Cara Pemupukan Kelapa Sawit TBM dan TM Yang Benar
Cara Pemupukan Kelapa Sawit
Yang Benar – pengaplikasian,
penaburan atau disebut juga pemberian pupuk untuk pohon kelapa sawit harus
dengan cara yang benar. Apabila cara pemupukan sawit yang kurang tepat, maka
pupuk yang diberikan kepada tanaman kelapa sawit tidak maksimal pula. Menurut
Lubis (2008), penaburan pupuk untuk kelapa sawit dengan radius 2 m atau
pada pelepah dan
berbentuk “U-Shape” dilakukan karena akar tersier dan kuarter yang aktif
menyerap hara lebih banyak berada dibawah pelepah dan gawangan mati dibanding
pada piringan. Cara menempatkan pupuk untuk kelapa sawit sangat mempengaruhi
presentase unsur hara yang dapat diserap oleh akar tanaman. Penempatan /
aplikasi yang tepat dapat menambah kapasitas bawa (carrying capacity) pupuk
dapat ditingkatkan. Cara pengaplikasian pupuk kelapa sawit yang digunakan di
perkebunan kelapa sawit ini sesuai dengan standar yang ditetapkan. Berikut
contoh penaburan atau penenmpatan pada pemupukan kelapa sawit, yaitu:
·
untuk pupuk Urea dan Borat ditabur merata pada bidang piringan,
·
untuk pupuk MOP ditabur 40% di bidang piringan dan 60% diluar
bidang piringan,
·
untuk pupuk RP, Kieserit, dan Dolomit ditabur merata pada gawangan
mati.
Baca juga:
Cara pemupukan yang
dianjurkan oleh PPKS adalah dengan menabur pupuk (P, K, Mg) secara merata di
piringan pada jarak 1.5 m dari pangkal batang ke arah luar piringan, sedangkan
pupuk N dianjurkan agar dibenam dalam tanah (PPKS, 2003). Data ketepatan cara
diperoleh dengan mengukur jarak terdekat antara taburan pupuk dari pokok sawit.
1.
Urea
Pupuk urea merupakana salah
satu prodak pupuk yang memikili kandungan unsur hara nitrogen atau unsur hara
N. Pengaplikasian pupuk urea ini dengan cara ditabur. Penaburan merata pupuk
urea ini untuk menempatkan pupuk tepat pada ujung akar. Sehingga dapat memaksimalkan
pohon sawit untuk menyerap unsur hara N yang terkandung dalam pupuk urea. Hal ini
juga meminimalisir pupuk urea terjadi loses, karena pupuk jenis ini mudah
tercuci dan menguap.
Atapun bisa di tabur diantara
gawangan untuk membantu pelapukan tanaman yang ditumpuk di gawangan atau di
lorong tanaman seperti tanaman hasil dongkel anak kayu dan pelepah hasil
pruningan atau pemangkasan pelepah.
2.
TSP
Cara pengaplikasian pupuk
TSP, SP36, banyak lagi jenisnya sama dengan bubuk urea yaitu ditabur pada
piringan pokok/pohon sawit. Pupuk TSP, SP36 merupakan pupukyang mengandung
unsur Posfor atau unsur hara P. pupuk ini berbentuk butiran yang tidak mudah
terurai. Dosis ppupuk ini berkisar antara 1 Kg/pokok.
3.
KCl
Jenis pupuk KCL ini sifatnya
hampirmirip dengan Pupuk urea yaitu mudah tercuci. Pupuk ini merupakan pupuk yang
memiliki kandungan unsur hara K atau unsur hara kalium. Cara pengaplikasian pupuk KCL jugasama dengan
pupuk urea yaitu ditabur di luar piringan untuk memnempatkan butiran-butiran
pupuk trpat pada ujung akar untuk menghindari losses yang tinggi