CARA BUDIDAYA WORTEL LENGKAP

CARA MENANAM WORTEL
CARA MENANAM  WORTEL LENGKAP -- Wortel merupakan salah satu tanaman yang digemari petani untuk dibudidayakan. Wortel merupakan buah sayur berasal dari Asia Tengah yang kemudian tersebar ke berbagai wilayah di seluruh dunia. Wortel memilikinma latin (Daucus carota L) masuk dalam famili Umbelliferae. Budidaya wortel banyakdilakukan di tempat degan temperate (sedang) pada musim dingin. Bila ditanam di dataran rendah akan tumbuh tinggi saja dan tidak terbentuk umbi. Sedangkan umbinya yang dimanfaatkan oleh mausia. Dalam membudidayakan tanaman wortel. ada beberapa hal ang haus diperthatikan dan dijalankan dengan baik, yaitu syarat tumbuh tanaman wortel, cara menanam wortel, cara pemupukan tanaman wortel, pemeliharaan tanaman wortel, dan pengendalian hama dan penyakit yang menyerang budidaya tanaman wortel. olehkareaitu mari kita bahas satu persatu secara singkat.

A. SYARATAN TUMBUH TANAMAN WORTEL

Setiap mahluk hidup memiliki/menghendaki karakteristik lingkugan yang berbeda-beda pada setiap tanaman untuk dapat hidup dengan baik. Berikut merupakan syarat yang harus dipenuhi ketika suatu wilayah aka ditanami wortel:
  1. Suhu optimal 15-210C. 
  2. Tanah Tanah lempung berpasir yang drainasinya baik, kaya bahan organik dan subur 
  3. Ketinggian tempat antara 1200-1500 m dpl.  
  4. pada tanah dengan pH 5-8. 
  5. Kelembaban tanah merupakan hal yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman wortel oleh karea itu harus bear-bear terjaga.


B. BUDIDAYA TANAMAN WORTEL
mari kita bahas cara budidaya wortel dengan jelas da singkat. pertama yang kita laluka yaitu:

1. memilih Benih
benih dipilih yang memiliki daya kecambah tinggi. Kebutuhan benih untuk menanam wortel 1 ha lahan yaitu sekitar 0,75–1 gk. 

2. Persiapan Lahan
Persiapan lahan pada budidaya wortel sebaiknya dilakukan beberapa minggu sebelum tanam untuk memberikan kesempatan bagi bahan organik dapat terdekomposisi dengan baik. Persiapan lahan pada budidaya wortel diperlukan untuk memperoleh tanah yang subur dan gembur sehingga aerasi baik. Selain itu juga untuk menghilangkan gulma dan sisa tanaman pertumbuhan perakaran wortel dan tidak menjadi inang hama dan penyakit. Kedalaman olah tanah sekitar 40-50 cm. Pembuatan bedengan disesuaikan dengan ukuran, kondisi lahan dan jangkauan tangan petani. Persiapan lahan budidaya wortel juga dapat dilakukan dengan tanpa olah tanah (TOT) atau dengan minimum tillage. Cara ini dapat mengurangi biaya, tenaga dan mengurangi kerusakan tanah.

3. Penanaman Wortel
sebelum dilakukan penanaman biji/ benih wortel diberi seed treatment (perlakuan benih) dengan fungisida maupun dengan perendaman biji dalam air panas untuk mencegah perkembangan patogen tular benih. Untuk menanam wortel, sebaiknya biji langsung ditanam dengan cara disebar di lahan budidaya. Karena ukuran biji wortel sangat kecil, sehingga untuk mempermudah penanaman biji dicampur dengan lempung atau pasir sehingga terbentuk butiran yang lebih besar dan mudah ditabur. Bila menggunakan persemaian, biasanya saat pemindahan semaian ke lahan tanam banyak terjadi kerusakan perakaran sehingga pertumbuhan tanaman tidak baik. Biji wortel ditanam dengan kedalaman tanam kurang lebih 3-5 cm, atau bahkan ditanam di permukaan tanah tanpa ditutup kembali. Kecepatan angin yang tinggi dapat merusak bibit yang baru tumbuh, sehingga disarankan untuk menanam tanaman barrier misalnya turnip sepanjang baris tanaman dan kemudian memanennya saat tanaman wortel sudah tumbuh dengan baik. aka tetapi dapat juga ditajuk/ditugal dengan Kerapatan tanaman yang dianjurkan berbeda-beda tergantung tujuan penanaman wortel. Bila ditanam untuk dijual dalam bentuk produk segar wortel ditanam dengan kerapatan 175 tanaman/m2, bila menghendaki produk berukuran kecil kerapatan tanamnya 250 tanaman/m2, dan bila menghendaki produk berukuran besar, tanaman ditanam dengan kerapatan tanam 100 tanaman/m2.

C. Pemupukan Wortel
Tanah yang baik untuk budidaya wortel adalah tanah yang kaya bahan organik, mempunyai salinitas rendah dan tidak mengandung senyawa toksik. Sebelum dilakukan penanaman maka dilakukan pemupukan dasar. Pupuk buatan berupa Urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha dan KCl 30 kg/ha setelah tanaman tumbuh sekitar 1 minggu.

D. Pemeliharaan
Pengairan dilakukan sesuai dengan kondisi tanah sampai kondisi kapasitas lapang. Jika udara sangat panas, penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari. Penyiraman juga bisa dilakukan dengan menggenangi parit. Penyiangan gulma dilakukan dengan hati-hati menggunakan tangan dan dapat dilakukan bersamaan dengan penjarangan tanaman. Hal ini dilakukan karena dengan kondisi kerapatan tanaman yang tinggi, pencabutan gulma yang kurang hati-hati dapat merusak perakaran tanaman. Penjarangan dilakukan dengan mencabut tanaman yang lemah dan meninggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Penjarangan dilakukan untuk memberi jarak dan tercukupinya sinar matahari. Pembumbunan perlu dilakukan untuk menutupi umbi akar agar tidak muncul warna hijau pada umbi.

E. Pegendalian OPT Pada Tanama Wortel
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada budidaya wortel dengan:
  • Fumigasi dilakukan untuk mengendalikan nematoda dalam tanah sebaiknya dicek terlebih dahulu apakah tanah mengandung nematoda. Solarisasi merupakan alternatif lain cara pengendalian nematoda.  Solarisasi dilakukan dengan cara menutup tanah dengan mulsa plastik selama kurang lebih 6 minggu tergantung suhu lingkungan. Suhu tanah yang tinggi diharapkan dapat mematikan Organisme Pengganggu Tumbuhan dalam tanah. Penggunaan ekstrak marigold (Tagetes sp.) 
  • Rotasi tanaman dapat dilakukan untuk mencegah berkembangnya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Penyakit-penyakit yang dapat menyerang tanaman wortel antara lain Cercospora carotae, Alternaria dauci, dan busuk hitam atau hawar daun. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menanam biji yang sehat, pergiliran tanaman, sanitasi kebun dan mencabut tanaman yang terserang.

7. Panen dan Pascapanen

Wortel dapat dipanen setelah berumur 100 hari (tergantung varietas). Panen yang terlambat dilakukan akan menyebabkan umbi berkayu sehingga tidak disukai konsumen. Panen dilakukan dengan cara mencabut umbi beserta dengan akarnya dan akan lebih mudah dilakukan jika tanah sebelumnya digemburkan. Sebaiknya panen dilakukan pada pagi hari.