Keunggulan Sistem Tanam Padi Jarwo (Jajar Legowo)

Teknologi budidaya juga salah satu bagian penting untuk mengoptimalkan hasil dari pemanenan salah satu komoditas tanaman termasuk padi. Selain teknologi,  jarak tanam memiliki hubingan erat untuk memaksimalkan hasil, karena berhubungan dengan populasi tanaman dan mengoptimalkan penggunaan usur-unsur alam yang dibutuhkan oleh tanaman. 
Keuntungan sistem Tanam Padi Jarwo (jajar legowo). sistem Tanam Padi Jarwo merupaka salah satu car untuk meningkatkan penghasilan dari menanam padi. Manfaat sistem tanam padi jarwo  ini sangat everkif dalam memanfaatkan sumber daya alam. Tujuan sistem tanam padi jajar legowo untuk menekan penggunaan bibit dan tenaga yang di gunakan. Syarat sistem tanam padi jajar legowo harus di penuhi karena apa bila kita tidak tepat dalam penggunaan teknologi ini maka akan rugi yang lumayan besar. Jarak tanam jajar legowo super ini menggunakan 2:1 dua baris tanaman dan satu baris tanaman kososng. Kekurangan sistem tanam padi jajar legowo ini adalah banyaknya masyarakat yang kurang mengetahui secara lengkap keuntungannya dan kurang terampilnya SDM yang ada.

Kerapatan tanam ini berkaitan erat dengan jumlah populasi dalan satuan luas. Dasar pemilikiran ini yang diterapkan pada teknologi budidaya padi jajar legowo (jarwo). Dalam system tanam padi jarwo memiliki banyak variasi jarak tanam yang bisa di gunakan, antara lain:
  1) Sistem jarwo 2:1 (dua baris padi satu baris senggang)
  2) Sistem jarwo 3:1 (tiga baris padi satu baris senggang)
  3) Sistem jarwo 4:1 (empat baris padi satu baris senggang)
  4) Sistem jarwo 5:1 (lima baris padi satu baris senggang)

Jika dilihat dari kondisi tanah yang ada di Indonesia secara umum, sistem tanam jajar legowo (sitem jarwo) yang sesuai menggunakan  Sistem jarwo 2:1 (dua baris padi satu baris senggang). Sistem tanam jarwo dengan perbandingan 2:1 merupakan sistem tanam memberi selang baris kosong antara dua barisan tanaman sejajar dengan barisan tanaman dan dalam barisan dibuat setengah jarak tanam antar baris. 

Untuk memaksimalakn Pengaplikasian sistem tanam jarwo, dilakukan dengan cara berikut: 
  • Jarak antar barisan 25 cm, dalam barisan 12,5 cm, dan antar legowo 50 cm. Dapat digunakan pada lahan yang memiliki kesuburan yang tinggi
  • Jarak antar barisan 30 cm, dalam barisan 15 cm, dan antar legowo 40 cm, atau bisa juga dengan jarak antar barisan 20 cm, dalam barisan 20 cm, dan antar legowo 40 cm. Kedua jarak tanam ini digunakan pada lahan yang kurang subur

Dengan menggunakan system jarwo, Jumlah anakan pada setiap rumpun rumpun tanaman akan bertambah banyak sekitar ± 30%.  Seluruh barisan padi seolah-olah berada di pinggir memiliki keuntungan yang luasuntuk memanfaatkan kondisi alam. Diantaranya :
  • Penyinaran matahari dan Sirkulasi udara akan lebih lancar dan optimal, sehingga penyakit yang diakibatkan oleh jamur dan bakteri yang menghedaki kelembaban tinggi terhambat.
  • Mudah dalam pemeliharaan (pemupukan, penyiangan, dan perawatan). 
  • Mudah dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu
  • Mampu meningkatkan produktivitas hasil antara 7 – 15%. 
  • penggunaan alat mesin pertanian terutama untuk tanam dan panen

Agar lahan bisa ditanami dengan system jarwo ini harus memperhatikan syarat-syarat nya. Syarat-syaratnya adalah:
  • Lahan bukan dalam bentuk terasering. Jika kemiringan lahan sekitar 25 % han harus dibuat terasering, maka lebar petakan minimal 3 meter.
  • Usahakan barisan searah sinar matahari agar sinar matahari dapat lebih mudah sampai kepermukaan tanah, 
  • Dosis pemupukan sebaiknya ditambah 10 – 20% dari sistem konvensional, 
  • Menggunakan benih bermutu dari VUB potensi hasil tinggi, juga Pipih varietasnya padi anakannya banyak. 

Tujuan dari sistem tanam jajar legowo ini untuk meningkatkan populasi tanaman per satuan luas, perluasan pengaruh tanaman pinggir, dan mempermudah pemeliharaan tanaman.  Penggunaan jarak tanam yang tidak beraturan  pada teknik konvensional akan menurunkan hasil padi 20-30%. Walaupun saat penanaman menggunakan jasa tanam dengan sistem borongan seringkali tidak menjamin optimal memiliki kerapatan tanam yang sesuai. 

Salah satu komponen teknologi dalam inovasi PTT (pengolahan tanah terpadu) padi sawah adalah sistem tanam jajar legowo. Teknologi Jajar Legowo atau sering juga disebut jarwo Super merupakan implementasi terpadu dari teknologi budidaya padi berbasis cara tanam jajar legowo pola 2:1.
Teknik budidaya tanaman padi menggunakan system jarwo 2:1 memiliki banyak keunggulan yang sangat siknifikan. Keunggulan ini diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Melakukan pengaplikasian biodekomposer pada saat kegiatan pengolahan tanah ke dua mampu mempercepat pengomposan jerami; 
  • Pemberian pupuk hayati sebagai seed treatment yang dapat menghasilkan fitohormon (pemacu tumbuh tanaman), menambat nitrogen dan melarutkan fosfat yang sukar larut serta mp eningkatan kesuburan dan kesehatan tanah; 
  • Pestisida nabati yang efektif dalam pengendalian hama tanaman padi seperti WBC dan
  • Penggunaan alsintan untuk penghematan biaya tenaga kerja serta pengurangan kehilangan hasil panen.

Masalah umum yang mengakibatkan sulitnya jajar legowo dikembangkan hingga saat ini di kalangan masyarakat disebabkan pola pikir petani yang sebagai berikut:
  • Dengan tanam padi sistem jajar legowo 2:1 akan mengurangi jumlah rumpun. padahal dengan mengunakan system ini akan memper besar rumpun.
  • Jarak terlalu rapat antar tanaman dapat menurunkan anakan, padahal jarak legowo cukup luas untuk anakan berkembang.
  • Tenaga tanam yang belum bepengalaman, hal ini terjadi karena belum terbiasanya para tenaga tanam. 

Untuk mengatasi masalah pada persepsi masyarakat  ini kita  dapat melakukan edukasi dan sosialisasi langsung ke masyarakat agar masyarakat tau. Disamping itu juga kita sebagai orang yyang lebih tahu memberikan contoh kepada masyarakat agar terbukti nyata. Untuk msalah SDM kita dapat menggunakan alat caplak khusus legowo, sehingga mempermudah tenaga tanam dengan system ini.