Cara Pengendalian Babi Hutan Pada Tanaman Kelapa Sawit
Cara Pengendalian Babi Hutan Pada Tanaman Kelapa Sawit – Babi hutan merupakan hama
yang sangat menjengkelkan untuk petani kelapa sawit. Babi sendiri memiliki nama
latin Sus
scrofa. Di setiap daerah babi memiliki sebutan yang beragam ada yang
menyebut bagong, dan ada juga yang
menyebut celeng. Babi sendiri termaruh mahluk hidup omnivore (pemekan segala), terkadang dijumpai babi memakan
brondolan dan juga akan mencari cacing tanah pada akar
tanaman kelapa sawit
yang akan menyebabkan kelapa sawit akarnya rusak.
Spesies
babi hutan Sus scrofa vittatus dan Sus barbatus yang sering
menyerang tanaman di kebun sawit.Jika terlalu parah serangannya maka akan
membuat mati tanaman kelapa sawit. Oleh kkarena itu kita harus segera
mengendaliakn serangan atau gangguan babi hutan pada kelapa sawi jika terlihat
ada serangan gangguan babi hutan.
untuk
menentukan cara pengendalian babi hutan yang efektif maka kita harus mengenali
disetiap gejala penyerangan yang ditandai oleh bekas serangan yang ada pada
tanaman yang diserang.
Gejala Serangan Babi Babi Hutan
Gejala kerusakan akibat
serangan babi hutan tidak sama untuk tiap jenis tanaman. Pada tanaman karet
yang masih muda kerusakan terjadi karena babi hutan menggali tanah di sekitar
pohon dan menyebabkan akar terpotong-potong, pada tanaman kelapa muda yang dirusak
adalah bagian umbut tanaman, sehingga akan terpotong dan terlepas dari
batangnya, kadang-kadang menyebabkan pohon tumbang dan tanaman mati.
Cara Mengendalikan Babi Hutan Di
Kebun Kelapa Sawit
Setelah
kita mengetahui gejala serangan yang dilakukan oleh babi hutan maka kita
barubisa menentuka cara pengendalian yang pas untuk babi hutan. Secara Umumnya, pengendalian terhadap babi hutan dilakukan dengan perburuan dan memanfaatkan anjing untuk memburunya. Akan tetapi Cara pengen
dalian babi hutan dibagi dikelompokan secara langsung dan tidak langsu. Namun kita
pengendalian babi hutan sendiri ada banyak jenisnya yaitu:
Pengendalian
Mari kita bahas cara pengendalian hama babi hutan
secara terperici semoga dapat bermanfaat untuk kalian.
A. Memasang Pagar Hidup
Metode
pengendalian babi hutan dengan cara mempersempit jangkauan cukup menghabiskan
biaya untuk membayar pekerja, namun hasil yang diperoleh terbukti sangat
efektif. Prinsip metode ini adalah menanam sawit di kedalaman tanah yang
dikelilingi parit berukuran cukup lebar. Oleh sebab itu, anda perlu
mengeluarkan modal yang besar untuk pembuatan lubang dan parit.
Tidak
terlalu dalam, buatlah lubang penanaman yang mempunyai ukuran 1 meter dengan
diameter menyesuaikan. Kemudian di sekeliling lubang tadi digali parit dengan
lebar 1 meter dan kedalaman 1-2 meter. Ilustrasinya, saat babi hutan akan merusak kelapa sawit maka akan terperosok ke lubang. apabila berhasil
melewati lubang, maka tubuhnya akan menghantam langsung pada dahan kelapa
sawit yang dipenuhi duri.
B. Menghalangi Jangkauan Hama Babi
pagar
hidup untuk babi hutan ialah tumbuh-tumbuhan yang memiliki batang kokoh.
Penanaman pagar hidup sangat efektif dapat mencegah babi hutan memasuki wilayah
lahan kebun kelapa sawit. Salak merupakan tanaman yang paling evektif untuk
dijadikan pagar kelapa sawit. Batang pohon salak juga dikelilingi duri yang
panjang dan runcing sehingga babi hutan akan menghindarinya selain itu juga
pelepah kelapa sawit tidak mudah patah.
Proses
penanaman salak sebagai pagar hidup dilakukan bertepatan dengan penyemaian
kelapa sawit. Tujuannya ketika mulain menanam bibit kelapa sawit, pohon salak benar-benar sudah siap digunakan untuk melindungi tanaman kelapa sawit. Adapun jarak
penanaman salak yang ideal berkisar antara 35-40 cm. Beruntung jika pohon salak
berbuah, anda bisa sekaligus menikmatinya.
C. Membuat pagar seng/kawat/kayu
a. Membuat
pagar seng mengelilingi batang tanaman kelapa sawit. Kearifan lokal di pedesaan melakukan pemagaran terhadap individu tanaman, menggunakan plat baja dengan tinggi ± 40 cm. Plat seng ini dibuat mengelilingi seluruh batang tanaman kelapa sawit dari mulai petananaman sampai berumur 2 tahun.
b.
Membuat
pagar kawat berduri mengelilingi batang tanaman kelapa sawit
Pemagaran kawat berduri dengan ketinggian ± 60 cm, pada saat
mulai tanam.
c.
Membuat
pagar kayu silang segitiga pada batang tanaman perkebunan
Pemagaran kayu silang segitiga dengan ketinggian ± 60 cm, pada
saat mulai tanam.
D. Secara biologis
Pengendalian
secara biologis dilakukan melalui predator babi hutan seperti harimau dan
ular atau kita juga dapat menggunakan pestisida nabati seperti akar atau menggunakan umbi gloriosa superba
linn (kembang sungsang/katongkat/mandalika).
Cara mengendalikan babi hutan akan berhasil jika dilaksanakan secara terpadu, yaitu dengan menggabungkan semua cara pengendalian yang sarankan dengan memperhatikan keseimbangan rantai makanan alam serta lingkungan sekitar.
Cara mengendalikan babi hutan akan berhasil jika dilaksanakan secara terpadu, yaitu dengan menggabungkan semua cara pengendalian yang sarankan dengan memperhatikan keseimbangan rantai makanan alam serta lingkungan sekitar.