PERANAN AIR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI




Seiring dengan pertambahan penduduk, kebutuha air bersih semakin meningkat. Padahal ketersediaan air bersih tidak dapat mengimbangi peningkatan pertambahan penduduk. Sedangkan  ketersediaan air bersih semakin menurun dari tahun ke tahun akibat eksploitasi yang dilakukan penduduk. Konsumsi air bersih rumah tangga ikut mengambil bagian dalam eksploitasi sumber daya air bersih. Pemecahan terbatasnya penyediaan air bersih rumah tangga harus dilakukan secara komprehensif dan berdasarkan prinsip keseimbangan antara penyediaan dan permintaan serta berkelanjutan. Pendekatan tradisional dengan pembangunan infrastruktur memiliki hambatan yaitu kurangnya sumber air baku dan menbutuhkan cost yang cukup besar. Karena alasan tersebut, maka pendekatan konservasi akan diterapkan dalam pemecahan terbatasnya penyediaan air bersih rumah tangga yaitu dengan manajemen kebutuhan agar masyarakat dapat mengakses air bersih sesuai dengan dibutuhan perhari. Cara mengatur dan mengubah perilaku penduduk dalam mengkonsumsi air bersih salah satunya dapat dilakukan dengan gerakan penghematan air bersih. 
Hasil analisis menunjukan rata-rata konsumsi air bersih rumah tangga adalah sekitar 147,74 l/org/hr. Jumlah konsumsi air bersih untuk setiap keperluan antara lain: MCK sebesar 57,53%, wudhu 14,60%, mencuci pakaian 11,17%, memasak 9,01%, menyiram tanaman 4,33%, kebersihan rumah 3,73%, mencuci kendaraan 2,46%, dan mengisi kolam atau akuarium 1,75%, dan minum 1,3%.. Jika kebutuhan air bersih dapat ditekan antara 0,04-0,37 dan 1-9,39 miliar liter per tahun di setiap pedesaan maka Penghematan air pun dapat meningkatkan. sehingga kapasitas terpasang PDAM yang belum dimanfaatkan dapat dimanfaatkan. Selain itu, PDAM dapat menambah pelanggan pelanggan. pelayanan PDAM, pemerintah pun harus mempertimbangkan karakteristik wilayah dalam pembangunan jaringan PDAM, serta menetapkan sistem disinsentif dalam bentuk tarif yang progresif dan rasional. Selain itu, penduduk diharapkan melakukan perubahan pola konsumsi air bersih rumah tangga sebagai upaya penghematan air dengan mengurangi frekuensi mencuci pakaian bagi penduduk yang mencuci tiap hari 3 hari sekali, membatasi konsumsi air bersih untuk keperluan MCK menjadi 50 liter per orang per hari, membatasi konsumsi air bersih untuk wudhu menjadi 15 liter per orang per hari, dan menggunakan air bekas cucian dapur (ikan, sayur, buah, dll) untuk menyiram tanaman. Dengan demikinan pemerintah tidah mengeluarkan cost yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap orang per tahunnya.