  fermentasi  anaerob  yang dilakukan oleh mikroorganisme inilah pelapukan bahan organic terjadi pelapukan (Polpresert, 1980). Reaksi pembentukan biogas adalah sebagai berikut.
Proses pembentukan biogas ini memerlukan instalasi khusus yang disebut digester, fungsinya adalah agar perombakan secara anaerobic dapat berlangsung dengan baik. Terdapat tiga keuntungan dari instalansi penghasil biogas, yaitu: 
             1) penggunaan bahan bakar lebih efisien, 
             2) menambah nilai pupuk, dan 
             3) menyehatkan lingkungan. 
Selain itu, ada beberapa keuntungan dalam penemuan teknologi biogas, antara lain: 
1) sebagai sumber energi  yang aman,
2) stabilisasi limbah,
3) meningkatkan unsur hara, dan
4) menginaktifkan bakteri patogen
Keempat keuntungan tersebut di kutip dari (Polprasert, 1980).

Dalam digester perombakan bahan organik secara anaerob yang terjadi. Proses perombakannya sendiri terdiri atas empat tahapan proses yaitu:
1.     hidrolisis,
2.     fermentasi (asidogenesis),
3.     asetogenesis dan
4.     metanogenesis.

Memang sangat bermanfaat sekali biogas yang di hasilkan dari bahan-bahan organik. masyarakta sangat terbantu dengan adanya teknologi biogas ini. Akan tetapi banya pandangan yang berbeda di kalangan masyarakat. Banyak masyarakat dengan menggunakan teknologi biogas ini proses pengerjaannya terlalu ribet dan memakan waktu yang lumayan lama. Tidak jarang para masyarakat enggan beralik dari minya bumi atau gas bumi ke teknologi biogas ini karena terlalu rumit untuk dilakukan.