Jenis-Jenis Pembibitan Tanaman Yang Banyak Digunakan Petani Dan Perusahaan
Pembibitan merupakan langkah awal yang paling
menentukan kegiatan budidaya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil
pembibitan atau hasil tanaman yang akan di budidayakan. Untuk membuat tanaman
yang memiliki kualitas yang tinggi dan produksi yang tinggi, pada saat
pembibitan lah langkah awal untuk mementukannya. Mulai dari pemilihan benih,
sortasi benih. Penyemaian, dan penamaman kecambah kedalam media pembibitan pre
nuseri.. Setiap tanaman dalam membuat bibit unggul memiliki syarat yang
berbeda-beda. Ada banyak jenis tempat pembibitan yang bisa digunakan untuk
menghasilkan bibit-bibit unggul untuk di tanam. Jenis-jenis pembibitan ini
bertujuan untuk memudahkan para petani untuk melakan pemindahan pada saat
tanaman akan ditanam pada lahan terbuka atau lahan budidaya. Oleh karena itu
mari kita bahas satu persatu jenis dan ukuran bedengan berikut ini.
Jenis dan ukuran tempat pembibitan
Dalam mendukung pertumbuhan benih yang disemai
dalam media dan bibit yang akan disapih di tempat pembibitan, maka membutuhkan
media yang sesuai dengan karakteristik tanaman yang akan ditanam. Pada umumnya
tempat pembibitan yang banyak digunakan oelh masyarakat maupun perusaan antara
lain :
A. Jenis-Jenis Tempat Pembiitan
Raised
Bed
Jenis pembibitan ini merupakan media pembibitan
yang berbentuk sebuah bedengan atau guludan pada lahan yang datar tanpa diberi
penutup atap/naungan diatas media persemaian.
Sunked
Bed
Media persemaian jenis ini Adalah tempat
pembibitan yang terletak di dalam lubang tanah dengan kedalaman tertentu pada
bagian atas diberi naungan yang dapat dibuka dan ditutup. Media pemibibitan ini
biasanya digunakan di daerah yang meiliki kelembaban rendah dan kecepatan anginnya
cukup tinggi. Dengan media pembibitan seperti ini maka bibit tidak dapat merusak
kecambah yang baru tumbuh.
Shade
House
Adalah juga media pembibitan yang berbentuk
bedengan/guludan pada lahan pembibitan yang datar dilengkapi dengan naungan
yang dapat dibuka dan juga dapat ditutup.
Green
House
Green house merupakan tempat pembibitan yang
berbentuk rumah kaca. Tempat pembibitan ini dapat dikendalikan temperaturnya
dan kelembaban udara di dalamnya sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pada dasarnya tempat pembibitan dibuat dengan
cara yang mendekati kesamaan dengan tempat pembibitan yang lainnya. Tempat pembibitan
ini terdiri dari bedengan dengan naungan atau tanpa menggunakan naungan. bedanya
hanya perlakuannya, tergantung pada tujuan dan kebutuhan tanaman yang
dibudidayakan.
B. Ukuran Tempat Pembibitan
Pada dasarnya ukuran pembibitan tidak dapat di
tentukan berdasarkan apapun yang bisa menentukan yaitu alam itu sendiri. Yang paling
berpengaruh untuk menentukan ukuran bedengan adalah :
·
Tinggi petani
·
Topografi lahan
·
Jenis tanaman
·
Jumlah tanaman
Akan tetapi tempat persemaian biasanya yaitu 1
m - 1,5 m dan memanjang. Untuk panjang sendiri tidak bisa ditentukan karena panjang
pembibitan sangat berfariatif tergantung kebutuhan dan pertimbangan dari 4 poin
diatas.
C. Jenis Jenis Pembibitan
Pembibitan memiliki banyak jenisnya. Dari berbagai
jenis tersebut ita dapat lakukan semua. Ada yeng menggunakan polybag (polybag nursery)
dan langsung di bedengan
1. pembibitan dalam wadah persemaian
untuk memudah kan perawatan, biji
disemai dalam wadah yang terbuat dari kayu, plastik atau polibag. Biiasanya
pennyemain yang menggunakan wadah persemain yaitu persemaian tanaman yang
memiliki biji yang kecil. Media persemaian harus memiliki aerasi yang
baik,subur dan gembur. Dengan media yang gembur maka pertumbuhan akar akan leluasa
dan memuahkan dalam media pembibitan selanjutnya.
Keuntungan dari persemaian menggunakan
wadah ini adalah persemaian dapat dipindahkan tanpa merusak bagian akar.
Pemindahan dilakukan ketika persemainan terancam dengan gangguan dari hama yang
dapat merusak penyemaian, iklim yang kurang baik dan pengaturan pencahayaan
yang dibujuhkan pada setiap komoditi tertentu.
2. persemain dalam bedengan
persemaian jenis ini adalah tempat
persemaian yang ditangkar langasung pada lahan terbuka yang telah diolah
menjadi tempat persemaian bbenih/penyaian. Tempat persemaian ini disebut
beedengan. Bedengan ini biasanya dibuat dengan lebar antara 80 – 100 cm dan
panjang disesesuaikan dengan kebutuhan bibit atau di sesuaikan dengan keadaan
lahan. Arah bedengan diusahakan menghadap ke utara-selatan. Untuk penyemaian
dengan bibit yang kecil biasanya langsung di sebar/ditabung begitu saja di atas
bedengan. Apabila pembibitan itu adalah tanaman yang memiliki batang keras maka
penyemaian dilakukan untuk sejara larikan dan larikan ini berpotongan dengan
arah bedengan. Hal ini bertujuan untuk menyeragamkan perolehan cahaya matahari
untuk tanaman yang berada di dalam pembibitan.
Biji yang disemai untuk tanaman yang
memiliki biji besar jangan diletakan terbalik. Usahakan padasetiap
persemaian biji jangan di letakan secara terbalik karena dapat mengganggu
pertumbuhan dan perrkembangan tanaman. Untuk menghindari cahaya matahari secara
langsung maka harus diberi naungan. Untuk memaksimalkan penyinaran matahari
pagi sampai ke tanaman pembibitan, Pembuatan naungan di buat miring kebarat atau
tiang naungan sebelah timur berukurann 100 cm dan sebelah barat 80 cm.
3.
persemaian langsung di lahan budidaya
perseainan jenis ini biasanya digunakan
untuk tanaman yang memiliki struktur tanaman yang kuat terhadap factor
lingkungan yang kurang menentu. Penyemaian system ini kurang evektif
ditinjau dari segi perawatan tanaman harus memerlukan tenaga kerja yang banyak
dan tingkat perkecambahan tidak maksimal seperti persemaian bagian a dan b.