Cara Membuat bedengan yang baik dan benar
Artikelel kali ini pustaka petani akan membahas tentang cara membuat bedenan yang benar, ukuran bedengan yang tepat, dan jenis-bedengan. semoga artikel ini bermanfaat.
Cara Membuat bedengan yang baik dan benar -- Bedengan adalah timbulan lahan tertentu yang
sengaja dibuat untuk menghindari genangan air lahan pembibitan. Genangan air
pada lahan pembibitan dapat mengakibatkan aerasi terhambat. Bedengan biasanya dibuat
arah utara selatan dengan tujuan untuk tanaman memperoleh cahaya matahari yang
cukup dan merata. Pada tanah yang miring bedengan dibuat menyesuaikan arah garis
kontur lahan.
Ukuran bedengan yang baik untuk digunakan pembibitan tanaman
budidaya adalah:
- Lebar bedengan berkisar antara 100 – 150 cm. Lebar bedengan sebenarnya disesuaikan oleh beberapa fakto diantaranya kemiringan lahan, jenis tanaman dan jangkauan petani. Akan tetapi Hal ini juga tergantung dengan kebutuhan pembibitan.
- Panjang bedengan 5 – 10 m. Panjang sangat beragam, banyak juga disesuaikan dengan kebutuhan. Panjang bedengan bisa lebih dari 5 m atau kurang dari 10 m. Apabila kebutuhannya lebih dari 10 m, lebih baik dibuat bedengan baru dengan ukuran yang sesuai kebutuhannya.
- Jarak antar bedengan 0,5 m atau lebih. Jarak ini juga digunakan untuk saluran pembuangan air. Dengan adanya jarak antar bedengan bedengan tidak tergenang air. Air akan mengalir melelui sela antar bedengan tersebut.
- Tinggi bedengan 20 cm Tinggi bedengan bisa kurang lebih 20 cm. Sebenarnya tinggi bedengan susah dipastikan karena memiliki tujuan yang berbeda. Bedengan yang sengaja ditinggikan bermaksud untuk menjaga dari genangan air pada lahan. Dengan terjadinya genangan pada bedengan maka akan mengganggu pertumbuhan akar tanaman muda.
Umum pada kegiatan budidaya macam bedengan yang
direkomendasikan untuk digunakan sebagai tempat pembenihan terdiri dari :
Bedengan tanah langsung
Bedengan jenis ini yaitu bedengan yang dibuat
untuk sebagai tempat menumbuhkan benih secara langsung di tanah. Biasanya bedengan
ini dibuat untuk melakukan persemaian benih yang tumbuhnya agak lama dan mudah
untuk dipindahkan. Contohnya yaitu : ceisin, tomat dan lain-lain.
Dalam pembuatan bedengan ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain:
• Kondisi
tanah harus gembur dan subur
• pH
tanah disesuai dengan kebutuhan tanaman yang di budidayakan.
Maksud dari kondisi fisik tanah gembur yaitu
untuk memenuhi kebutuhan lingkungan yang optimal bagi tumbuh kembang akar. Paling
utama pada lahan gemburr supaya aerasi yang cukup baik.
Sedangkan unsur hara tanah dibutuhkan benih
setelah terjadi perkecambah. Hal ini agar kecambah dapat tumbuh dan berkembang
menjadi bibit dengan baik. Untuk membuat tanah menjadi gembur dan subur, dapat dibuat
dengan cara mencampur pupuk organik (pupuk kandang, kompos), pasir dan tanah dengan
perbandingan 3:1:1 atak dicampurkan dalam jumlah tertentu. Pencampuran disesuaikan
dengan kebutuhan pertumbuhan jenis benih tanaman yang disemai.
2.
Bedengan polibag
Bedengan polybag dibuat sebagai tempat
tumbuhnya benih. Bedengan ini tidak hanya menggunakan polybag saja, akan tetapi
bisa juga pot dan bak perkecambahan benih. Pada bedengan ini, tanah cukup
dibuat gembur dengan pencampuran tanah pupuk kandangn atau pupuk kom[oe
kemudian ditambahkan dengan pasir atau sekam padi. Bedengan menggunakan polibak
ini cukup menata dengan rapi polybag dengan ukuran yang disesuaikan.
Bedengan perkecambahan menggunakan polybag ini
hambpir sama dengan bedengan langsung. Yaitu memiliki kriteria sebagai berikut:
• Lebar
1 – 1,5 m
• Panjang
tergantung kebutuhan
• Tinggi
20 cm
• Jarak
antar bedengan 50 cm
Benih yang dilakukan persemaian pada media bedengan,
pada awal pertumbuhannya memerlukan kondisi lingkungan sempurtan. Terutama suhu
dan kelembaban yang baik untuk memenuhi tumbuhnya kecambah. Untuk memenuhi
kondisi tersebut pada bedengan diberi naungan.
Sekian uraian materi yang dapat saya sampaikan
smoga dapat dijadikan bahan bacaan yang berguna untuk kalian semua. Untuk pembahasan
naungn dapat dibaca pada artikel selanjutnya.