Kandungan Kotoran Sapi Yang Harus Anda Ketahui


Kandungan Kotoran Sapi Yang Harus Anda Ketahui - Didalam kotoran ternak (termasuk kotoran sapi, kamping, kerbau Maupin babi), terdapat suatu energi alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai pengganti bahan bakar minyak untuk kehidupan sehari-hari seperti menyalakan kompor, memanaskan mesin pengering. Dengan menggunakan bahan-bahan biogas, masyarakat dapat mengehemat biaya pembelian bahan bakar terutama LPG.



Salah satu ternak yang kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas dan pupuk adalah sapi. Kotoran ternak sapi merupakan bahan baku yang potensial untuk diproses menjadi produksi biogas, karena mengandung pati dan lignoselulosa. Pada umumnya, kotoran ternak sapi ini sering dimanfaatkan sebagai untuk memproduksi gas metana menggunakan  proses anaerob sebelum sisanya digunakan untuk pupuk.  (Agustine,2014).
Gas metana yang rendah dan CO2  yang tinggi biasanya dihasilkan oleh biomassa yang mengandung karbohidrat tinggi. hal ini terjadi Apabila biomassa yang mengandung protein dibandingkan dengan dan lemak dalam jumlah yang tinggi.

berdasarkan secara teori, produksi dari karbohidrat, protein dan lemak yang menghasilkan metana,  berturut- turut adalah 0,37; 1,0; 0,58 m3 CH4/kg bahan kering organik. Kotoran sapi memiliki kandungan dari ketiga unsur bahan organik tersebut. Sehingga kotoran dinilai lebih efektif untuk dikonversi menjadi gas metana (Drapcho dkk, 2008). Kandungan unsur hara beberapa kotoran hewan dapat dilihat pada Tabel.

             Tabel Kandungan Hara Beberapa Jenis Kotoran Hewan
Sumber
N
P
K
Ca
Mg
S
Fe
Sapi Perah
0,53
0,35
0,41
0,28
0,11
0,05
0,004
Sapi Daging
0,65
0,15
0,30
0,12
0,10
0,09
0,004
Kuda
0,70
0,10
0,58
0,79
0,14
0,07
0,010
Unggas
1,50
0,77
0,89
0,30
0,88
0,00
0,100
Domba
1,28
0,19
0,93
0,59
0,19
0,09
0,020
              Sumber: Aminah (2011)

Dari Tabel di atas, kita dapat mengetahui kandungan unsur hara dalam kotoran hewan bervariasi, hal ini tergantung pada keadaan tingkat produksinya, jenis, jumlah konsumsi pakan, serta individu ternak sendiri (Abdulgani, 1988). Kandungan unsur hara kotoran sapi perah, terdiri dari atas nitrogen (0,53%), P (0,35%) dan K (0,41%)

(Aminah, 2011). Kotoran sapi yang memilikikandungan unsurhari tinggi energinya berpotensi untuk dijadikan bahan baku penghasil biogas (Sucipto, 2009). Dengan cara mengolah limbah dari kotoran hewan ternak untuk dijadikan biogas, maka diperoleh sejumlah limbah sisa kotoran ternak yang gasnya telah hilang (slurry), dan ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang sangat kaya nutrisi didalamnya yang diperlukan oleh tanaman. Sehingga masyarakat memperoleh manfaat ganda dari kotoran ternaknya.

dengan proses ini berlangsung dengan baik hal ini mempengaruhi pengeluaran masyarakat setiap harinya. dengan adanya hal tersebut maka tidah perlu mengeluarkan unagn untuk membeli gas.

LPG dan pupuk untuk tanaman yang dibudidayakan. Denga adanya pupuk kandang sisa hasil dari fermentasi aerobik ini kita juga dapat memperbaiki struktur tanah atau tidak merus setrukut tanah yang dijadikan sebagai media tanam tanam yang kita budidayakan.