Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Lengkap dan Jelas


Tanaman Jagung (Zea mays, L) tergolong kedalam tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Jagung berasal dari daerah tropis. Sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Amerika Selatan yaitu jagung merupakan. Selain itu jagung juga menjadi sumber pangan alternatif. Beberapa daerah di Indonesia juga jagung menggunakan sebagai makanan pokok. Selain sumber karbohidrat, batang dan janggel jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, diambil  minyaknya, dibuat tepung (tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).



Klasifikasiilmiah tanaman jagung itu sendiri adalah sebagaimana diketahui:
Kerajaan
Divisio
Kelas
Ordo
Familia
Genus
Spesies.
: Plantae
: Angiospermae
: Monocotyledoneae
: Poales
: Poaceae
: Zea
: Zea mays L.

Jagung merupakan tanaman semusim (Annual) yang memiliki dua fase pertumbuhan, pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan generatif. Satu siklus hidupnya tanaman selama dalam 80-150 hari. Tinggi tanaman jagung tidak seragam. Pada umumnya tinggi tanaman jagung  berketinggian  antara 1  m sampai 3 m tergantung dengan varietasnya ada juga varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m.

Kataren  (1986),  menggolongkan  tanaman  jagung  (Zea  mays,  L) dalam family rumput-rumputan (Graminae). Berdasarkan jenisnya tanaman jagung dibagi dalam beberapa golongan antara lain:
  a)        Dent Corn (Zea mays indenrata)
  b)        Flint Corn (Zea mays indurata)
  c)        Sweet Corn (Zea mays saccharata)
  d)        Pop Corn (Zea mays everta)
  e)        Waxy Corn (Zea mays tumicata)
  f)        Solf atau Foloue Corn (Zea mays anylaceal)

Banyak jenis jagung dengan variasi sifat - sifat yang adaptasi yang dimilikinya tinggi maka jagung dapat menyebar luas dan dapat hidup baik diberbagai jenis iklim.
Berdasarkan Morfologinya, Tanaman Jagung Trbagi atas:
  
1    Akar
Akar jagung tergolong akar serabut. Sebagian besar akar jagung berada pada kisaran 2 m akan tetapi ada juga yang dapat mencapai kedalaman 8 m. Tanaman jagung memiliki tiga jenis akar , yaitu:
(a)  akar seminal
Akar seminal berkembang dari akar radikula dan embrio. Ketika plumula muncul ke permukaan tanah, pertumbuhan akar seminal akan melambat. Pertumbuhan akar seminal akan berhenti 10-18 hari setelah proses perkecambahan.

(b)  akar adventif
Akar adventif merupakan akar yang tadinya berkembang dari ujung buku mesokotil, kemudian akar adventif berkembang dari setiap buku sampai 7-10 buku dari permukaan tanah. Akar adventif akan munjul pada tanaman yang sudah cukup dewasa dari buku-buku batang yang muncul di bagian bawah berfungsi untuk membantu menyangga tegaknya tanaman. Akar adventif berkembang menjadi serabut akar tebal. Akar seminal dalam pengambilan air dan hara hanya sedikit berperan.

(c)  akar kait atau penyangga
Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul di dua sampai tiga buku diatas permukaan tanah. Akar penyangga berfungsi menjaga tanaman supaya tetap tegak dan mengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan unsur hara dan air (WcWilliams et al, 1999). Perkembangan akar jagung dipengaruhi oleh:
    1.  varietas,
    2.  pengolahan tanah,
    3.  fisik dan kimia tanah,
    4.  keadaan air tanah, dan
    5.  pemupukan.
Akar tanaman jagung dapat dijadikan sebagai indikator toleransi suatu tanaman terhadap cekaman aluminium.   Pemupukan nitrogen (N) dengan dosis yang berbeda mengakibatkan perbedaan perkembangan (Plasticity) sistem perakaran dan buah jagung (Smith et al. 1995).
  
2    Batang
Batang tanaman jagung tumbuh tegak dan memiliki batang  beruas-ruas.  Ruas  tanaman jagung terbungkus oleh pelepah daun yang muncul dari buku batang. Batang jagung tergolong kuat akan tetapi tidak banyak mengandung lignin. Warna batang jagung hijau sampai keunguan dan berbentuk bulat dengan penampang melintang selebar 125 sampai 250 cm. (Purwono dan Hartono, 2006)

3    Daun
Daun jagung merupakan daun sempurna. Daun tanaman jagung terdiri dari pelepah dan helaian daun.  Helaian berbentuk panjang dengan meruncing pada ujungnya. Jumlah daun setiap tanaman berkisar 10 – 20 helai. Daun jagung terletak pada setiap ruas batang dengan saling berlawanan. Ligula ini berbulu dan berlemak sedangkan ligula berfungsi mencegah air dan embun masuk kedalam kelopak daun dan batang, tulang daun sejajar dan ibu tulang daun. Permukaan daun tanaman jagung ada yang licin dan ada yang berambut (Purwono dan Hartono, 2006).

4.    Bunga
Bunga tanaman jagung terpisah antara bunga jantan dan bunga betina dalam satu tanaman (Monoecious). Tongkol merupakan bunga betina jagung yang terbungkus oleh pelepah dan rambut jagung. Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Bunga  betina  jagung berwarna putih panjang (rambut jagung) dapat menerima serbuk sari disepanjang rambutnya. Tiap kuntum memiliki struktur khas bunga dari suku Poeceae yang disebut flore. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae. Bunga jantan tanaman jagung tumbuh dibagian ujung tanaman berbentuk karangan bunga (Inflorescence), warna sebuk sari sari kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, diantara batang dan pelepah daun (ketiak daun). Bunga jantan cenderung siap untuk menyerbuki bunga betina 2 – 5 hari lebih dini dari bunga betinanya (Protandri). Penyerbukan  pada  jagung  terjadi  jika  serbuk  sari  dari  bunga  jantan  jatuh kemudian menempel pada rambut tongkol (bunga betina). Penyerbukan pada jagung umumnya secara silang (Cross pollinated crop). Jarang sekali terjadi penyerbukan dari tanaman sendiri (Purwono dan Hartono, 2006).

5.    Biji
Umur tanaman kurang baik digunakan sebagai pedoman untuk menentukan umur panen, karena dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah curah hujan, suhu udara dan  kesuburan  tanah. Pada umumnya saat umur panen  dicapai  pada usia  7-8 minggu setelah tanam. Jagung mulai bisa di panen jika biji sudah masak secara fisiologi. matang secara fisiologi artinya kandungan bahan kimia dalam biji jagung telah mencapai jumlah optimal. Kriteria biji jagung yang sudah masak secara fisiologis apabila kandungan air di dalam biji sekitar 25-30 %. Buah jagung juga dapat di panen dengan cara melihat ciri-ciri dari luar tanaman yaitu:
  1. daun dan kelobotnya menguning, 
  2. biji berwarna kuning emas, mengkilat dan keras (untuk jagung kuning) (Sudjana, 1978).


Masalah kadar air sangat menentukan daya simpan jagung. Penyimpanan buah jagung dapat dilaksanakan dalam beberapa cara:
  1.  berkulit,
  2.  tongkol terkelupas,
  3.  dan pipilan.
biji jagung sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dengan kadar air maksimum 14% (Subandi, 1988)

Tanaman jagung ada yang mempunyai satu tongkol dan ada juga yang dua tongkol, hal ini dipengaruhi oleh varietas yang di tanam.  Varietas Hibrida Bisi Dua rata – rata memiliki 2 tongkol.  Tongkol jagung dibalut oleh daun pembungkus buah (kelebot). Setiap tongkol memiliki 10 – 16 baris biji jagung dan bijinya bisa mencapai dari 200 – 400 butir jagung tongkol.  Biji jagung terdiri dari tiga bagian:
  1. Bagian paling luar pada biji jagung disebut pericrap.
  2. Bagian kedua merupakan cadangan makanan biji ketika kecambah nantinya disebut juga endosperm .
  3. Paling dalam adalah embrio atau lembaga (Purwono dan Hartono, 2006).
berikut merupakan sekilas penjelasan tentang klasifikasi dan morfologi tanaman jangu yang bisa di bahas pada kesempatan kali ini. semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada umumnya. terima kasih