CARA MENANAM/BUDIDAYA CABAI RAWIT YANG BENAR

Cabai rawit atau cabai kecil (Capsicum frutescens) termasuk dalam
famili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (menahun), dapat hidup
sampai 2-3 tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan haranya
tercukupi. Terdapat beberapa macam cabai rawit antara lain rawit kecil, sedang
dan besar. Umumnya cabai rawit kecil rasanya sangat pedas. Cabai rawit
digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan dan obat. Budidaya cabai rawit
secara umum tidak berbeda nyata dengan budidaya cabai merah. Namun yang harus
diperhatikan adalah jarak tanam dan pemupukannya. Karena umurnya yang panjang,
pemupukannya lebih banyak. Umumnya tanaman cabai rawit lebih tahan terhadap
penyakit dibanding cabai yang lainnya.
PERSYARATAN
TUMBUH
Cabai rawit
dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi, namun tanaman ini
lebih cocok ditanam di ketinggian antara 0-500 m dpl. Produksi pada ketinggian
di atas 500 m dpl tidak jauh berbeda namun waktu panennya lebih panjang.
Tanaman ini menghendaki tanah gembur, kaya akan bahan organik dan pH netral
(6-7).
BUDIDAYA
TANAMAN
1. Persemaian
Kebutuhan benih
tiap hektar berkisar 100-125 g. Bedengan pesemaian dibuat arah utara selatan
menghadap ke timur. Media semai dibuat dari campuran tanah dan kompos steril
dengan perbandingan 1:1. Benh ditaburkan secara merata di atas media semai
kemudian ditutup dengan tanah tipis, disiram dan ditutup dengan daun pisang.
Daun pisang dibuka secara bertahap. Setelah umur semaian kurang lebih 7 hari,
semaian dipindahkan ke bumbunan yang terbuat dari daun pisang yang diisi
campuran tanah dan kompos steril dengan perbandingan 1:1, dan dipilih bibit
yang sehat dan pertumbuhannya bagus. Bibit berumur kurang lebih 30-35 hari
setelah semai atau telah mempunyai 5-6 helai daun siap untuk dipindahkan ke
lapangan.
baca juga:
kandungan gizi dan manfaat cabai rawit bagi kesehatan
klasifikasi dan jenis cabai yang cocok di indonesia
baca juga:
kandungan gizi dan manfaat cabai rawit bagi kesehatan
klasifikasi dan jenis cabai yang cocok di indonesia
2. Penyiapan Lahan dan Penanaman
Apabila lahan
yang hendak dipakai merupakan lahan kering atau tegal, maka tanah harus dibajak
dan dicangkul sedalam 30-40 cm dan dibalik, kemudian bongkahan tanah dihaluskan
dan sisa pertanaman sebelumnya dibersihkan agar tidak menjadi sumber penyakit.
Pembuatan
bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 40-50 cm (disesuaikan dengan kondisi
tanah saat hujan, agar kelengasan tanah terjaga namun tidak tergenang bila
turun hujan) dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedeng
kurang lebih 40-50 cm (disesuaikan dengan kemudahan pemeliharaan dan agar
drainasenya berlangsung dengan baik). Pemberian kapur pertanian (jika kondisi
tanah
terlalu masam) dilakukan pada saat pengolahan
tanah, 2-3 minggu sebelum tanam, dengan cara ditaburkan tipis di permukaan
tanah kemudian dicampur rata dengan tanah. Permukaan bedengan dibuat agak
setengah lingkaran untuk mempermudah pemasangan mulsa. Pemberian pupuk kandang
diberikan pada saat pengolahan tanah. Kemudian mulsa plastik hitam perak
dipasang.
Jarak tanam
yang digunakan dalam penanaman cabai rawit adalah 70 cm x 70 cm atau 60 cm x 70
cm. Pada jarak tanam yang telah ditentukan dibuat lubang tanam pada mulsa
plastik dengan menggunakan kaleng yang dipanaskan. Lubang tanam dibuat dengan
kedalaman 15-20 cm dan diameter 20-25 cm, dan dibiarkan satu malam baru
keesokan harinya bibit ditanam.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan
terdiri dari penyulaman, pemasangan ajir, penyiraman, pengaturan drainase,
penyiangan, penggemburan, dan pemupukan. Penyulaman terhadap bibit yang mati
dilakukan maksimal 2 minggu setelah tanam. Pemasangan ajir berupa bilah bambu
setinggi kurang lebih 1 m di dekat tanaman.
Penyiraman
harus diperhatikan agar tanaman tidak kekeringan terutama pada musim kemarau.
Pemberian mulsa plastik hitam perak selain berfungsi untuk mengurangi populasi
hama juga membantu menjaga kelembapan tanah. Pada musim penghujan pengaturan
drainase harus diperhatikan agar lahan tidak tergenang air, karena hal tersebut
dapat meningkatkan serangan penyakit akibat kelembaban yang tinggi.
Penyiangan
terhadap gulma dilakukan pada umur tanaman 1 bulan. Hal ini perlu dilakukan
untuk mengurangi kompetisi tanaman dengan gulma dalam mendapatkan unsur hara.
Pemupukan
disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. Kebutuhan pupuk meliputi 10-30
ton/ha pupuk kandang, Urea 200-300 kg/ha , SP-36 200-300 kg/ha dan KCl 150-250
kg/ha. Pemberian pupuk
kandang dan kapur pertanian dilakukan saat
pembuatan bedengan. Pupuk buatan sebagai pupuk dasar diberikan dengan cara
membuat larikan berjarak 25-30 cm dari tepi bedengan dan jarak antar larikan 70
cm, kemudian taburkan pupuk secara merata pada larikan tersebut. Pemberian
pupuk dasar ini dilakukan sebelum pemasangan mulsa sebanyak setengah dosis.
Pemupukan
susulan diberikan pada saat tanaman berumur satu bulan, menggunakan sisa pupuk
dasar. Pemupukan susulan ini bisa dberikan dengan cara di-cor, setiap tanaman
disiram dengan 150-250 ml larutan pupuk. Larutan pupuk dibuat dengan
mengencerkan 1,5-3 kg pupuk buatan per 100 l air. Karena tanaman cabai rawit
merupakan tanaman tahunan yang masih dapat berproduksi sampai 2-3 tahun maka
sebaiknya dilakukan pemupukan ulang sesuai kebutuhan agar produksinya terus
bertahan.
4. Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama lalat buah
dapat dikendalikan dengan pemasangan perangkap lalat buah yang mengandung metil
eugenol. Hama-hama pengisap seperti kutudaun, trips dan kutu kebul dapat
dikendalikan dengan pemasangan mulsa plastik hitam perak dan juga pemasangan
perangkap lekat kuning. Penyakit antraknose dapat dikendalikan dengan
penggunaan varietas tahan dan juga penggunaan fungisida secara selektif.
Apabila dalam
mengendalikan OPT menggunakan pestisida, maka harus benar dalam pemilihan
jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
5. Panen
dan Pascapanen
Pada saat
panen, buah yang rusak sebaiknya dimusnahkan, kemudian buah yang dipanen
dimasukkan dalam karung jala dan kalau akan disimpan sebaiknya disimpan di
tempat yang kering, sejuk dengan sirkulasi udara yang baik.
kandugan | gizi | cabai |
Cabe | merah | rawit | pdf | keriting | hijau | merah besar | manfaatnya | cabe
membuat terasa pedas | kandungan | daun | manfaat | menanam | budidaya | cara |
yang benar | baik