BUDIDAYA JAMUR TIRAM UNTUK PEMULA

Selamat datang dan selamat membaca di pustaka petani. pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara budidaya jamur tiram.

Bila kamu hendak membangun usaha budidaya jamur tiram, pengeluaran dana investasi  bisa terbilang lumayan terjangkau dan dapat kamu kerjakan sendiri langkah demi langkah. Proses paling sulit yaitu membuat baglog, yaitu media tanam yang mesti diinokulaikan beserta bibit jamur. Sebelum terlalu jauh kita membaca mari kita kenali jamur tiram itu sendiri
Jamur Tiram
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) termasuk dari golongan jamur berwarna putih dan merupakan kelompok Basidiomycota. Lantaran terdapat tajuk di jamur dan menyerupai kulit tiram maka jamur tersebut kemudian dinamakan jamur tiram atau jamur kayu karena biasanya habitat atau tempat tumbuh jamur ini terdapat pada batang kayu yang telah melapuk. Makanya selain dinamakan jamur tiram. Ciri dari jamur ini yaitu pada bentuknya yang setengah lingkaran dan berwarna putih.

Bagi kita yang tinggal di Indonesia amat diuntungkan akan iklimnya yang cocok bagi tumbuhnya jamur tiram. Tentunya keuntungan tersebut sangat pas bagi kita yang ingin memiliki bisnis budidaya jamur tiram.  Sebenarnya budidaya jamur tiram ini termasuk mudah, bagian yang tersulit yaitu pada pembuatan baglognya (media tanam jamur) yang berguna sebagai tempat tumbuh jamur tersebut. Ketika kita belumbisa membuat baglog , kita tinggal membeli ke orang lain supaya dibuatkan sabaglog yang sesuai dengan keinginan dan keperluan kita. Baru kedepannya jika usaha sudah berjalan dan bisa diperbesar skalanya, kita bisa bikin sendiri. kita juga harus memperhatikan prilaku jamur itu dan iklim untuk pertumbuhanya bisa maksimal. berikut merupakan syarat tumbuh jamur tiram:

IKLIM
1.    Temperature. Temperatur normal yang diperlukan jamur tiram putih untuk tumbuh sempurna adalah pada kisaran 23-28 °C. Waluapun begitu, dengan temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih dapat tumbuh tapi jangka waktu pertumbuhannya relatif lebih lambat. Sedangkan suhu antara 13-15 °Cdiperuntukkan bagi pertumbuhan tubuh buah yang bentuknya menyerupai cangkang tiram.
2.    Temperatur diatas adalah nilai normal jamur tiram dapat tumbuh dengan baik, namun jika angka ersebut susah di capai, jamur kemungkinan tidak akan terbentuk atau bisa dibilang pembudidayaannya tidak berhasil. Bisa juga masa panennya agak lama. Hanya saja pada kenyataannya jamur tiram putih tetap akan tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 °C.
3.    Kelembapan. Perlu di ketahui bahawa kanduangan air yang erdapat didalam substract tanaman harus di perhatikan dan di atur dengan baik. Jika kandungan airnya kurang maka perekmbangan akan terganggu, tapi jika kandungan air juga  berlebihan akan menyebabkan pembusukan pada miselium/serat jamur.. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat dengan baik bila dilakukan penyiraman.  Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab namun tidak pada genangan.Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang memiliki kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.
4.    Cahaya. Pada kondisi  gelap Miselium jamur tiram putih tumbuh dengan baik. Sedangkan badan buah jamur tidak dapat tumbuh di kegelapan. Maka dari itu diperlukan cahaya matahari untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal bila saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.
5.    Namun begitu paparan sinar matahari  yg secara langsung menembus jamur dapat merusak dan menyebabkan jamur menjadi layu. Jamur memang membutuhkan cahaya matahari tapi hanya sebaran cahayanya saja, bukan paparan langsung.Oleh karena itu, diperlukan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.
6.    UdaraJamur tiram putih harus mendapatkan udara yang cukup untuk mempercepat pertumbuhannya. Dibutuhkan sirkulasi udara yang baik dalam tempat budidaya jamur tiram. Mengingat jamur tiram putih adalah jenis tanaman saprofit fakultatif aerobic yang menggunakan senyawa dari oksigen untuk pertumbuhannya maka dari itu pasokan udara yang cukup harus diperhatikan. Dibutuhkan ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik.
7.    Selain oksigen, jamur tiram juga membutuhkan karbondioksida untuk pertumbuhannya, kadar karbondioksida yang dibutuhkan maksimal yaitu 15%-20% saja, jika lebih tinggi dari itu maka jamur juga akan tumbuh secara abnormal
8.    Derajat Keasaman (pH). Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH yang rendah, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH medium diperlukan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, seperti produksi asam organic.

Ada beberapa cara budidaya jamur tiram yang bisa kita lalui, terbagi menjadi 4 yaitu :
  1. Menyediakan kumbung
  2. Menyediakan baglog
  3. Merawat baglog
  4. memanen Jamur
Untuk Lebih detailnya silahkan baca penjelasan masing masing cara budidaya jamur tiram tersebut.
Kumbung atau orang orang pada umumnya menyebutnya rumah jamur ialah media untuk perawatan baglog serta pertumbuhan jamur. Pada umumnya Kumbung adalah bangunan yang didalamnya terdapat rak-rak sebagai tempat baglog. Lumbung harus mempunyai kemampuan beradaptasi supaya suhu dan kelembaban selalu terjaga. Bahan kumbung sendiri berasal dari kayu atau bambu, dan dinding kumbung pada umumnya berasal dari papan atau gedek dan atapnya berasal dari sirap atau genteng. Ada baiknya jangan memakai atau seng maupun asbes, lantaran atap itu dapat menyebabkan suhu didalam kumbung menjadi panas. Sementara untuk lantainya cukup tanah saja, supaya nantinya bisa menyerap air ketika jamur disiram.
Pada kumbung juga sebaiknya terdapat rak berupa kisi-kisi dan dibuat dengan bertingkat. Rak tersebut berguna untuk menyusun baglog. Rangka rak dibuat dari kayu atau bambu. Peletakan rak juga harus berjajar antar satu rak dengan rak yang lain dan terpisahkan oleh lorong lorong supaya meringankan kita melakukan perawatan.
Adapun ruang antar rak tersebut sebaiknya memiliki Ukuran ketinggian paling kecil adalah 40 cm, selain itu tingkat rak bisa dibuat 2 sampai 3 tingkat (disesuaikan dengan jangkauan kalian.
Ada baiknya raknya tersebut memiliki lebar kira kira 40 cm dan panjang untuk tiap rus rak yaitu 1 meter. Dengan begitu ukuran standar tersebut bisa untuk menampung 70 hingga 80 baglog. Kamu bisa variasikan rak untuk jumlah baglog yang hendak dibudidayakan.
Menyediakan Baglog
Baglog merupakan media tanam tempat menaruh bibit jamur tiram. Bahan pokok untuk membuat baglog yaitu serbuk gergaji, lantaran jamur tiram juga tergolong jamur kayu. Pada umumnya baglog dibungkus dengan plastik yang bentuknya silinder, kemudian salah satu di antara dua ujungnya tersebut dibuatkan lubang. Dengan begitu jamur tiram tersebut akan tumbuh keluar lewat lubang yg di beri cincin tersebut.
Biasanya para pembudidaya jamur tiram jika ingin memasuki skala besar, maka akan membuat baglog sendiri. Akan tetapi untuk kita yang masih baru awal dan cuma punya modal yang belum mencukupi disarankan supaya membeli baglog dari orang lain, maka kita tinggal fokus saja pada usaha budidaya jamur tiram ini.
Merawat Baglog
Untuk menyusun baglog dibagi menjadi dua cara yaitu yang pertama peletakan dengan vertikal yaitu lubang baglog dihadapkan ke atas. Sedangkan untuk peletakan horizontal, lubang baglog dihadapkan ke samping. Tentunya kedua cara tersebut masing masing terdapat kelemahan dan kelebihannya. Untuk cara pertama yaitu yang horizontal akan tambah aman dari terkena siraman air. Seandainya disiram berlebihan, air tidak bakalan masuk baglog. Disamping itu, ketika musim panen akan lebih gampang. Akan tetapi ketika menyusunnya akan menghabiskan banyak waktu.
Cara merawat Jamur Tiram
Sebelum kita akan menyusun baglognya, alangkah baiknya kita buka cincin & kertas penutup. Lalu kita biarkan kira kira 5 hari. setelah itu, baru ujung baglog kita potong supaya mempunyai ruang penyimpanan yang lebih luas. Biarkan dalam 3 hari, dan tidak perlu disiram. Kita cukup siram lantainya saja.
Ketika hendak melakukan penyiraman, alangkah baiknya kita memakai spray supaya air yang keluar adalah kabut air. Semakin bagus kabutnya maka jamurnya nanti akan tumbuh lebih baik. Penyiraman disiram dalam 2 sampai 3 kali sehari, tergantung pada suhu dan kondisi kelembaban kumbung.
Pengendalian Hama
Tidak sekedar baglog saja yang kita rawat, kita juga harus melakukan berbagai penanganan yang lain seperti pencegahan dan pengendalian hama yang kemungkinan bisa membuat jamur tiram teraserang penyakit sewaktu waktu.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan hama dan penyakit diantaranya yaitu kondisi lingkungan ataupun dalam tubuh jamur itu sendiri Atau kumbung tidak seteril/kotor.
Maka dari itu kita harus rajin rajin dan berkala untuk membersihkan tempat budidaya jamur itu sendiri, salah satunya dengan menyemprot dengan obat yang sesua dengan mahluk atau bakteri pengganggu.
Panen Budidaya Jamur Tiram
Ada beberapa indikator yang  bisa kita perhatikan ketika hendak memanen jamur tiram. Indikator tersebut diantaranya yaitu permukaan jamur sudah ditutupi secara menyeluruh oleh miselium. jamur sudah mekar dan terlihat membesar. ujung-ujungnya sudah tampak meruncing, tudungnya belum pecah warnanya masih putih berserih. Yang perlu anda perhatikan adalah apabila masa panen sudah melewati setengah hari, warna jamur tiram berubah jadi kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak akan bertahan lama. Perlu diperhatikan bahwa dalam proses panen harus tepat sesuai jadwal. Jarak panena pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 hari. Normalnya sejak 2 minggu semenjak pembukaan baglog, jamur sudah mulai tumbuh dan dapat kita memanennya. Apabila perawatan dan penanganan sesuai dengan prosedur kita sudah dapat memanennya sebanyak 5 hingga 8 kali. Baglog yang mempunyai berat berkisar 1 kg bisa memproduksi jamur kira kira sampai 0,7-0,8 kg.