Menentukan bagian tanaman yang akan dipangkas
Pemangkasan merupakan
kegiatan yang wajib dilakukan untuk tanaman buah. Dengan dilakukan pemangkasan
maka cabang menjadi lebih banyak. pemangkasan sendiri terbagai maenjadi 3 yaitu
pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan peremajaan. Untuk
melakukan pemangkasan kita tidak boleh sembarangan harus tau cara menentukan
cabang yang akan dipangkas. oleh karena itu artikel ini akan membahas cara
menentukan bagian tanaman yang akan atau boleh di pangkas tentunya untuk
memperoleh hasil yang maksimal. Mari kita baca artikel di bawah ini semoga
bermanfaat untuk pembaca.
Pemangkasan
tanaman dilakukan pada bagian batang pokok, cabang-cabangnya, tunas air serta
perakaran selama masa tanaman belum menghasilka. Pemangkasan ditujukan kepada
pembentukan tajuk yaitu pertumbuhan cabang yang seimbang dan pertumbuhan
vegetatif yang baik. Pemangkasan demikian disebut pemangkasan bentuk. Untuk
tanaman yang sudah menghasilkan pemangkasan ditujukan untuk mendapatkan
produksi yang tinggi sehingga pemangkasan ini disebut pemangkasan produksi atau
pemangkasan pemeliharaan. Lain halnya pada tanaman yang produksinya sudah
menurun, umurnya sudah tua, apabila diinginkan tanaman muda kembali tanpa harus
menanam ulang maka dilakukan pemangkasan yaitu pemangkasan peremajaan. Adapun teknik
pemangkasan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan bentuk
dilakukan pada tanaman yang masih muda, baik yang sudah tumbuh cabang primer
dan cabang sekundernya maupun yang belum tumbuh cabang. Untuk tanaman yang
sudah tumbuh bercabang primernya kita tinggal memilih cabang mana yang harus di
pangkas, disesuaikan dengan pola yang sudah ditentukan sebelumnya. Pangkasan
dilakukan dipangkal cabang supaya tidak tumbuh tunas baru. Apabila cabang yang
dipangkas masih kecil maka alat yang diguanakan gunting stek, sebaliknya kalau
cabangnya besar gunakan gergaji.
Demikian pula
pemangkasan pada cabang sekunder, sama seperti pemangkasan cabang primer, hanya
saja karena percabangan sudah agak tinggi maka gunting stek yang digunakan
harus yang bergagang panjang.
Apabila batang
tanaman hanya tumbuh terus ke atas tanpa keluar cabang primer,maka harus di
lakukan pemangkasan awal untuk merangsang tumbuhnya cabang primer. Mula-mula
pangkas bagian pucuknya menggunakan gunting stek.
Dari hasil
pangkasan inilah akan tumbuh banyak tunas baru. Tunas ini kita biarkan tumbuh
sampai usianya sekitar setahun. Sesudah itu kita pilih lagi mana-mana yang
baik, yang tumbuhnya menyebar, kuat dan tidak cacat, kemudian kita sesuaikan
dengan pola yang kita inginkan. Pangkas cabang-cabang yang tidak kita inginkan
seperti pemangkasan di atas demikian pula pemangkasan pada cabang-cabang
sekundernya.
2. Pemangkasan Pemeliharaan
Bagian tanaman
yang dipangkas ialah cabang primer yang tidak dipelihara, cabang rusak, cabang
sakit, cabang balik, cabang liar dan tunas air.
Teknik pemangkasan
pemeliharaan pada percabangan ini bisa dilakukan sebagai berikut:
- Cabang yang terlalu rimbun dikurangi dengan membuang bagian cabang yang tumbuh ke dalam. Cabang ini bisa dipotong habis atau kira-kira tersisa 1 cm dari pangkal cabang (dibunuh)
- Cabang sakit tapi masih cukup produkstif tidak dipotong habis, tetapi disisakan kurang lebih 15 cm dari pangkal cabang ini dimaksudkan supaya nantinya masih bisa membentuk cabang baru lagi.
- Cabang tua yang produktif juga tidak dipotong habis, karena dari bekas potongan ini diharapkan bisa tumbuh cabang baru lagi.
- Cabang yang tumbuh tumpang tindih, cabang balik, cabang liar dan tunas air perlu dipotong habis.
- Tanaman yang terlalu cepat pertumbuhannya, tetapi keadaan bunganya kurang baik di pangkas akarnya pemangkasan akar terutama dilakukan di bagian luar batas mahkota daun, agar menghambat pertumbuhan tanaman.
Teknik Pemangkasan
Pemeliharaan pada akar:
- Pemangkasan akar ini harus dilakukan dengan hati-hati, pemangkasan di batasi terutama pada akar-akar yang kecil saja.
- Pemangkasan dilakukan dengan cara menggali areal perakaran di bagian luar batas mahkota daun dengan kedalaman 60 cm – 90 cm. Pemotongan akar bisa dilakukan pula dengan menggunakan pisau khusus yang dipasang pada batang logam yang ditempatkan di bagian belakang traktor pada saat traktor dijalankan diantara barisan tanaman dengan sebuah tuas, kedudukan pisau harus diatur hingga terbenam masuk ke dalam tanah agar tanahnya teriris dan akar-akar pun akan terpotong.
3. Pemangkasan
Peremajaan
Pemangkasan
peremajaan dilakukan terhadap tanaman yang sudah tua, tidak produktif dan yang
bentuk tajuknya sudah tidak menentu
Ada dua cara
pemangkasan peremajaan adalah sebagai
berikut :
- Potong cabang-cabang primer dengan menggunaan gergaji
- Luka pangkasan di buat miring supaya air hujan tidak tergahan.
- Untuk mencegah terjadinya infeksi, cabang bekas luka tersebut dapat diolesi teer atau lilin parafin.
- Setelah beberapa lama, maka cabang yang dipotong tadi akan tumbuh tunas-tunas baru dari sejumlah tunas yang tumbuh ini di pilih tunas-tunas yang sehat dan kuat, tunas yang kurang baik di pangkas kembali.
- Apabila tunas sudah cukup besar dapat diokulasi untuk memperbaiki mutu tanaman
(b)
Memotong batang pokok
Sebelum melakukan pemotongan batang pokok, pohon harus diamati secara
seksama selama beberpa musim berbuah, apakah masih dapat berproduksi dengan
baik atau tidak. Pemangkasan ini sifanya total, maka tidak mungkin kita
mengharapkan hasil secepatnya. Oleh karena itu sebelum melakukan pemotongan
batang pokok harus di pertimbangkan terlebih dahulu.
Adapun teknik pemangkasannnya adalah sebagai berikut :
· Batang pokok yang akan dipangkas harus di lihat terlebih
dahulu di bagian bawahnya apakah memiliki beberapa tonjolan bakal tunas atau
tidak
· Jika ada bakal tunas, maka usaha yang harus dilakukan
adalah memacu pertumbuhan tunas. Caranya adalah dengan menghambat jalannya sari
makanan, yakni mengupas kulit selebar 2 cm, dalam 1-1.5 cm pada ketinggian
15-25 cm di atas bakal tunas.
· Jika tonjolan bakal tunas sudah kelihatan besar atau
sudah tumbuh kuncup tunas, maka pohon segera di tebang. Pemotongan dilakukan
dengan menggunakan gergaji tepat di bagian kulit yang dikupas tadi dengan
posisi miring. Batang pokok yang tersisa
tingginya sekitar 30-40 cm dari atas permukaan tanah
· Setelah beberapa tunas mulai tumbuh, kemudian dipilih 2-3
tunas yang sehat dan kuat. Tunas-tunas yang lainnya dibuang dengan cara
memangkasnya.Agar kelak tumbuh jadi pohon dewasa yang
produtif, produksinya banyak sepanjang tahun, maka tunas-tunas tersebut dapat
disambung atau diokuasi dengan entres dari pohon unggul.
(c)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan
Cara melakukan pemangkasan, baik pemangkasan bentuk, pemangkasan
pemeliharaan maupun peremajaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
ü Pemangkasan
harus dilakukan dengan hati-hati
ü Cabang-cabang
besar jangan sampai pecah (terbelah)
ü Memakai
alat potong yang tajam dan tidak berkarat
ü Luka yang
kena gergaji harus dihaluskan dengan pisau tajam agar serbuk-serbuk kayu tidak
tertinggal pada luka yang mengakibatkan timbulnya jamur.
ü Luka bekas
alat potong diolesi dengan lilin parafin atau teer
ü Kayu serta
cabang-cabang dan daun-daun sisa pangkasan, dikumpulkan dan dibakar, agar tidak
mengakibatkan serangan penyakit dan hama.