Klasifikasi Gulma atau Penggolongan Gulma Beserta Contohnya

Klasifikasi Gulma, Penggolongan Gulma  dan nama latin gulma Beserta Contohnya -- Pengertian Gulma merupakan tumbuhan yang kehadirannya tidak kehendaki petani pada lahan pertanian karena dapat menurunkan produksi tanaman yang dibudidayakannya.

klasifikasi gulma, penggolongan gulma, dan pengendalian gulma
Telah kita ketahui bersama bahwa gulma merupakan tanaman yang sering menjadi momok para masyarakt petani. Gulma ini lah yang bisa mengganggu tanaman yang dibudidayakan. 

Ada bermacam-macam cara gulma untuk mengganggu yaitu:
1.    Mengganggu lewat persaingan perebutan unsur hara dan air.
2.    Sinar mata hari yang jatuk ke daun
3.    Sebagai inang hama dan penyakit.

Oleh karena itu kita harus sesegera mengendalikan sebelum benar-benar mengganggu tanaman budidaya. Agar cara pengendalian gulma secara tepat sasaran maka kita harus mengetahui karakteristik gulma yang akan kita kendalaikan. Untuk itu kita harus mengetahui klasifikasi gulma secara mendalam baik anatomi golongan maupun morfologinya sekalipun syarat tumbuh gulma tersebut.

Telah kita berbagai system mengelompokan (klasifikasi) gulma yang menggambarkan karakteristiknya gulma, seperti kalsifikasi berdasarkan karekteristik perkembangbiakannya, berdasarkan bentuk kehidupan, berdasarkan botani dan lain–lain.Akan tetapi klasifikasi gulma dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.    rumput,
2.    teki dan
3.    gulma daun lebar.
Lebih lengkapnya klik disini

Klasifikasi gulma berdasarkan bentuk masa pertumbuhan terdiri atas :
1.    gulma berkayu,
2.    gulma air,
3.    gulma merambat termasuk epiphytes dan
4.    parasit.

Jika Ditinjau dari klasifikasinya gulma berdasarkan siklus hidupnya dikenal :
1.    gulma semusim,
2.    gulma dua musim dan
3.    gulma tahunan.
Lebih lengkapnya klik disini

Beberapa jenis gulma mungkin termasuk kombinasi dari karakteristik–karakteristik tersebut.

Ada yang menyebutkan bahwa Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Disebut teknis karena memiliki keterkaitan dengan proses produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma dapat menurunkan hasil, karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Dikatakan Plastis karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada kondisi tertentu, tanaman tanaman yang bermanfaat pun dapat menjadi gulma pada tanaman lain. Begitu pun sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat berubah menjadi tanaman yang tidak mengganggu.

Contohnya yaitu tanaman kedelai yang tumbuh di antara tanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma. Akan tetapi tanaman kedelai yang tumbuh pada system tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian ada beberapa jenis tumbuhan yang kodratnya sebagai gulma utama sesuai dengan definisi diatat karena tumbuhan tersebut tidak bisa dimanfaatkan oleh manusia. Tumbuhan ini  seperti teki dan alang-alang dan lain-lain.


1. Klasifikasi Gulma Berdasarkan Morfologinya

Pengelompokkan gulma yang dominan terdapat di lahan pertanian secara umum dilihat dari morfologinya dapat dibedakan menjadi 3 kelompok/golongan, yaitu:

a). Gulma golongan rumput (grasses: Famili Graminae)
jenis gulma golongan ini memiliki batang yang bulat atau tegak pipih dan berongga. Pada buku-buku daun berbentuk soliter dan  tersusun  dalam  dua  deretan daun, berbentuk pita, tepi daun rata, dan terdiri dari dua bagian yaitu helai daun dan pelepah daun dengan lidah daun di antara dua bagian tersebut.
rangkaian bunga dalamnya membentuk anak bulir, dapat bertangkai atau tidak dengan tiap anak bulir terdiri atas satu atau lebih bunga kecil. Setiap bunga kecil tersebut biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung yang tidak sama besarnya, yang besar  disebut  lemna  dan  yang kecil disebut  palea.
Buahnya berbentuk memanjnag yang menyerupai perahu yang disebut buah karyopsis dengan, bulat telur atau datar ramping.


b). Gulma golongan teki (sedges: Famili Cyperaceae)
Jenis gulma golongan trki ini memiliki batang yang berbentuk segi tiga, terkadang juga berbentuk bulat dan tidak berongga. Setruktur dan tersusun tiga deret, tidak memiliki lidah daun di pelepeah dan tangkai daun. Struktur buahnya berbentukbulir atau anak bulir. Buha dilindungi dengan daun pelindung buah yang berbentuk pipih atau gegitiga.

c). Gulma golongan berdaun lebar (broad leaves)

Golongan gulma ini pada umumnya berkembeng biak dengan biji. Gulma jenis ini memiliki biji berkeping dua (Dicotyledoneae) atau paku-pakuan (Pteridophyta). secara umum golongan gulma ini mempunyai daun yang lebar dengan pertulangan daun berbentuk jaringan, menyirip atau menjari. Jenis Gulma ini biasanya memiliki struktur batang basah (herbaceous) seperti bayam duri (Amaranthus viridis) dan krokot (Portulaca oleracea), atau berbatang kayu (lignosus), seperti pada Lantana camara. Batang gulma jenis ini berbeda dengan gulma golongan gulma lainnya (rumput dan teki), gulma golongan ini memiliki percabangan pada pada batang dengan, memiliki bunga yang dapat berupa bunga tunggal atau bunga majemuk (bunga sempurna). Gulma golongan ini termasuk jenis gulma yang memilki sistem perakaran tunggang dan berkayu ataupun tidak.

2. Klasifikasi Gulma Berdasarkan Bentuk Masa Pertumbuhan
Berikut merupakan penggolongan gulma berdasarkan Klasifikasi gulma berdasarkan bentuk masa pertumbuhan:


A. GULMA BERKAYU (WOODY WEEDS)
Golongan gulma berkayu meliputi tumbuhan gulma yang batangnya membentuk percabangan sekunder. Jenis gulma berkayu menjadi masalah yang serius di lahan perkebunan, kehutanan, saluran pengairan (irigasi dan drainase) dan padang pengembalaan.

Masalah penting yang harus segera di tanggulangi yaitu sistem perbanyakan, produksi biji dan penyebaran efisien. Beberapa contoh jenis gulma berkayu adalah
1.     Melastoma spp,
2.     Lantana spp,
3.     Acasia spp. dan
4.     Cromolaena odorata.

Dalam beberapa kasus gulma jenis ini mampu dikendalikan secara manual dan pembakaran. Akan tetapi pengendalian yang lebih efektif dengan bahan kimia. Bahan kimia yang biasa digunakan untuk mengendalikan gulma berkayu (orborisida) seperti 2,4,5-T; picloram dan sodium arsenate.

Pengendalian gulma berkayu secara mekanis biasanya menggunakan alat-alat berat seperti Buldozer, Brush-ester dan sebagainya. Apabila pada lahan yang sempit dan gulma tidak terlalu besar maka dapat dilakukan secara manual dengan cara di cabut menggunakan tangan dan di dongkel menggunakan cangkul.


Baca juga:

B.  GULMA AIR (AQUATIC WEEDS)
Gulma air merupakan tumbuhan yang beradaptasi dengan keadaan air kontinyu atau gulma yang toleran terhadap kondisi tanah berair pada saat periode waktu hidupnya.
Gulma air dapat diklasifikasikan menjadi:
1.     gulma marginal (tepian),
2.     emergent (gabungan antara tenggelam dan terapung),
3.     submerged (melayang),
4.     anchored with floating leaves (tenggelam),
5.     free floating (mengapung) dan plankton/algae.
Contoh dari gulma air sendiri berturut–turut adalah
1.     Mikania spp.,
2.     Typha spp.,
3.     Hydrilla verticillata,
4.     Nymphaea spp.,
5.     Pistia stratiotes, dan
6.     Microcystis spp.
Sama halnya  seperti gulma pada umumnya, Gulma air juga dapat dikendalikan secara manual, mekanis, biologi dan kimia. Bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan gulma air adalah
1.     Achrolein,
2.     Ametryn,
3.     Bromacil.

Terlalu berlebihan pengeplikasian bahan kimia untuk mengendalikan gulma air akan berdampak besar bagi biota air. Bahan kimia yang tersebar homogeny di dalam air akan susah terurai dan akan mencemari sungai dan sayah dinama air tersebut mengalir.

C. GULMA MERAMBAT (CLIMBERS)
Gulma yang hidupnya merambat bisa sangat agresif mengganggu tanaman budidaya. Gulma yang hiduupnya merambat dapat menimbulkan masalah secara mekanis seperti Mikania chordata di pertanaman keras. Tanaman tersebut di jadikan rambatan atau lanjaran atau yang di sebut juga dengan pancang. atau semi parasit seperti Coscuta campestris dan Cassytha filiformis. Karakternya yang melilit tanaman lain dan memanjat dapat tanaman lain menyebabkan areal yang tertutupi dengan cepat meluas.
Salah satu dari bahan kimia herbisida yang digunakan untuk mengendalikan Coscuta spp. yaitu Chloropham, sedangkan Mikania spp bisa dikendalikan dengan menggunakan  2,4-D Amine; 2,3-D Na dan ioxynil.

D. GULMA EPIFIT DAN PARASIT
Gulma perambat terkadang juga memiliki sifat efifit atau hemiparasit. Beberapa species yang tergolong sebagai gulma parasit adalah:
1.     Viscum album,
2.     Dendrophthoe petandra,
3.     Arcenthobium oxycentri,
4.     Loranthus elasticus,
5.     Loranthus longiflorus,
6.     Loranthus puheerulenthus,
7.     Macrosolen cochinentis, dan
8.     Scurula spp.

Species-species gulma jenis ini kemungkin menjadi parasit pada tanaman atau pepohonan yang mengakibatkan kehilangan bagian daun dikarena cabang-cabangnya matikan akibat dari parasit tersebut. Beberapa jenis semak (gulma) parasit antara lain adalah
1.     Vaccinium ludicum
2.     Rhododendron javanicum.


Namuan ada beberapa species kumbang (scolytid) merupakan serangga penting yang mengendalikan penyebaran beberapa species Dendrophthoe. Selain itu juga Scurula Dengan perusakan deposit biji–bijinya yang dibawa burung. Metode yang dianggap efektif dalam masalah gangguan gulma ini adalah memotong atau membabat secara teratur tumbuhan efifit dan parasit tersebut.


3.  Klasifikasinya Gulma Berdasarkan Siklus Hidupnya

Gulama semusim (annual)
Gulma semusim (annual) merupakan gulma yang memiliki siklus hidupnya sekali dalam satu tahun atau satu musim. Gulma jenis ini meliputi:
1.     gulma daun lebar semusim,
2.     teki semusim
3.     rumput semusim.

Contoh gulma satu musim yang biasa mengganggu tanaman budidaya adalah
1.     Ageratum conyzoides(bandotan),
2.     Cyperus iria (teki ladang),
3.     Echinochloa colonum (rumput grinting),
4.     Leptochloa chinensis (bebontengan/timunan) dan
5.     Rottboellia exaltata.

Pengendalian gulma sangat penting dilakukan pada lahan yang digunakan untuk bididaya. Dengan pengendalian ini maka produksi tanaman budidaya tidak terpengaruh oleh gulma yang ada di lahan budidaya tersebut. Beberapa herbisida utama yang digunakan untuk mengendalikan gulma jenis annual adalah:
6.    sodium chlorate,
7.    propachlor,
8.    butachlor dan trifluralin.

Gulma dua musim (biennial)
Gulma dua musim (biennial) merupakan gulma dalam siklus hidupnya memerlukan dua musim pertumbuhan untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Biasanya pada tahun pertama membentuk roset dan pada tahun kedua tumbuh bunga, memproduksi biji kemudian mati. Gulma jenis ini sangat jarang dibandingkan dengan gulma annual. Beberapa contoh gulma biennial :
1.     Daucus carota,
2.     Sonchus arvensis,
3.     Senecio vulgaris dan
4.     Cirsium arvense.

Herbisida yang efektif untuk bienial maupun perennial misalnya profloralin, paraquat dan glyphosate.


Gulma tahunan (perennial)
Gulma tahunan (perennial) gulma jenis ini dapat hidup lebih dari dua tahun. Dalam kenyataannya gulma jenis ini masa hidupnya hampir tidak terbatas. Beberapa species gulma jenis perennial ini secara alami berkembang biak menggunakan biji. Akan tetapi sangat reproduktif dengan menggunakan potongan batang, umbi, rhizoma, stolon dan daun. Sebagian besar gulma jenis perennial ini sangat sulit dikendalikan, apalagi jenis gulma tahunan yang mampu berkembang biak dengan cara vegetatif maupun generatif. 

Stadium bibit gulma jenisn perennial kemungkinan dapat dikendalikan dengan suatu perlakuan, akan tetapi pada stadium selanjutnya tidak hanya cukup satu tindakan yang digunakan. Ketidak mungkinan satu perlakukan ini didasari oleh banyak biji dari gulma jenis ini yang mampu dorman beberapa tahun dan tetap viabel. Gulma perennial yang sangat terkenal di kalangan masyarakat dan penting adalah:
1.     Imperata Cylindrica,
2.     Mikania chordata, dan
3.     Cyperus rotundus.

Penegn dalian secarakimia yang biasa dilakukan untuk mengendalikan gulama jenis ini. Karena gulma jenis perennial selain menjadi persaingan dalam penyerapan unsur hara dan juga air yang ada di media tanaman juga akan menjadi penghalang sinar mata hari yang mengakibatkan proses fotosintesis terganggu. Herbisida yang efektif untuk untuk mengendaliakan gulma jenis perennial adalahterbacyl.