Baku Mutu Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit


Baku Mutu Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit – Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) juga di sebut dengan palm oil mill effluent (POME) merupakan salah satu jenis limbah organik agroindustri berbentuk air, minyak dan padatan organik yang berasal dari hasil proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk menghasilkan crude palm oil (CPO). Proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit (CPO) akan menghasilkan limbah cair kelapa sawit dalam jumlah yang cukup besar (Nasution, 2004).


Baku Mutu Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit merupakan salah satu jenis limbah organik agroindustri berbentuk air, minyak dan padatan organik yang berasal dari hasil proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Limbah cair pabrik kelapa sawit berwarna kecoklatan, terdiri dari padatan terlarut dan tersuspensi berupa koloid dan residu minyakLimbah cair pabrik kelapa sawit pada umumnya berwarna kecoklatan yang terdiri dari padatan terlarut dan padatan tersuspensi berupa koloid dan residu minyak dengan kandungan COD yang tinggi sekitar 68.000 ppm serta BOD  sekitar 27.000 ppm, Limbah cair ini pabrik kelapa sawit bersifat asam (pH nya 3,5 - 4), terdiri dari 95% air, 4-5% bahan-bahan terlarut dan tersuspensi (selulosa,protein,lemak) dan 0,5-1% residu minyak hasil proses produksi yang sebagian besar berupa emulsi. Kandungan TSS Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit tergolong tinggi yaitu sekitar 1.330 – 50.700 mg/L , tembaga (Cu) 0,89 ppm , besi (Fe) 46,5 ppm dan seng (Zn) 2,3 ppm serta amoniak 35 ppm (Ma, 2000).  

Jika dilihat dari kandungan unsur hara dan bahan Limbah sisa proses pengolahan  Kelapa Sawit maka limbah Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dapat digunakan sebagai pupuk organik dan dapat dijadikan sebagai pupuk pengganti pupuk anorganik. Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit tidak bisa dimanfaatkan secara langsung untuk pupuk organik, karena masih memiliki bahan-bahan organik yang belum terdegradasi masih tinggi, aktivitas mikroorganisme yang tertekan. Jika dibuang ke badan air penerima (air sungai) akan mengakibatkan penurunan kualitas perairan dan lingkungan serta tidak dianjurkan untuk diaplikasikan ke lahan pertanian.

Untuk menjadi nilai tambahan silakan baca juga sekitar teknologi terbaru di kaca teknologi

Pengolahan yang sering dilakukan di pabrik pengolahan kelapa sawit mengunakan proses anaerob dan dilanjutkan proses aerob. Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit pada kolam anaerobik primer dengan waktu pengolahan selama 75 hari, menghasilkan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dengan kisaran biochemical oxygen demand (BOD) 3.500- 5.000 ppm (Pamin et al, 1996). Raharjo (2009) mengatakan bahwa hasil pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit pada kolam anaerobik  dengan WPH selama 40 hari yang dilanjutnya ke kolam aerobik WPH 60 hari dapat menurunkan BOD antara 200-230 ppm. BOD akan menurun dari 27.000 mg/l menjadi 2.500 mg/l dan diikuti dengan penurunan kandungan unsur hara setelah dilakukan pengolahan standar pabrik pada kolam anaerob sekunder jika dibandingkan dengan sebelum dilakukan pengolahan (Budianta, 2005). Penurunan BOD setelah dilakukan pengolahan dari limbah cair pabrik kelapa sawit akan diikuti dengan penurunan kandungan unsur hara N, P dan K  (Simanjuntak, 2009).

Limbah cair yang akan dibuang ke badan penerima harus memenuhi baku mutu limbah yang telah dipersyaratkan oleh peraturan pemerintah yang berlaku Kep.  MENLH  No.Kep-51/MENLH/10/1995  tanggal  23  Oktobe1995  antara lain sebagai berikut:

Tabel  Baku Mutu Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
No
Para meter
Kadar Maksimal (mg/l)
Badan Pencemaran Maksimum (kg/ton)
1.
BOD
250
1,5
2.
COD
500
3,0
3.
TSS
300
1,8
4.
Minyak dan Lemak
30
0,18
5.
Amoniak Total (NH3)
20
0,12
6.
pH
6,0 9,0


Sumber: PT Perkebunan Mitra Ogan, 2015


Tabel menunjukkan baku mutu dari air limbah industri pabrik kelapa sawit yang  memuat spesifikasi  dari  jumlah  bahan  pencemar  yang  boleh  dibuang. Industri minyak kelapa sawit harus mengikuti baku mutu yang telah ditetapkan agar air limbah industri minyak kelapa sawit yang akan dibuang ke perairan tidak merusak biota yang hidup di air dan tidak meracuni lingkungan sekitarnya.

berikut merupakan penjelasan tentang baku mutu limbah cair pabrik krlapa sawit.