PERAWATAN KECAMBAH KELAPA SAWIT
Pertama kali penerimaan peti
kecambah harus diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari
langsung, dibuka dan tiap-tiap kantong harus diperiksa dan dipisahkan ketika
ada kecambah yang abnormal . Setiap kantong kecambah harus dibiarkan terbuka
selama beberapa menit untuk memungkinkan terjadinya pergantian udara. Kecambah
yang sudah terbuka harus segera ditanam pada hari diterima. Pada waktu akan
dilakukan penanaman, kecambah harus diperiksa dan dipisahkan yang abnormal dan
double tone (kembar).
Berikut merupakan kriteria kecambah
abnormal:
1.
Belum jelas radicula (berwarna
putih) dan atau plumula (berwarna kuning)
2.
Radicula atau plumula yang busuk
3.
Radicula atau plumula searah
4.
Adanya pertumbuhan jamur
5.
Bentuk yang tidak normal atau rusak.
Embrio harus diperlakukan dengan
hati-hati karena fase kecambah berkembang masih terlampau lemah dan. Kecambah
harus selalu berada pada tempat yang terlindung sejak diterima sampai selesai
tanam. Apabila plumula kembar, maka yang lemah harus dibuang dan kecambah
ditanam seperti biasa.
(cari gambar kecambah kelapa sawit)
Penanaman Kecambah
Fase kecambah ini plumula dan
radikula rentan patah apabila mendapat tekanan yang terlalu kuat oleh karena
itu proses pemindahan harus dilakukan secara hati-hati. Proses penanaman harus
dilakukan secara tepat dan hati-hati. Berikut merupakan prosedur/langkah-langkahpenanaman
yang dilakukan :
1.
sebelum kecambah ditanam, tanah di
polybag disiram sampai jenuh.
2.
Kantong plastik kecambah dibuka
dengan hati-hati dan letakkan kecambah di baki yang beralaskan karung yang
basah yang telah direndam air dalam larutan fungisida Thiram dengan konsentrasi
0,2 %.
3.
kecambah diseleksi dan dihitung
4.
pada saat penanaman kecambah harus
memperhatikan posisi radicula yang akan diposisikan arak kebawah dan plumula
yang akan diposisikan ke atas.
5.
Kecambah ditanam dengan kedalaman ±
2 cm dibawah permukaan tanah polybag. Hindarkan penanaman kecambah yang terlalu
dalam atau terbalik.
6.
Polybag disiram sampai jenuh setelah
penanaman kecambah
7.
Pemberian naungan disesuaikan dengan
iklim setempat.
Naungan
Pada tahap awal bibit dapat
diletakkan dibawah naungan. setelah dua
daun keluar naungan dapat dikurangi sebesar 50 %. Luas naungan minimal sebesar
luas bedengan dengna tinggi naungan lebih kurang 2 m. setelah daun ketiga
keluar naungan harus sudah dihilangkan. Hal ini dikarenakan untuk emaksimalkan
daun untuk mendapat sinar mata hari lebih banyakk. Kini banyak perusahaan besar
tidak lagi menggunakan naungan sebagai standard yang baku.
Penyiraman
1. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari selama 30
menit atau
setara dengan 6 mm curah hujan untuk setiap penyiraman.
2. Bila malam harinya ada curah hujan > 10 mm, tidak perlu
penyiraman pada keesokan pagi harinya, dan penyiraman sore harinya bergantung
pada kelembaban tanah di polybag dan apabila pagi hari turun hujan > 10 mm,
maka tidak perlu penyiraman pagi dan sore.
3. Bila ada genangan air yang bertahan di polybag setelah
penyiraman, maka buat tambahan lubang polybag dengan cara menusuknya
menggunakan tusuk bambu atau yang lainya
dengan berdiameter 5 mm.
Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma di dalam polybag dan
diluar polybag dilakukan secara manual (mencabut) dan tidak boleh menggunakan
herbisida, karena pada saat bibit di Pre Nursery (3 bulanan) bibit sangat
rentan terhadap bahan kimiawi utamanya herbisida.
Seleksi
Seleksi bibit dilakukan pada umur 2
bulan dan pada saat transpalanting. Bibit yang telah afkir harus dimusnahkan
agar bibit afkir tidak terkirim ke lapangan ataupun terjual karena menyangkut
masa depan kebun selama 25 tahun.
Ciri Fisik Bibit yang afkir di Pre
Nursery
Setiap
pembibitan harus diperhatikan disetiap pertumbuhann bibit satu persatu. Halini
bertujuan antuk memperoleh hasil bibit yang berkualitas tinggi baik dari segi
perhatanan terhadap penyakit maupun dalam segi produktifitassnya. Oleh karena
itu harus diperhatikan. Berikut merupakan cirri-ciri bibit yang harus
dipisahkan ketikka bibit masih di pembibitan pre-nusery:
- Pucuk daun bengkok dan berputar, disebabkan karena pada saat penanaman terbalik.
- Daun lalang atau daun sempit (narrow grass leaf), disebabkan faktor genetik.
- Daun kerdil dan sempit (stum/little leaf)
- Daun menyempit dan tegak (acute/eret leaf)
- Daun yang menggulung (rolled leaf)
- Daun berkerut/keriput (crinkle leaf)
- Daun melipat (collante)
- Bibit kerdil (stunted)
- Chimaera, Sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dan jaringan yang normal
- Bibit dengan serangan penyakit berat, Sebagian tambahan dari karakteristik yang telah dikemukakan di atas, bibit yang terserang penyakit bercak daun yang disebabkan jamur curvularia dan penyakit antracnose (daun membusuk dari pinggir) disebabkan jamur boitrodiplodia, melaconium elaidis dan glomerella singulata harus afkir.
pembibitan prenusery dapat di lihat di sini