Penggolongan Limbah Pabrik Kelapa Sawit
Limbah kelapa sawit adalah sisa hasil
pengolahan kelapa sawit yang sudah tidak digunakan. Limbah pabrik kelapa sawit
kelapa sawit ada dua yaitu limbah pada dan limbah cair. limbah padat berasal
dari: tandan kosong, ,serat dan, tempurung (batok kelapa). dan limbah cair
ialah Dari air kondensat, Dari air cucian pabrik, Dari air hidrocyclone atau
claybath. Limbah cair pabrik kelapa sawit yang juga dikenal dengan Palm Oil
Mill Effluent (POME) merupakan hasil sampingan dari pengolahan tandan buah
segar (TBS) kelapa sawit menjadi yang minyak sawit kasar
Limbah Pabrik Kelapa Sawit – Pada dasarnya
limbah adalah suatu bahan yang tersisa atau dibuang yang sudah melalui suatu
proses produksi sebagai hasil dari aktivitas manusia, maupun proses alam yang
tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi dan sudah tidak bisa digunakan.
Aktivitas pengolahan kelapa sawit pada pabrik yang memproduksi minyak
menghasilkan dua jenis limbah yaitu limbah padat dan limbah cair.
Menurut Naibaho (1998) Limbah padat yang
dihasilkan pabrik pengolah kelapa sawit ialah:
1. tandan kosong,
2. serat dan
3. tempurung (batok kelapa).
Limbah cair yang dihasilkan pabrik pengolah
kelapa sawit ialah
1. Dari air kondensat
2. Dari air cucian pabrik,
3. Dari air hidrocyclone atau claybath.
Jumlah air buangan yang menjadi limbah
tergantung pada sistem pengolahan buah kelapa sawit, kapasitas olah dan keadaan
peralatan klarifikasi. Air buangan dari separator yang terdiri atas sludge dan
kotoran dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Jumlah air pengencer yang digunakan pada
vibrating screen atau pada screw press.
Sistem dan instalasi yang digunakan dalam
stasiun klarifikasi yaitu klarifikasi yang menggunakan decanter menghasilkan
air limbah yang
kecil.
Efisiensi pemisahan minyak dari air limbah yang
rendah akan dapat mempengaruhi karakteristik limbah cair yang dihasilkan
(Hasanah, 2011).
Palm
Oil Mill Effluent (POME)
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang juga
dikenal dengan Palm Oil Mill Effluent (POME) merupakan hasil sampingan dari
pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit menjadi yang minyak sawit
kasar. POME adalah air limbah industri minyak kelapa sawit yang merupakan salah
satu limbah agroindustri yang menyebabkan polusi terbesar. Menurut Zahara
(2014).
Limbah POME didapatkan dari tiga sumber yaitu:
1.
Dari air kondensat.
2.
Dari proses sterilisasi, sludge dan kotoran.
3.
serta air cucian hidrosiklon.
Dalam industri minyak kelapa sawit, cairan
keluaran umumnya dihasilkan dari proses sterilisasi dan klarifikasi yang dalam
jumlah besar berasal dari steam dan air panas yang digunakan. Produksi minyak
kelapa sawit membutuhkan air dalam jumlah besar. Satu ton minyak kelapa sawit
menghasilkan 2,5 ton limbah cair, yaitu berupa limbah organik berasal dari
input air pada proses separasi, klarifikasi dan sterilisasi.
Limbah cair dari industri minyak kelapa sawit
umumnya memiliki suhu yang tinggi kisaran 70 – 80 oC, berwarna coklat pekat,
mengandung padatan terlarut yang tersuspensi berupa koloid dan residu minyak.
Inilah yang mengakibatkan limbah cair kelapa sawit memiliki nilai Biological
Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) yang cenderung tinggi.
Jika limbah cair kelapa sawit ini langsung
dibuang ke perairan, maka dapat mencemari lingkungan karena dapat menimbulkan
kekeruhan dan akan menghasilkan bau sangat tajam menyengat yang dapat merusak
ekosistem perairan yang teraliri limbah.
Hal ini dikarena proses penguraiannya limbah
cair kelapa sawit yang lama dan cenderung akan mengkonsumsi oksigen terlarut
dalam jumlah yan banyak. Sebelum limbah cair ini dibuang ke lingkungan
terlebih dahulu diberi perlakuan khusus tentang penanganan limbah sehingga
dapat diolah agar sesuai dengan baku mutu limbah yang telah ditetapkan oleh
badan lingkungan hidup.
Tabel 1. Karakteristik POME Tanpa Perlakuan
Parameter
|
Satuan
|
Konsentrasi
|
pH
|
-
|
4,7
|
Temperatur
|
oC
|
80-90
|
BOD 3 hari, 300C
|
mg/L
|
25.000
|
COD
|
mg/L
|
50.000
|
Total Solid
|
mg/L
|
40.500
|
Suspended Solids
|
mg/L
|
18.000
|
Total Volatile Solids
|
mg/L
|
34.000
|
Amonical-Nitrogen
|
mg/L
|
35
|
Total Nitrogen
|
mg/L
|
750
|
Phosporus
|
mg/L
|
18
|
Potassium
|
mg/L
|
2.270
|
Magnesium
|
mg/L
|
615
|
Kalsium
|
mg/L
|
439
|
Boron
|
mg/L
|
7,6
|
Iron
|
mg/L
|
46,5
|
Manganese
|
mg/L
|
2,0
|
Zinc
|
mg/L
|
2,3
|
Sumber : Lang, 2007
|
Tabel 1 merupakan tabel karakteristik air
limbah cair kelapa sawit yang belum diolah (tanpa perlakuan). Tabel 1 digunakan
untuk melihat karakteristik dari POME sebelum mengalami perlakuan. Jika air
limbah industri minyak kelapa sawit ini dibuang secara langsung ke lingkungan
akan menyebabkan pencemaran lingkungan karena nilai COD yang terkandung dalam
limbah POME melebihi standar yang diizinkan oleh pemerintah yaitu maksimal 500
mg/liter untuk COD dan maksimal 250 mg/liter untu BOD berdasarkan atasan Keputusan
Menteri LH No. Kep.51/MENLH/10/1995.
Pengolahan tandan buah segar menghasilkan dua bentuk limbah cair, yaitu air kondensat
dan effluent. Air kondensat biasa digunakan sebagai umpan boiler untuk
mengoperasikan mesin pengolahan kelapa sawit. Effluent yang mengandung banyak
unsur hara dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti pupuk anorganik. Limbah
cair pabrik kelapa sawit dihasilkan dari tiga tahapan proses, yaitu :
1. Proses
sterilisasi (pengukusan), untuk mempermudah perontokan buah dari tandannya,
mengurangi kadar air dan untuk menginaktivasi enzim lipase dan oksidase.
2. Proses
ekstraksi minyak untuk memisahkan minyak daging buah dari bagian lainnya.
3. Proses
pemurnian (klarifikasi) untuk membersihkan minyak dari kotoran lain.
sekian penjelasan yang bisa saya tulis semoga
bermanfaat untuk para pembaca. jangan lupa jika berkenan tinggalkan kritik dan
sara untuk web agar lebih bisa menjadi bahan bacaan yang bagus untuk semua.