Cara Memilih Bibit Kelapa Sawit Unggul dan Bermutu Tinggi
Cara Memilih Bibit Kelapa Sawit Unggul dan Bermutu Tinggi -- Tanaman Kelapa sawit merupakan
salah satu dari berbagai jenis tanaman yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat di Indonesia. Bukan hanya perawatannya yang tergolong mudah, buah
dari tanaman kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan untuk membuat minyak baik
oleh perusahaan besar dan perorangan. Pada saat membudidayakan tentunya kita
menghendaki produksi yang maksimal. Untuk menghasilkan produksi yang maksimal
tentunya kita harus memperhatikan sejak dini. Salah satu faktor pertama yang
menentukan pemilihan bibit terbaik dan menjadi pohon yang subur, mampu
menghasilkan buah sehat dan berkualitas. dimulai dari pemilihan benih kelapa
sawit, pemilihan kecambah kelapa sawit, pemilihan bibit pre nurseri, dan pemilihan bibit main nurseri.
1.
Pemilihan benih
Pemilihan benih yang baik ini dilakukan pada
awal saat kita akan melakukan budidaya tanaman kelapa sawit. Hal-hal yang harus
diperhatiakan dalam memilih benih kelapa sawit adalah:
1. Kenali
berbagai farietas tanaman kelapasawit yang ada di pasar.
2. Kenali
lahan yang akan digunakan unutuk bercocok tanam.
3. Tentukan
farietas yang cocok ditanam pada lahan tersebut.
4. Benih
yang dianjurkan oleh pemerintah ataupun yang sudah tersertifikasi
5. Tempurungnya licin dan tidak
memiliki serat.
6. Ukuran biji seragam.
7. Bebas dari gangguan hama dan
penyakit.
Itulah cara yang harus dilakukan untuk memilih
benih kelapa sawit yang dibudidayakan sesuai dan tidak banyak terserang
penyakit.
Biji atau benih yang masih bekecambah perlu di
perhatikan untuk disortir untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas nantinya.
Dalam memilih benih/biji tanaman kelapa sawit yang masih berkecambah perlu
memperhatika hal-hal berikut ini:
1. Berasal dari kecambah biji kecil
2. Memiliki plumula 1/3 dan radikula
2/3
3. Pilih bibit
yang beratnya ± o,8 gram
4. Pilih bibit
yang memiliki mata tunas Saturday
5. Bibit yang
tunasnya tidak cacat, bersih, dan panjang calon akar < 2 cm.
6. Ukuran kecambah seragam
7. Bebas hama dan penyakit.
8. Bentuk
tunas calon akar dan calon batang yang tidak bengkok, masih segar dan utuh
Pembibitan
pre nuseri merupakan penanaman awal
yang dilakukan pada kegiatan budidaya suatu tanaman. Biasanya pada kegiatan
budidaya tanaman kelapa sawit, kegiatan ini selalu dilakukan untuk meghasilkan
tanaman yang bermutu tinggi. Saat pembibitan pre nuseri telah selesa (sekitar 2 – 3 bulan) maka dilakukan
pemindahan pada pembibitan selanjutnya yaitu pembibitan main nuseri. Ketika pemindahan inilah dilakukan sortasi/pemilihan
bibit yang bagus dan di besarkan di pembibitnan main nuseri dan yang tumbuh abnormal dimusnahkan. Ciri-ciri bibit
kelapa sawit yang unggul pada pembibitan pre nuseri diantaranya adalah:
1. Jumlah daun pada bibit 3-4 helai. Apabila jumlah helai daun bibit prenuseri kelapa sawitnya lebih atau kurang dari itu maka jangan dipilih.
2. Pilih Pertumbuhan bibit kelapa sawit
yang normal. Tidak mengalami penghambatan dalam faktor pertumbuhannya.
3. Bebas dari benih-benih abnormal.
4. Tidak terserang hama penyakit sawit.
Pembibitan
main nuseri merupakan penanaman ke
dua atau pemeliharaan bibit sebelum ditanam yang dilakukan pada kegiatan
budidaya suatu tanaman. Biasanya pada kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit,
kegiatan ini selalu dilakukan untuk meghasilkan tanaman yang bermutu tinggi dan
subur. Saat pembibitan main nuseri
telah selesa (sekitar 10 – 12 bulan) maka dilakukan pemindahan pada lahan yaitu
tempat sebenarnya yang digunakan untuk budidaya. Ketika pemindahan inilah
dilakukan sortasi/pemilihan bibit yang bagus dan di budidayakan dilahan dan
yang tumbuh abnormal dimusnahkan. Ciri-ciri bibit kelapa sawit yang unggul pada
pembibitan main nuseri diantaranya
adalah:
1. Memiliki umur 10 – 12 bulan.
2. Pelepah tanaman kelapa sawit lebih
terbuka.
3. bibit merupakan bukan merupakan
dalam kategori abnormal.
4. Standar pertumbuhan bibit kelapa sawit
pada usia 10 bulan memiliki tinggi tanaman 110 cm dan berdiameter 6.5 cm.
Sementara tanaman kelapa sawit pada usia 12 bulan tingginya mencaapai 130 cm
dengan diameter mencapai 6.8 cm memiliki jumlah pelepah ±17.
Demikianlah
penjelasan dan uraian singkat sebelum melakukan pembibitan terhadap perkebunan
yang ingin Anda garap. Harap diperhatian dengan baik pada tahap pemilihan
bibit-bibit ini. Kenapa? Karena tahap awal ini memengaruhi hasil akhir dan
hasil-hasil selanjutnya.