Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
Seperti halnya mahluk
hidup yang lainya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka kita harus
memperhatikan lingkungan hidup agar pertumbuhannya lebih maksimal. Dengan
pertumbuhan yang maksimal maka produksi tanaman yang kita akan budidayakan juga
maksimal. Seperti halnya tanaman sawit, hita harus mengenali sifat tumbuh yang
dibutuhkan untuk tanaman kelapa sawit. Agat mendapatkan hasil yang maksimal.
Berukut syarat tumbuh tanaman kelapa sawit. Mari kita bahas satu persatu:
1.
Jenis
tanah
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada kondisi tanah dengan
jenis podzolik, latosol, hidromorfik kelabu, aluvial, atau regosol. Kelapa
sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase baik dan memiliki
lapisan solum sangat dalam tanpa lapisan padas.
2.
topografi
Kondisi topografi pertanaman kelapa sawit sebaiknya tidak
ditanam pada lahan yang melebih dari kelerengan 25%. (Pahan, 2015).
3.
Letak
geografis
Daerah pengembangan tanaman kelapa sawit yang sesuai berada
pada garis katulistiwa 15o LU – 15o LS.
4.
Ketinggian
tempat
Tinggi tempat optimal untuk tanaman kelapa sawit adalah 200
m dpl, dan disarankan tidak lebih dari 400 m dpl, meskipun
di beberapa daerah,
seperti di Sumatera
Utara, dijumpai pertanaman sawit
yang cukup baik hingga ketinggian 500 m dpl.
5.
Curah
hujan
Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kelapa swit adalah
2.000 –
2.500 mm/tahun dengan
periode bulan kering yang baik adlah <
75 mm/bulan atau tidak lebih dari 2 bulan.
6.
suhu
Suhu optimum untuk pertumbuhan kelapa sawit berkisar antara
24o C – 30o C dengan produksi terbaik antara suhu 25
o–27o C.
7.
Intensitas
sinar matahari
Intensitas penyinaran matahari sekitar dalam setiap hari
yang baik 5 – 7 jam/hari.
8.
kelembaban
Kelembaban optimum yang ideal untuk tanaman kelapa sawit sekitar
80 – 90% (Pahan, 2015).
9.
Derajat
Kemasaman (pH)
Niali pH optimum adalah 5,0 – 5,5. Kemasaman tanah yanga
akan di gunakan untuk kegiatan budidaya merupakan salah satu sifat yang penting
karena memiliki beberapa hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara. Kemasaman
tanah juga terdapat beberapa hubungan antara pH dan semua pembentukan serta
sifat – sifat tanah. Mungkin pengaruh pH terbesar terhadap pertumbuhan tanaman
adalah pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara tanah, pH tanah dihubungkan
dengan presentase kejenuhan basa pada tanah. pH
tanah dapat diturunkan
dan kemasaman tanah juga
bisa ditingkatkan dengan penambahan sulfur atau bahan campuran yang
mengandung sulfur. Sulfur disini akan diubah menjadi asam sulfur. Perubahan pH
tanah terbesar ditandai dengan peningkatan pH dan penurunan kemasaman
tanah. Kapur (CaCO3)
umumnya digunakan karena terhidrolisa untuk menghasilkan ion OH- dan
kalsium meningkatkan kejenuhan basa tanah yang akan di budidayakan (Foth,
1998).
Terjadi peningkatan pH sebesar 0.835 setelah hutan alam diubah menjadi kebun
kelapa sawit. Peningkatan rata-rata pH sebesar 0.835. peningkatan pH ini
banyak yang menduga disebabkan oleh abu sisa pembakaran yang dilakukan ketika
persiapan lahan (pembakaran) menjadi kebun kelapa sawit (Arianto 2008).
Hubungan antara pH tanah dengan jumlah tandan tanamana
kelapa sawit per pokok adalah linier positif, yang berarti jika kemasaman tanah meningkat
maka produksi tandan per pokok menjadi
semakin besar juga. Dengan meningkatnya pH tanah pada lahan budidaya, hal ini diduga
akan menyebabkan meningkatnya ketersediaan
unsur – unsur
hara yang dibutuhkan
oleh tanaman yang
pada akhirnya akan meningkatkan produksi tandan per pokok kelapa sawit. Dari
sini maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang umum dari pH terhadap pertumbuhan
tanaman adalah pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara di dalam tanah, baik unsur hara makro maupun
unsur hara mikro.. Banyak penelitian yang telah menunjukkan bahwa ada hubungan
peningkatan pertumbuhan tanaman dengan peningkatan persentase kalsium dalam
tanah. Kemudian ketersediaan kalium biasanya baik pada tanah netral maupun
tanah basa (alkali) yang
menunjukkan pencucian kalium
dapat di tukar
terbatas (Foth, 1998).