PERAWATAN PEMBIBITAN KELAPA SAWIT MAIN NURSERY
Perawatan
bertujuan membersihkan gulma yang tumbuh di dalam maupun di luar di antarapolybag agar tidak ada persaingan penyerapan unsure hara tanah. Sesua
peralatan yang dipakai untuk kegiatan perawatan seperti alat semprot, ember,
takaran dan pengaduk, harus diberi tulisan "khusus herbisida" secara
jelas dengan warna merah, dan disimpan terpisah dari peralatan lainnya (gudang
herbisida), sehingga dipastikan perlatan tersebut tidak dapat digunakan untuk
kegiatan penyemprotan pupuk daun maupun pengendalian hama penyakit karena pada
saat pembibitan pketahanan masih kurang baik.
Penyiraman
Penyiraman
setiap polybag memerlukan 2 liter air perhari atau dengan menyesuaikan
kebutuhan. air ini dapat dipenuhi dengan penyiraman selama 60 menit.
Pemberian
Mulsa
Mulsa
diberikan secara merata di atas permukaan tanah dalam polybag segera setelah
penanaman. Mulsa yang dianjurkan adalah cangkang sawit(batok sawit), apabila
tidak tersedia dapat juga digantikan oleh fiber atau potongan ilalang kering.
"Pengendalian hama penyakit dan Pemupukan akan dijelaskan
di post yang akan datang"
Seleksi
Bibit di Main Nursery
Seleksi bibit diperlukan untuk memperoleh bibit yang
memiliki mutu tinggi untuk mendapat tumbuhan yang memiliki produktifitas yang
tinggi dan datah terhadap penyakit yang sering menyerang tanaman kelapa sawit.
Pada pembibitan main nusery terdiri dari empat tahapan penyelekian bibit pada
pembibitan main nusery.
Tahapan
Seleksi :
1.
Seleksi bibit main nusery pada umur 6 bulan
2.
Seleksi
bibit main nusery pada umur 9 bulan
3.
Seleksi
bibit main nusery pada umur 12 bulan
4.
Pada
saat persiapan pengiriman bibit ke lahan..
Ciri-ciri
Bibit Abnormal di Main Nursery
Pada pembibitan main nusery kelapa sawit memiliki
cirri-ciri yang sebagai beriut.
1. Kerdil (runt/stunted)
2. Bibit erect, akibat
faktor genetik, daun tumbuh dengan sudut yang sangat sempit/tajam terhadap
sumbu vertikal sehingga tumbuh tegak.
3. Bibit yang layu dan lemah (limp)
4. Bibit Flat top,akibat
faktor genetik, daun yang baru tumbuh dengan ukuran yang makin pendek dari daun
yang lebih tua, sehingga tajuk bibit terlihat rata.
5. Short Internode, Jarak antara daun dan tulang
pelepah (rakhis) terlihat sangat dekat dan bentuk pelepah tampak pendek.
6. Wide Internode, Jarak antara daun pada rakhis
terlihat sangat lebar. Bibit terlihat sangat terbuka dan lebih tinggi dari
normal.
7. Anak daun yang sempit dan melidi (narrow
leaf)
8. Anak daun tidak pecah (Ijuvenile)
9. Daun berkerut (crinkle leaf)
10. Chimaera, Sebagian atau seluruh daun secara
seragam berubah menjadi pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras
dengan warna hijau gelap dari jaringan normal.
11. Terserang crown disease, akibat
faktor genetik, pelepah menjadi bengkok, melintir dan mudah patah.
12. Blast, bibit biasanya berubah secara
progressif ke arah cokelat dan mati perlahan-lahan dimulai dari daun yang lebih
tua dan bergerak ke atas daun yang lebih muda.
13. Bibit yang terserang busuk pada
pucuk daun.
14. dll, diamati kira-kira mana bibit
yang tidak normal, atau beda dari teman-temannya.
15. Setelah itu ditanam deh.....
16. Mungkin teknis pembibitan sekian
dulu, dan bila ada sesuatu yang ketinggalan, maka akan kami posting kembali
sesuai dengan kemajuan dan perkembangan teknis bibitan terbaru.