Cara Membuat Kecambah Kelapa Sawit Berkualitas Unggul
Cara Membuat Kecambah Kelapa Sawit Berkualitas Unggul – Kecambah sawit sangat penting keberadaannya. Dalam melakukan kegiatan
budidaya kelapa sawit, kecambah benih kelapa sawit diperlukan untuk ditumbuhkan
menjadi bibit. Sangatlah tidak mungkin bibit kelapa sawit tanpa diawali dengan
proses perkecambahan. Fungsi utama kecambah itu sendiri yaitu membuat benih
yang kemudian ditumbuhkan untuk menjadi bibit. Banyak yang bertanya Bagaimana
cara membuatnya? Bagaimana membuat kecambah kelapa sawit dengan kualitas
unggulan?. Untuk membut kecambah kelapa sawit yang unggul tidak lah muda. Jenis tanaman kelapa sawit dura yang paling
baik digunakan sebagai benih. karena kelapa sawit dura dapat menghasilkan
tandan buah segar (TBS) yang besar dan berat.
Untuk membuat kecambah kelapa sawit yang
memiliki kualitas unggul kita harus mingikuti langkah-langkah secara benar dan
teliti. Ada 8 langkah yang harus dikerjakan untuk membuat kecambah kelapa sawit
unggul yaitu Pengambilan Pokok Dura, Perontokan Berondolan, Fermentasi
Berondolan, Pengolahan Berondolan, Pematahan Dormansi Biji, Perendaman Ulang
Biji, Penyimpanan Biji, Pemilihan Kecambah.Mari kita uraikan Langkah-langkahnya
tersebut secara jelas.
1. Proses
Pengambilan Pokok Dura
Jika dilihat secara
umum, jenis kelapa sawit dura memiliki tandan buah segar (TBS) lebih besar dan lebih berat jika dibandingkan
dengan jenis kelapa sawit lainnya ketika memiliki umur yang sama. Untuk melihat
kebenaran jenis buahnya cobalah membelah buah tersebut, jika cangkangnya cukup
tebal berarti benar itu kelapa sawit dura.
Kelapa sawit jenis
ini mampu menghasilkan 2.000-2.500 butir per tandanya yang dapat dibuat menjadi
cecambah-kecambah yang siap dijadikan bibit. Tandan yang harus dipilih dan
dijadikan bibit adalah tandan yang benar-benar matang sempurna. Ketika kriteria
tersebut terpenuhi maka ambilah tandan buah segar (TBS) tersebut dengan cara
memotong tangkainya.
2. Proses Perontokan
Berondolan
Cara yang baik agar
tandan buah kelapa sawit mudah rontokan yaitu dengan memeramnya terlebih
dahulu.
Agar mempermudah
dalam proses perontokan biji yang masih terikat kuat pada tandan buah segar
kelapa sawit yaitu dengan memeramnya
dalam jangka waktu beberapa hari.
Untuk lebih cepat dalam
proses pemeraman maka tandan buah segar ini di belah menjadi beberapa bagian
baru dilakukan peroses pemeraman. Pemeraman bisa menggunakan bahan-bahan yang
bisa membuah suhu ruangan menjadi lembab (karung , plastic, kain, lubang dll) .
Dengan cara ini pemeraman hanya dilakukan kurang lebih selama tiga hari.
3. Proses Fermentasi
Berondolan
Ada dua cara yang
dapat digunakan dalam kegiatan memfermentasi biji kelapa sawit, yaitu
fermentasi basah dan fermentasi kering.
Fermentasi basah
dilakukan dengan merendam biji kelapa sawit selama 7 – 10 hari akan tetapi
setiap air rendaman harus diganti setiap hari. Biasanya pada air rendaman akan
muncul bau tidak sedap dan minyak kekuningan.
Sedangkan proses
fermentasi kering dikerjakan dengan cara membungkus biji yang sudah terlepas
dari tangkai kelapa sawit ke dalam karung, plastik dll selama ±7 hari sampai
muncul kapang yang tumbuh di antara jibi yang di fermentasi.
Fermentari ini
bertujuan untuk mempermuada pengelupasan serabut buah kelapa sawit.
4. Proses Pengolahan
Berondolan
Buah kelapa sawit sebelum
dibuat menjadi kecambah harus dikupas dari serabutnya dulu dengan ditumbuk
secara perlahan dengan alat seadanya. Langkah berikutnya, proses pencucian
biji-biji sawit di bawah air mengalir untuk menghilangkan lapisan mesokarp-nya.
Penumbukan berondolan sawit ini dilakukan hingga biji/benih kelapa sawit benar-benar bersih dari daging buah dan
mesokarp. Biji rentan ditumbuhi jamur apabila biji kelapa sawit masih
diselubungi daging buah.
5. Proses
Pematahan Dormansi Biji atau Pengaringan
Biasanya proses pengerinaga
biji kelapa sawit memakan waktu hingga 1-3 hari akan tetapi bisa lebih tergantung
cuaca. Biji kelapa sawit yang telah benar-benar mengering akan berubah menjadi
coklat keabu abuan. Biji-biji kelapa sawit yang sudah kering ini kemudian
disimpan di dalam kantong plastik atau ember serta diletakkan di tempat yang
gelap dan bersuhu hangat.
6. Proses
Perendaman Ulang Biji
Biji kelapa sawit yang
sudah bersih dan kering ini lantas dimasukan kedalam air untuk melakukan proses seleksi biji yang
bermutu bagus dan jelek. Biji kelapa sawit yang berkualitas tinggi dapat
dilihat dari biji tetap tenggelam selama proses perendaman. Sementara biji
kelapa sawit yang terapung di atas permukaan air berarti kondisinya sudah kosong
(kopong) sehingga tidak layak untuk ditanam. Tahap perendaman ulang biji kelapa
sawit bisa dilakukan selama 7 hari.
7. Proses
Penyimpanan Biji
Biji-biji kelapa
sawit dapat diangkat dari air rendaman setelah memaruki delapan hari perendaman.
Biji-biji ini kelapa sawit ini sebelum di simpan perlu diangin-anginkan pada
suhu ruang duhulu selama sehari penuh agar permukaan biji tidak lembab.
Biji-biji kelapa sawit kemudian dimasukkan ke wadah plastik atau ember lalu
diletakkan di tempat yang ideal untuk mengecambahkan kelapa sawit. Tempat yang
baik untuk perkecambahan biji adalah tempat yang tidak mendapatkan sinar
matahari langsung dan memiliki suhu rata-rata yang cenderung hangat untuk
menjaga kelembaban tanah dan udara sekitar. Dalam penyimpanan biji kelapa sawit di kantong
plastik, sebaiknya kantong plastik dibuka secara berkala agar kondisi di
dalamnya tidak begitu lembab.
8. Proses Pemilihan
Kecambah
Biji-biji kelapa
sawit yang telah disimpan biasanya akan tumbuh kecambah pada usia 7-10 hari mulai
dari proses penyimpanan biji. Biji-biji yang sudah memiliki tunas sebaiknya
segera diambil untuk dipindah pada dibibitkan. Pengambilan kecambah dilakukan
setiap 7 hari sekali sampai kesepuluh kali. Biji-biji yang tidak mau
berkecambah setelah 10 minggu kemudian berarti memiliki kualitas kualitas jelek,
sehingga perlu dimusnahkan.
Catatan. untuk varietas kelapa sawit dura memang memiliki tandan buah segar yang berat, akan tetapi untuk kualitas rendemen miyak sendiri tergolong melum maksimal. jenis dura bagus ditanam oleh masyarakat yang hanya mementingkan berat per tanda. untuk perusahaan besar yang hasil akhirnya berupa CPO maka disarankan untuk menggunakan varietas tenera yang memiliki cangkang tidak terlalu tebal dan memiliki daging buah yang lumayan tebal
Untuk mengetahui varietas tanaman kelapa sawit unggul lainnya silahkan klik dan baca Varietas Kelapa Sawit Unggul dan Cara Memilih Bibit Kelapa Sawit Unggul dan Bermutu Tinggi