Penyakit Busuk Buah atau Patah Leher Tanaman Kelapa Sawit
penyakit buah kelapa sawit yang sering menyerang adalah penyakit busuk tandan buah atau sering di sebut juga patah leher. Penyakit busuk tandan ini disebabkan oleh jamur (Marasmius palmivorus). Penyakit ini berawal dari jamur yang membentuk benang
benang berwarna putih yang banyak menutupi kulit buah, dan kemudian membentuk
payung. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara :
·
penyerbukan buatan,
·
kantrasi dan
Penyakit ini dapat menurunkan produksi dan kualitas buah. Penurunan
produksi ini terjadi apabila dibiarkan begitu saja dan tidak dilakukan
pencegahan dan pengendalian sesuai prosedur yang ada.
a. Gejala
Serangan
Penyakit ini diawali oleh berkembang jamur Marasmius palmivorus pada ujang
tandan buah segar (TBS), yakni pada bagian buah yang terjepit antara batang dan
pelepah daun diatas buah, umumnya penyakit ini menyerang tanaman kelapa sawit
yang berumur 3-6 tahun. Pada mulanya jamur membentuk benang-benang (miselium) yang
berwarna putih mengkilap banyak menutupi kulit buah terutama 2-4 bulan antesis.
Setelah menyerang buah (mesokarp) dan kemudian menghasilkan jaringan busuk
berwarna coklat muda dan basah, kerusakan buah ini akan mengakibatkan kandungan
asam lemak bebas menjadi tinggi pada minyak kelapa sawit yang dihasilkan.
penyakit ini banyak ditemukan pada saat musim hujan yang panjang, apabila seluruh
tandan telah terserang jamur membentuk tubuh buah (sporofor) yang membentuk
jamur payung yang terdiri atas “topi” atau “payung” berwarna putih dengan
diameter sekitar 2,5 – 75 cm yang didukung oleh “batang” yang panjangnya 2,5 – 3,0
cm. Pada permukaan bawah payung terdapat papan-papan (bilah) seperti ingsang.
(Ir. Yan Fauzi dk.2002)
b. Penyebab
Penyakit ini disebabkan jamur Marasmius palmiporus. Jamur ini
menyerang buah yang matang dan dapat menembus daging buah, sehingga menurunkan
kualitas minyak sawit. Penyakit ini sering terjadi pada permulaan panen akibat
polinasi yang tidak sempurna. Jamur ini pada dasarnya banyak terdapat pada
tumpukan daun daun tua dan sisa sisa bagian bagian tanaman yang tertinggal dan
berakumulasi pada ketiak-ketiak daun tetapi sumber ini kolum yang utama adalah
tandan buah yang tertinggal dilapangan pada tanaman 3-6 tahun (Ir. Yus Fauzi
2002)
c. Pencegahan Dan Pengendalian
• Pencegahan
Tindakan Pencegahan di lakukan dengan melakukan penyerbukan
buatan, kaustrasi dan sanitasi kebun terutama pada musim hujan. Semua bunga dan
buah yang membusuk sebaiknya dibuang.
• Pengendalian
Pengendalian penyekit ini terbagi menjadi dua yaitu :
• mengumpulkan dan membakar tanaman yang terserang,
• mengumpulkan dan mengubur atau memendam kedalam tanah
Secara Kimia
yaitu menggunakan Fungisida yang selektif sehingga tidak
mematikan serangga dan kumbang yang membantu penyerbukan. Fungisida yang buasa
digunakan adalah Folatan 0,2-07%/ha dengan interval 2 minggu sekali. ( Ir. Yus
Fauzi 2002).