Jenis Pemangkasan Pada Tanaman Untuk Menghasilkan Buah Yang Masimal
Dalam pemeliharaan tanaman, salah satu yang
dilakukan yaitu pemangkasan tanaman. Pemangkasan tanaman bertujuan untuk
menghilangkan cabang atau ranting yang sudah tidak produktif lagi. Ada beberapa cara pemengkasan tanaman yang dilakukan untuk pemeliharaan tanaman, diantaranya adalah:
Setelah
bibit yang telah memenuhi syarat ditanam, biasanya dalam beberapa waktu akan
mulai tumbuh dan menjadi besar. Jika dibiarkan tumbuh akan tumbuh tinggi dengan
percabangan yang rimbun dan tidak teratur.
Akibatnya tanaman mudah terserang penyakit, tidak banyak menghasilkan
buah dan sulit untuk dipanen.
Saat
itulah kita tidak boleh lalai memperhatikan kondisi tanamannya. Pertumbuhannya harus dijaga jangan sampai
terlalu subur. Tanaman yang terlalu
subur biasanya ditunjukkan dengan daun-daun yang tumbuh lebat dan rimbun. Pada kondisi demikian biasanya tanaman tidak
akan mengeluarkan bunga. Untuk menjaga
agar jangan sampai menjadi terlalu subur sebaiknya tanaman segera di bentuk
dengan cara di pangkas. Pemangkasan bisa
dilakukan terhadap cabang, ranting daun atau akar. Pemangkasan bentuk dapat
dilakukan sejak tanaman masih kecil.
Umur tanaman mulai dipangkas akan sangat tergantung pada jenisnya dan
pertumbuhannya. Pemangkasan bentuk pada
tanaman mangga dapat dimulai sejak pohon berumur 1 – 2 tahun.
2) Pemangkasan Pemeliharaan
a)
Pemangkasan Percabangan
Pemangkasan
pemeliharaan dibedakan menjadi dua, yaitu pemangkasan berat dan pemangkasan
ringan. Pemangkasan berat dilakukan awal
musim hujan atau akhir musim hujan.
Pemangkasan
ini dilakukan terhadap wiwilan cabang primer yang sudah tua dan tidak
produktif, cabang primer dan bagian-bagian lainnya yang terserang hama
penyakit, cabang balik, cabang liar, daun-daun dan cabang yang mengering.
Pemangkasan
ringan, biasa disebut juga pewiwilan, dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk
tanaman mangga. Pemangkasan pada tanaman
bertujuan untuk membuang wiwilan-wiwilan yang tumbuhnya tidak dikehendaki dan
akan mengakibatkan menurunya produksi tanaman.
Dalam hal ini tidak perlu menggunakan alat (gunting atau pisau) akan
tetapi cukup dengan tangan, agar seluruh bagian dapat terambil dan mata
tunasnya tidak tertinggal.
b) Pemangkasan
Perakaran
Pemangkasan
akar ini dilakukan, jika tanaman terlalu cepat pertumbuhannya, tetapi keadaan
bunga kurang baik. Pemangkasan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif
tanaman sampai 40 persen selama sekitar
1 musim.
Pemotongan
akar terutama dilakukan dibagian luar batas mahkota daun dan harus dilakukan
dengan hati-hati. Pemangkasan dibatasi
terutama pada akar-akar yang kecil saja.
Dengan
pemotongan yang intensif, produksi tanaman bisa diatur dan penggunaan pupuk
dapat dihemat. Sistem pemangkasan ini
sangat berpengaruh terhadap kebutuhan pupuk yang diserap oleh akar. Karena kebutuhan pupuk akan terbatas pada
bidang yang dibatasi oleh alur-alur yang diputus oleh pisau yang terutama di
bawah mahkota daun
3) Pemangkasan Peremajaan
Pemangkasan
peremajaan adalah proses untuk memperlakukan tanaman yang sudah tua dan
pohon-pohon yang tidak produktif menjadi muda kembali tanpa disertai penanaman
kembali.
Proses
tersebut dilaksanakan dengan memangkas cabang primer atau batang pokok tanaman
yang sudah tua dan yang dianggap tidak memenuhi syarat untuk dipertahankan.
Pada
prinsipnya peremajaan dengan memangkas ini tidak hanya membuat tanaman menjadi
muda kembali akan tetapi ada maksud yang lebih utama yakni untuk memperbaiki
sifat-sifat pohon yang kurang baik.
Perbaikan ini dilakukan dengan menyambung/mengokulasi tunas-tunas yang
tumbuh setelah pemangkasan dengan entres/mata tunas yang berasal dari tanaman
sejenis yang lebih baik sifatnya.