SISTEM PELUMASAN
Sistem
pelumasan berguna untuk melumasi bagian – bagian yang bergeser satu sama
lainnya. Torak bergerak pulang – balik
(atau naik turun). Hal itu berakibat terjadi pergeseran torak dengan dinding
silinder, demikian pula terjadi pergeseran antara pen torak dengan batang
torak, pen engkol dengan engkol, poros engkol dengan landasan (bearing,
lager). Tempat pergeseran tersebut tidak
halus, tetapi ada kekasaran atau benjolan (terlihat dengan loupe), maka perlu
pelumasan. Dengan adanya minyak
pelumas, maka yang terjadi nantinya adalah pergeseran antara minyak pelumas
dengan logam. Minyak pelumas harus
mempunyai sifat – sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran terjadi,
sehingga memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik- baiknya.
Komponen
elemen traktor mempunyai tingkat pergeseran yang berbeda, yaitu pada engine
(motor), versnelling, dan gardan (differential gear). Makin besar tekanannya, maka kekentalan
(viskositas) minyak pelumas yang dipakai juga harus makin besar (minyak pelumas
makin kental). Angka kekentalan minyak
pelumas dinyatakan dalam SAE 10, SAE 20, SAE 40 dan SAE 70. Pada SAE 10 dan 20, kekentalannya kecil, SAE
40 agak kental, dan SAE 70 kental.
Guna
minyak pelumas : (a) mendinginkan tempat – tempat yang bergeser, dan (b)
mengurangi gaya – gaya dalam pergeseran.
Pergeseran pada sistem engine suatu motor bakar terjadi pada : (a) torak
dengan dinding silinder, (b) batang torak dengan pen torak, (c) batang torak
dengan pen engkol, dan (d) poros engkol dengan landasan.
Pada
motor letup dua tak, pelumasan pada engine tersebut dilakukan dengan cara
pencampuran pelumas dengan bahan bakar.
Pada motor letup empat tak, terdapat sistem pelumasan tersendiri, dengan
tempat tersendiri.
Macam
– macam pelaksanaan pelumasan : percikan (splash), pelumasan tekan, dan
pelumasan tekan sempurna.
(1) Pelumasan Percikan (Splash)
Ketika torak berada di bawah (saat TMB),
poros engkol tercelup pada minyak pelumas.
Pada saat torak bergerak menuju ke atas (menuju TMA) maka minyak pelumas
ikut terbawa ke atas. Minyak pelumas
dibawa ke atas melalui ring torak. Karena minyak pelumas juga bisa terbakar,
maka perlu penambahan minyak pelumas pada karter. Pelumasan cara percikan ini merupakan
pelumasan yang paling sederhana.
(2) Pelumasan Tekan
Minyak pelumas diberi tekanan dengan pompa,
sehingga masuk pada bagian – bagian yang diberi minyak pelumas. Pada tangki minyak pelumas, terdapat pompa,
yang memompa minyak pelumas sampai ke
tempat pergeseran antara poros engkol dengan bantalannya. Poros engkol dibuat berlubang (dilubangi)
dengan tujuan untuk menyalurkan minyak pelumas hingga sampai ke tempat
pergeseran pen engkol – batang torak. Dari tempat pergeseran pen engkol-batang
torak tersebut, minyak pelumas dipercikkan hingga ke bagian atas, yaitu tempat
pergeseran batang torak – pen torak, dan torak-dinding silinder. Pelumasan juga berfungsi sebagai pendingin
bagian – bagian yang bergeser (tempat pergeseran).
(3) Pelumasan Tekan Sempurna.
Pada
pelumasan tekan sempurna, batang torak juga dilubangi (selain poros engkol),
sehingga pelumasannya menjadi sempurna.
Dengan demikian terhubung antara tempat pergeseran pen engkol – batang
torak, dengan batang torak – pen torak, yang selanjutnya tersalur ke tempat pergeseran
torak – dinding silinder.