JARAK TANAMAM YANG BAIK SAAT BERBUDIDAYA BERBAGAI TANAMAN



Jarak tanam merupakan salah satu faktor yang menentukan jumlah tanaman pada proses budidaya. Semakin rapat jarak tanamnya semakin banyak populasinya tanaman pada lahan buidaya. Disituasi padatatnya jumlah tanaman persatuan luas kemungkinan terjadi perebuatan CO2, cahaya, air dan hara antar tanaman semakin besar.  Kasul lain yang biasa terjadi yaitu jarak tanaman yang terlalu lebar jumlah tanaman/pulasinya semakin sedikit, halini yang disebut tidak efisien dalam pemanfaat lahan, terjadi kebocoran energi matahari tanah terbuka sehingga memacu pertumbuhan gulma terutama gulma berdaun sempit. Oleh karena itu kita harus memperhatikan jarak tanam dan diatur untuk mendapatkan populasi yang optimun sehingga hasil hasil yang di peroleh dari kegiatan budidaya maksimum.

Pada umumnya untuk mendapatkan populasi yang optimum, jarak tanam dapat dibuat berdasarkan lebar tajuk tanaman atau panjang akar. Sedangkan pada tanah-tanah subur kita dapat mempersempit jarak tanaman. Penyempitan jarak tanam pada lahan yang subur bertujuna untuk memaksimalkan penggunaan unsur hara yang terkandung dalam tanh. Akan tetapi harus memperhatikan perkembangan tajuk agar tidak mengalami etiolasi dan dapat meningkatkan produksi. (Mujisihono dan Santosa 2001). Ketika jarak tanam sesuai dengan tanaman maka tanaman tersenut dapat maksimal memperoleh hara, air, intensitas radiasi matahari dan nutrisi tanaman yang cukup.

Ada bermcam macam cara menentukan jarak tanam pada kegiatan budidaya, yaitu jarak tanam bujur sangkar, persegi panjang atau segitiga.




MENGHITUNG POPULASI TANAMAN

Salah satu faktor penentu produktivitas tanaman adalah populasi tanaman  yang terkait erat dengan jarak tanam dan mutu benih. Jarak Tanam Berbagai pengaturan jarak tanam telah dilakukan guna mendapatkan produksi yang optimal dan pengaturan jarak tanam ini sangat menentukan kebutuhan benih. Lebih.  Tujuan menghitung populasi tanaman sama dengan menentukan jarak tanam yaitu memungkinkan semua tanaman dalam satu hamparan mendapatkan kebutuhan lingkungan tanaman secara optimal sehingga produksi per satuan luas dapat optimal.
Berikut merupakan rumus untuk menentukan populasi tanaman /ha:



untuk menentukan kebutuhan bibit yaitu
kebutuhan benih (biji) = jumlah lubang × banyaknya benih per lubang (biji).

Untuk memaksimalkan lahan para petani sering melakukan penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan hal ini di sebut pola tanam. Kegiatan ini dilakukan para petani untuk menambah penghasilan petani sembari menunggu tanaman pokok menghasilkan yang bersifat musiman.
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan yaitu :
1.    Tumpang sari (inter Cropping), melakukan penanaman lebih dari satu tanaman  (umur sama atau berbeda). Contoh : tumpang sari sama, seperti jagung da kedelai; tumpang sari beda umur, seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.
2.    Tumpang sari gilir (multiple Cropping), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan factor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh : jagung muda, padi gogo,kedelai, kacang tanah, dll.
3.    Tanaman bersisipan (Relay Cropping) : pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaam atau waktu yang berbeda). Contoh : jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
4.    Tanaman campuran (Mixed Cropping) : penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur menjadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh : tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.



Pelatihan Teknis Budidaya Jagung Bagi Penyuluh Pertanian Dan Babinsa Penanaman Jagung. Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Pertanian Pusat Pelatihan Pertanian. 2015

Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L.) dan Gulma Terhadap  Berbagai Jarak Tanam. AgronobiS, Vol. 2, No. 4, September 2010

Dedi Soleh Effendi, S. Taher, Dan W. Rumini. PENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR  (Jatropha Curcas L.). Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan, Bogor