Cara Membuat Tempat Pembibitan Yang Benar


Pembibita merupakan kegiatan pertama yang dilakukan dalam melakukan budidaya. Sebelum kita memilih atau memelihara bibit yang kita lakukan yaitu bagai mana cara membuat tempat pembibitan yang baik dan juga memilih jenis jenis tempat pembibitan pembibitan yang baik harus kita ketahui. Hal ini bertujuan untuk memberikan lingkungan yang sesuai dengan karakteristirk tanaman yang berada di pembibitan. Selain itu juga untuk memperoleh bibit yang bagus dan nantinya akan menjadi tanaman yang memiliki kualitas tinggi dan produktifitas tinggi.

Dalam membuat media pembibitan supaya sesuai dengan karakter pertumbuhan  benih yang akan disemai dan bibit yang disapih, maka media pembibitan sesuai dengan syarat yang dibutuhkan tanaman yang akan dibudidayakan. akan tetapi secara umum dapat di gunakan syarat-syarat sebagai berikut:
1.  Media bersih dari gulma, sisa tanaman busuk.
2.  iklim dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
3.  Sirkulasi udara lancer.
4.  Terlindung dari angin kencang, sengatan matahari dan hujan langsung
5.  Media gembur dan subur
6.  aerasi dan drainase air baik

Dari keeman persyaratan media persemaian tersebut harus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh tanaman yang baik. Untuk itu maka kita harus melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:


Pembersihan lahan

Lahan pembibitan harus benar-benar bersih dari sampah dan gulma yang merugikan. Oleh karena itu. Kegiatan mempersiapkan lahan sangatlah penting agar lahan bebas dari sisa-sisa tanaman sebelumnya didtanam atau gulma, semak-semak yang tumbuh, batu-batuan yang bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan akar nantinya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyeterilkan tempat pembibitan dari sarang patogen yang akan menjadi sumber serangan.

Banyak cara yang biasa masyarakat gunakan untuk melakukan pembersihan lahan seperti:
·           pembabatan,
·           penggunaan pestisida
·           pembakaran.
Dari tiga cara tersebut, pembersihan lahan yang paling baik adalah dengan membabat sisa-sisa tanaman atau rerumputan, lalu mengumpulkannya pada tempat tertentu untuk selanjutnya dijadikan pupuk kompos.

Baca juga:

Pembersihan lahan dengan cara pembabatan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat secara manual seperti sabit, parang, garpu atau menggunakan alat mekanik traktor.

Pada lahan yang sempit pembersihan lahan dengan cara manual sangat dianjurkan. Pembersihan lahan yang luas dapat dilakukan menggunakan cara mekanis. Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembabatan adalah:
·   Jika yang ditanam sebelumnya adalah salaha satu jenis tanaman yang meninggalkan bagian sulit membusuk, maka membersihkannya dengan cara dicabut.
·    Jika yang ditanam sebelumnya adalah tanaman yang menyisakan bonggol atau umbi, maka membersihkannya dengan  cara membongkar bonggol atau umbi tersebut.
· Tanaman saat dipanen menyisakan bagian-bagian tanaman yang sangat mudah mengering dan membusuk, membersihkannya dengan cara mencabut menggunakan sabit. Hal ini bisanya terjadi pada tanaman yang meninggalkan bonggol/umbi dan tanaman yang sulit membusuk.
Sisa-sisa bagian tanaman dari pembersihan lahan tersebut dirumpuk menjadi satu untuk dibuat pupuk kompos. Sedangkan batu atau kerikil cukup disingkirkan ke tempat yang dari tempat pembibitan.

Pembersihan lahan bisa dilakukan dengan membabat sisa-sisa tanaman atau gulma yang tumbuh. Dari hasil babatan dan rumpukan dikumpulkan pada tempat yang cocok untuk dilakukan pembakaran. Akan tetapi pembakaran ini akan menyebabkan menurunnya kandungan bahan organik tanah. Sedangkan bahan organic tanah merupakan sumber unsur hara bagi tanaman. Pembakaran ini juga dapat menyebebkan matinya mikro organisme tanah. Asap yang diperoleh dari pembakaran akan berakibat pencemaran pada lingkungan.

Pembersihan lahan budidaya juga dapat dilakukan menggunakan bahan kimia yang diaplikasikan pada  lahan dengan takaran yang sesuai anjuran. Penggunaan herbisida untuj diaplikasikan pada lahan sebaiknya dilakukan ketika alternatif lain sudah tidak ada.  karena penegendalian gulma menggunakan bahan kimia (herbisida) bisa berpengaruh fatal pada lingkungan, baik pencemaran tanah maupun pencemaran air yang disebabkan oleh terbawanya bahan aktif herbisida oleh aliran permukaan akibat air hujan.