PENGUKURAN DIMENSI ATAP DAN TEMPERATUR GREENHOUSE



I.                   PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Green house atau yang dikenal dengan rumah kaca saat ini bukanlah barang baru bagi pelaku agribisnis, terutama agribisnis hortikultura seperti sayuran dan tanaman hias. Meskipun demikian, hal itu tidak menjamin bahwa semua petani Indonesia mengerti dan mengetahui tentang green house ini. Jangankan tahu manfaatnya, bahkan mungkin melihatnya saja belum pernah. Berdasarkan pertimbangan tersebut,dalam bahasan ini akan diulas gambaran umum mengenai apa sebenarnya dan manfaat dari green house sebagai penunjang agribisnis kita.
Dunia pertanian di Indonesia telah menjadi salah satu penghasil komoditas unggulan baik untuk konsumsi dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya teknologi budidaya pertanian untuk terus dikembangkan. Salah satu teknologi yang banyak digunakan adalah teknologi rumah kaca (Greenhouse). Pada praktikum Lingkungan Bangunan Pertanian dilakukan pengamatan tipe greenhouse dan bagaimana tipe atap serta sistem ventilasinya.
Ventilasi sendiri adalah tempat keluar masuk dan pertukaran udara yang digunakan untuk memelihara dan juga mengatur udara sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Prinsip kerja ventilasi ini adalah membuat suatu proses pertukaran udara yang terjadi karena perbedaan tekanan. Yang mana udara akan bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi menuju tempat yang bertekanan rendah. Ventilasi dapat berupa pintu, jendela, lubang angin, ventilasi sistem pengendali suhu dan kelembaban, ventilasi sistem pengeluaran udara (exhaust system) dan pemasukan udara (supply system), atau juga bisa dibantu menggunakan  kipas angin (fan).
1.2.      Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui suhu dan RH disekitar green house.
2.      Mengetahui ukuran green house.


2.       
II.                TINJAUAN PUSTAKA
Rumah kaca telah jauh datang sejak kayatrofa dan amerika menggunakannya untuk tumbuhan jeruk dan nanas dalam struktur kaca, dikenal sebagai orang eries dan penetres. Struktur ini menjadi symbol status serta cara praktis untuk tumbuh buah-buahan dan sayuran dan tanaman eksotis. Salah satu rumah kaca paling awal dibangun sekitar 30 AD untuk kaisar Tiberius romawi. Ingat kaca belum ditemukan sehingga “Specularium” itu dengan susah payah dibuat dari lembaran tembus kecil mika. Semua itu dilakukan untuk memenuhi cravingstiberus untuk ketimun di luar musim. Tidak sampai 1599 bahwa rumah kaca praktis pertama dibuat oleh jules carles seorang ahli botani asal prancis dibangun di belanda dan digunakan terutama untuk tumbuh tanaman tropis obat (Lemon,1963).

Ruangan kaca yang tertutup dari rumah kaca mempunyai kebutuhan yang unik dibandingkan dengan produksi luar ruangan. Hama penyakit dan panas tinggi serta kelembapan harus dikontrol dan irigasi untuk penyediaan air (Lemon,1963).
Kaca yang digunakan untuk rumah kerja, bekerja sebagai medium transmisi yang dapat memilih frekuensi spectral yang berbeda-beda dan efeknya adalah untuk menangkap energy di dalam rumah kaca. Yang memanaskan udara di dekat tanah dan udara ini di cegah naik keatas dan mengalir keluar. Oleh karena itu, rumah kaca bekerja dengan menangkap radiasi elektromagnetik dan mencegah konjeksi (Eka, 2001).

Greenhouse merupakan tempat pembudidayaan beberapa jenis tanaman dimana didalam tempat tersebut tercipta suasana yang ekstrim, entah itu dari segi temperature suhu ataupun dari iklim yang tercipta. Ada beberapa tujuan dari greenhose itu sendiri yaitu (Suhardiyono,2008):
1.       Menciptakan tanaman budidaya yang unggul dan memiliki daya tahan kuat terhadap lingkungan yang ekstrem
2.       Untuk menghindari terpaan air hujan yang dapat merusak tanaman
3.       Untuk menghindarkan lahan dari kondisi becek
4.       Untuk mencegah masuknya air hujan ke dalam media tumbuhan
5.       Untuk mengurangi tingkat penyerapan hama/GPT
6.       Agar fotosintesis lebih sempurna

Adapun misi program greenhouse ini secara umum adalah agar diharapkan dapat membantu meringankan kebutuhan dasar masyarakat guna membantu tanaman pangan, program ini juga dikembangkan guna untuk menanggulangi krisis pangan yang bisa terjadi sewaktu-waktu (Melania,2008).
Rumah kaca menjadi penting untuk melindungi tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan dan melindungi tanaman dari badai debu dan bizzard dan juga menolong mencegah hama. Pengontrol cahaya dan suhu dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur. Rumah kaca dapat memberikan Negara kelaparan, persediaan makanan. Dimana tanaman tak dapat tumbuh karena keganasan lingkungan. Hidroponik dapat digunakan dalam rumah kaca untuk menggunakan ruang secara efektif (Vleehowers,2001). Unsur radiasi matahari yang paling penting bagi tanaman adalah intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran (Gardner,et,al.1994).







III.             METODOLOGI

3.1       Waktu dan Tempat
Praktikum lingkungan dan bangunan pertanian yang ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2015, pukul 10.00- 12.00,yang bertempat di greenhouse gedung LUniversitas Lampung (UNILA).
3.2       Alat danBahan
Adapun alatyang digunakan dalam praktikum kali ini berupa:
1.      Roll meter
2.      Termometer digital
Dan bahan berupa:
1.    Rumah kaca (green house).
2.    Alat tulis
3.3  ProsedurPercobaan
1.        Menyiapkanalatdanbahan yang digunakan
2.        Mengukursuhudalam ruangan greenhouse sebanyak 3 titik menggunakan  thermometer digital.
3.        Mengukur suhu luar sebelah kanandan depan dan blakang greenhouse pengukuran menggunakan thermometer digital.
4.        Mengukurpanjangdanlebar bukaan (inlet).
5.        Mencatat hasil pengukuran.


IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.            Hasil Pengamatan
Tabel suhu dan RH:
Suhu dan RH didalam green house
Posisi
Suhu (T) OC
RH (%)
1.     Depan
34,5
50,9
2.      Tengah
34,6
52,6
3.      Belakang
34,6
53,3
Jumlah
103,7
156,8
Rata – rata
34,56
52,26
Suhu dan RH diluar green house
Posisi
Suhu (T) oC
RH(%)
1.      Depan
35
50,3
2.      Sisi kanan
35,1
50
3.      Belakang
35,2
49,2
Jumlah
105,3
149,5
Rata - rata
35,1
49,83
Ukuran green house :
Catatan : banyaknya jendela  pada setip sisi adalah 15 buah.

4.2.            Pembahasan
Tipe greenhouse yang di amati adalah tipe Piggy back greenhouse tipe ini banyak digunakan di daerah tropis, dapat dikatakan tipe ini adalah tropical green house. Keunggulan tipe ini pada ventilasi udara yang sangat baik. Banyak memiliki struktur bukaan, sehingga memberikan lingkungan mikroklimat yang kondusif bagi pertrumbuhan tanaman.  Selain memiliki keunggulan, banyaknya struktur bukaan juga merupakan kelemahan dari tipe ini. Pada daerah dengan tiupan angin yang kuat green house tipe piggy back kurang disarankan. Karena dengan banyaknya struktur terbuka menyebabkan struktur rentan terhadap terpaan angin. Selain itu dari segi biaya dengan penggunaan material atap sama, greeenhouse type ini relatif lebih mahal dibanding type lain karena penggunaan material struktur lebih banyak.

Greenhouse yang diamati digunakan untuk tanaman. Greenhouse ini merupakan greenhouse daerah tropis yang mempunyai fungsi yang berbeda dengan greenhouse di daerah subtropis. Fungsi greenhouse daerah tropis adalah untuk menghindari dari insect, melindungi dari siraman hujan dan terpaan sinar matahari langsung, serta konstruksi lebih sederhana. Sedangkan fungsi greenhouse di daerah subtropis lebih kompleks yaitu untuk menjerap atau menyimpan atau menjebak panas sehingga tanaman atau apa yang terdapat di dalamnya mendapatkan suhu yang sesuai.

Suhu dalam greenhouse perlu diperhatikan karena berkaitan dengan kebutuhan sesuatu yang terdapat di dalamnya, dalam hal ini yaitu tanaman. Suhu yang stabil akan membuat tanaman tumbuh dengan baik, oleh karena itu maka suatu bangunn greenhouse perlu adanya saluran udara atau ventilasi. Adanya ventilasi ini bukan hanya menyetabilkan suhu tapi juga untuk pertukaran udara sehingga udara tetap segar. Tanaman yang terdapat di dalam greenhouse mempunyai keunggulan, diantaranya: berpenampilan lebih baik yaitu bebas dari hama dan penyakit,lebih bersih yaitu tanaman bebas dari residu, lebih seragam ukurannya,lebih sehat dan ramah lingkungan.
Pada greenhouse yang diamati suhu yang di catat pada 3 titik menghasilkan nilai yang berbeda namun cukup seragam. Perbedaan ini dimungkinkan karena saat melakukan pengamatan tiga titik tersebut mendapatkan jumlah sinar cahaya matahari yang berbeda. Elevasi atau ketinggian pada bangunan pertanian yang disini yaitu greenhouse penting untuk diperhatikan karena berkaitan dengan sirkulasi udara yang akan terjadi dalam greenhouse tersebut. Elevasi pada greenhouse yang diamati yaitu tinggi bangunan 5,17 meter dari dasar jendela sampai outlet. Dengan tinggi jendela jarring 3.24 cm.
 
V.                KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Ventilasi dalam suatu bangunan pertanian penting untuk mendapatkan suhu yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya serta untuk sirkulasi udara sehingga terjadi pertukaran udara.
2.      elevasi atau perbedaan ketinggian greenhouse perlu diperhatikan untuk mendapatkan inlet dan outlet yang sesuai atau yang diinginkan

 
DAFTAR PUSTAKA

Eka,Susita. 2001. Hama tanaman. Yogyakarta : UGM press
Lemon,Kenach. 1963. The covered garden. Phuadhecpia : Dufour
Suhardiyanto. 2008. Analisis laju ventilasi alam pada single span greenhouse. Cikabuya. Kampus IPB Darmaga. Faleta ITB
Uleeshouwer. 2001. Greenhouse and conversation. Pans : Flammanoh
Widiati,hadi. 2006. Pengaruh tiga jenis pupuk nitrogen terhadap tanaman sayuran. Vol 7